Kasus Anak Gagal Ginjal Akut Kian Meningkat


ilustrasi : Anak-anak ini tidak tahu menahu akan isi ginjalnya, tiba -tiba lunglai dan dinyatakan mengidap gagal ginjal. (foto.Ketut Subiyanto/Pexels.com)

SURAKARTA, Mas Reko.com-Kasus anak gagal ginjal akut kian meningkat, Kemenkes mengharapkan orang tua untuk tetap waspada dan jangan panik. Waspada akan gejala anak gagal ginjal diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil. Semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

“Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri,” kata Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes, RSCM belum lama ini.

Kasus d Indonesia

Di Indonesia, banyak ditemukan kasus anak dengan penyakit ginjal akut (AKD). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15% anak-anak di seluruh dunia terkena AKD. Angka prevalensi di Indonesia lebih tinggi dibandingkan di negara lain. Alasan untuk tingkat prevalensi yang tinggi ini tidak dipahami dengan baik.

Baca Juga : 5 Kebiasaan Anak Muda Agar Bahagia di Usia Tua

Dalam penelitian ini, kami menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan AKD pada anak-anak di Indonesia. Kami juga menganalisis tingkat prevalensi AKD pada anak usia 6-12 tahun di Bandung dan Jakarta.

Penyebab paling umum adalah virus hepatitis B dan C, tetapi juga infeksi lain seperti Echovirus, enterovirus, virus Coxsackie, adenovirus, dan virus influenza A.

Demam Tingggi dan Nyeri Tubuh

Gejala awal penyakit ginjal akut pada anak adalah muntah dan diare. Jika seorang anak mengalami demam tinggi atau nyeri tubuh, ia biasanya dikirim ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Langkah pertama adalah memeriksa urin untuk darah atau nanah. Jika tidak jelas, dokter akan memberikan obat untuk membantu buang air kecil lebih mudah. Setelah beberapa hari pengobatan, Anda bisa melihat apakah anak Anda bisa sembuh atau tidak dari sindrom gagal ginjal akut.

Sindrom Nefrotik

Penyebab lain adalah paling umum dari penyakit ini adalah infeksi yang disebut sindrom nefrotik. Sindrom nefrotik adalah sekelompok gangguan yang mempengaruhi ginjal dan organ lainnya.

Baca Juga : Heboh Farmasi Nakal Atau Pemerintah Tak Peka

Istilah “akut” berarti bahwa kondisi ini muncul secara tiba-tiba dan dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani. Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal berhenti bekerja dengan baik, menyebabkan mereka berhenti menyaring produk limbah dari darah. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penumpukan cairan di paru-paru (edema paru), atau keduanya.

Gagal ginjal akut dapat terjadi karena berbagai alasan dan dapat disebabkan oleh semua jenis infeksi atau cedera yang merusak ginjal atau ureternya (saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih). Penyebab umum meliputi: Infeksi seperti influenza, TBC, atau demam tifoid

Penyakit ginjal seperti nefritis (radang ginjal) dan pielonefritis (radang ginjal akibat infeksi bakteri)

Cedera Ginjal Akut

Cedera ginjal akut (AKI) merupakan komplikasi serius yang dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian. Penyebab paling umum dari AKI pada anak-anak adalah sepsis, trauma, luka bakar dan dehidrasi, tetapi penyakit glomerulus kronis dan diabetes mellitus juga telah dikaitkan dengan AKI.

Baca Juga : Temuan 3 Senyawa Berbahaya Bagi Ginjal

AKI dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia1-3; namun, sedikit yang diketahui tentang epidemiologinya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah seperti Indonesia karena ketersediaan data yang tidak mencukupi atau sumber daya keuangan yang terbatas untuk penelitian4-6.

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan analisis deskriptif pasien anak yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU)

Penyebab Kematian Kedua

Penyakit ginjal merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di Indonesia setelah penyakit kardiovaskular. Jumlah orang yang menderita kondisi ini telah meningkat selama beberapa tahun terakhir karena peningkatan konsumsi alkohol dan obesitas di kalangan orang dewasa muda.

Namun, masih belum ada pengobatan yang efektif untuk kondisi ini. Akibatnya, anak-anak dengan gagal ginjal akut mungkin memiliki tingkat kematian yang tinggi jika mereka tidak menerima pengobatan yang tepat.

Diperkirakan 6% dari semua kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit ginjal setiap tahun, menurut Lembaga Kesehatan Masyarakat Nasional (LIPI). Gagal ginjal terjadi ketika ginjal seseorang menjadi rusak atau gagal bekerja dengan baik karena faktor alam atau lingkungan seperti diabetes atau hipertensi.

Hal ini dapat menyebabkan komplikasi medis yang serius seperti anemia dan infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri yang tidak dapat diobati dengan antibiotik atau antiseptik.

Baca Juga : Kematian Gagal Ginjal Akut Bawa Korban 99 Anak

Di Indonesia, banyak ditemukan kasus anak dengan penyakit ginjal akut. Ini adalah masalah besar di negara kita karena sejumlah besar anak lahir setiap tahun dan harus tumbuh dengan kondisi tersebut.

Dilaporkan ada sekitar 5 juta kasus baru penyakit ginjal akut setiap tahun di Indonesia dan menjadi penyebab penting kematian. Selain itu juga menyebabkan berbagai komplikasi seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gizi buruk dan gangguan psikologis. Biaya pengobatan untuk pasien ini mencapai hingga 3 miliar rupiah per pasien per tahun.***

Berita Terkait

Top