Cianjur Diguncang Gempa, 46 Orang Meninggal Dunia
Gempa Guncang Cianjur menewaskan 46 orang dan merusakkan beberapa bangunan. (foto: CNN Indonesia.com)
CIANJUR, (Mas Reko.com)–Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan sekitar 46 0rang meningal duni, imbas gempa. Selain nyawa manusia, juga berupa rumah-rumah warga hingga gedung Sekretaris Daerah (Sekda) hancur. Ini imbas gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) siang.
“Warga histeris, rumah-rumah hancur, pendopo plafonnya berjatuhan, gedung Sekda hancur dan listrik padam. Perabotan rumah tangga warga hancur, ” kata Herman seperti dikutip CNNIndonesia TV.
Artikel lan : Banjir Landa Malang, 8 Kecamatan Terendam
Tak hanya itu, Herman juga mengatakan gempa dengan getaran yang kuat itu menimbulkan bencana longsor yang membuat jalur Cipanas dan Cianjur terputus
“Ada longsor, ada mobil tertimpa longsor. Jalur Cipanas dan Cianjur terputus karena longsor, ” tambah Herman.
Herman juga mengatakan wilayah yang paling terdampak adalah Kecamatan Cugenang. Sementara wilayah Cianjur Selatan menurut laporan warga masih aman.
“Cugenang dari Kota Cianjur kurang lebih 5 kilometer, ” kata Herman, seperti dikutip CNNndonesia.com.
Herman kemudian mengatakan listrik di wilayah Cianjur juga padam imbas gempa bumi yang terasa hingga Jakarta, Bandung, Bekasi, Tangerang, dan Bogor itu.
Bangunan Pesantren dan RSUD Cianjur Rusak Parah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur mengalami kerusakan imbas gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) siang.
Artikel lain ;Penjualan Tiket Konser Taylor Swift Kacau
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan akibat gempa itu, sejumlah bangunan mengalami rusak sedang hingga berat.
Pusdalops mendapatkan laporan satu pondok pesantren rusak berat dan RSUD Cianjur rusak sedang, ” kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/11).
Selain itu, Abdul mengatakan pihak berwenang masih mengidentifikasi kerusakan dua gedung pemerintah, tiga gedung fasilitas pendidikan, dan satu tempat ibadah.
Abdul menambahkan sebanyak tujuh rumah di Kabupaten Cianjur juga rusak berat akibat gempa bumi tersebut.
Lebih lanjut, Abdul mengatakan berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
Artikel lain :Ekuador Tepis Isu Suap Tundukan Qatar 2-0
“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi, ” ungkap Abdul.
“Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali. Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya, ” pungkasnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11). Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 Lintang Selatan -107.05 Bujur Timur.
Gempa juga dirasakan masyarakat di kawasan Jabodetabek. Getaran gempat membuat sejumlah gedung perkantoran berguncang.
Artikel lain :Piala Dunia 2022, Ekuador Diunggulkan Atas Qatar
10 Km Kedalaman Gempa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir akibat gempa yang memiliki kedalaman 10 kilometer itu tak berpotensi tsunami.
Meskipun demikian, BMKG memperingatkan kemungkinan terjadi gempa susulan.
Data sementara per pukul 14.11 WIB, ada 7 unit rumah yang mengalami rusak berat.
“Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah, ” mengutip siaran pers.
Merujuk data BNPB, warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik.
Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak. Guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 – 7 detik.
Kemudian BPBD Kota Sukabumi menginformasikan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7 – 10 detik.
“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi, ” mengutip siaran pers BNPB.
“Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.”
Laporan Polres Cianjur: 20 Orang Meninggal Dunia
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menyatakan 20 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada hari ini, Senin (21/11).
Artikel lain : Hujan Salju Besar-Besaran di NY Mengubur Mobil
Dia mengatakan itu merujuk data dari RSUD Kabupaten Cianjur. Sebanyak 100 orang lainnya mengalami luka dan dirawat di RSUD.
“Sementara masih dalam pendataan yang sudah kita bisa lihat secara langsung sedang ditangani luka-luka itu 100 orang, meninggal dunia 20 orang data itu di RSUD Kabupaten Cianjur, ” kata dia, Senin (21/11).
Jumlah korban luka dan meninggal dunia masih berpotensi bertambah. Sejauh ini, ambulans juga masih terus berdatangan membawa warga yang terdampak gempa.
“Untuk tempat lain masih pendataan. Yang lain masih proses karena ambulans masih terus berdatangan juga, ” katanya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11). Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 Lintang Selatan -107.05 Bujur Timur.
Gempa juga dirasakan masyarakat di kawasan Jabodetabek. Getaran gempa membuat sejumlah gedung perkantoran berguncang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir akibat gempa yang memiliki kedalaman 10 kilometer itu tak ada potensi tsunami. BMKG memperingatkan kemungkinan terjadi gempa susulan.***
Sumber : CNN TV dan CNN Indonesia