Heboh Farmasi Nakal Atau Pemerintah Tak Peka
ilustrasi : Seorang anak menderiat penyakit ginjal akut. (foto istimewa)
JAKARTA , Mas Reko.com -Dunia farmasi kini sedang heboh, berbagai obat batuk yang dicurigai mengandung senyawa berbahaya.
Bukan hanya obat batuk, obat penurun panas sejenis parasetamol sirup juga diduga ada senyawa berbahaya. Maka, berbagai jenis obat yang berbentuk sirup di tarik dari peredaran.
Baca Juga : Temuan 3 Senyawa Berbahaya Bagi Ginjal
Kehebohan ini sebenarnya milik pemerintah, namun apotek yang menjadi papan sasar. Atau memang benar ada kenakalan farmasi, yang belanja barang berbahaya bagi ginjal akut.
Aman Parasetamol?
Ketika anakku masih usia balita, 30 tahun silam, oleh istriku selalu disuguhi parasetamol. Itu hingga anakku kedua dan ketiga sekarang umur 22 tahun, mereka Aman-aman saja.
Mengapa dulu parasetamol aman, sekarang dipertanyakan. Bahkan nyaris semua produk sirup dicurigai mengandung senyawa berbahaya.
Baca Juga : Masjid Jakarta Islamic Center Terbakar
Apa itu senyawa berbahaya? Tiga senyawa tersebut dalam kaitan penyakit ginjal akut, yakni etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan etilen glikol butil eter (EGBE).
Ethylene glycol atau etilen glikol adalah zat kimia yang bisa berbahaya jika digunakan dengan cara tidak tepat.
Zat ini dikenal sebagai penyebab keracunan sampai berujung gagal ginjal akut pada anak di beberapa negara.
Kenali apa itu etilen glikol, fungsi, dan bahayanya yang penting untuk diketahui.
Etilen glikol merupakan senyawa organik yang tidak berwarna, tidak berbau, memiliki viskositas yang rendah sehingga menyebabkan cairan bersifat higroskopis.
Baca Juga : Termorek Produk Konimex Ditarik Dari Peredaran
Etilen glikol dapat menurunkan titik beku pelarutnya dengan menghambat pembentukan kristal es.
Seperti dilansir dari laman NCBI, etilen glikol atau C2H6O2 adalah ‘alkohol beracun’ yang banyak digunakan oleh industri rumah tangga. Kenapa disebut ‘alkohol beracun’?
Rupanya senyawa ini mirip dengan etanol secara struktur kimia. Etanol sendiri merupakan komponen aktif pada minuman beralkohol.
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) menyebut bahwa etilen glikol dan dietilen glikol tidak digunakan dalam formulasi obat. Namun, senyawa bisa ada pada obat dalam bentuk kontaminan obat sirop.
Mengutip dari CNNIndonesia.com (Jumat, 21/10/2022) bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut etilen glikol memberikan efek racun pada manusia. Gejala keracunan etilen glikol antara lain:
Baca Juga : Kematian Gagal Ginjal Akut Bawa Korban 99 Anak
– sakit perut,
– muntah,
– diare,
– susah buang air kecil,
– sakit kepala,
– perubahan kondisi mental,
– gagal ginjal akut
Dietilena Glikol Berbahaya?
Dietilena glikol atau Diethylene glycol adalah senyawa organik dengan rumus (HOCH₂CH₂)₂O. DEG merupakan cairan yang tidak berwarna, praktis tidak berbau, beracun, dan higroskopis dengan rasa yang manis. Dapat bercampur dalam air, alkohol, eter, aseton, dan etilena glikol.
Menurut OEC, (The Observatory of Economic Complexity), etilen glikol adalah bahan baku industri untuk pembuatan material sintetis sejenis plastik seperti poliester dan poliuretan. Etilen glikol juga digunakan untuk produksi minyak rem, oli kendaraan, zat antibeku (antifreeze) di mesin radiator kendaraan, tinta pulpen, dan lain-lain.
Mengutip data The Observatory of Economic Complexity (OEC), pada tahun 2020 Indonesia mengadopsi bahan kimia jenis etilen glikol ( ethylene glycol ) senilai US$147 juta. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengimpor etilen glikol terbesar ke-9 di skala global.
Erick Thohir Bereaksi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bereaksi kehebohan di dunia farmasi. Dia meminta semua farmasi, Kimia Farma dan Indo Farma, dan rumah sakit milik BUMN memeriksa ulang ketentuan obat-obatan.
Baca Juga : Datangkan 200 Vial Obat Gagal Ginjal Akut
Saya sudah meminta Kimia Farma sejak awal untuk mengecek obat-obatan, tidak hanya obat batuk, tapi obat-obatan yang lain yang memang harus aman dan sesuai,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (22/10/2022), seperti dikutip okezone. com.