Gusti , Engkau Sedang Bercanda?
Gusti, Engkau gemar bercanda dengan semua makhluk-Mu. (foto: pexels.com)
Oleh : Reko Suroko
SOLO-(Mas Reko) – Gusti apakah Engku sedang bercanda. Mengapa Engkau gemar mencadaiku? Padahal Engkau tahu sholatku penuh lubang. Puasa wajibku meski full , apakah masuk dalam hitungan-Mu.
Bahkan malam itikafku hanya sanggup kulakukan semalam. Karena aku sulit bangun pukul 00. WIB. Apakah itu aku belum Engkau ijinkan untuk itikaf secara sempurna seperti orang orang yang lain.
Aku Ridho
Ya Allah aku tidak menyesali mengapa yang Engkau pilih aku, atas bingkisan penyakit ini. Aku ridho dan ikhlas menerima apapun dari -Mu. Karena aku sudah bersaksi “… Bahwa tidak ada Tuhan selain Allah… ” Maka apapun itu tetap bagianku Ya Allah.
Baca Juga : Seiring Usia Menua Tersedak Kerap Jadi Ganguan
Aku dengan ikhlas dan ridho ini tidak mencari surga-Mu. Tapi, aku takut akan neraka-Mu. Aku tidak untuk mencari jannahmu. Aku hanya penerima bingkisan, apapun isinya tetap kuterima.
Ya Allah tapi aku takut akan neraka -Mu, takut sekali. Ibadahku tak seberapa, infakku tak seberapa. Meski begitu, aku senang Engkau masih bercanda dengan aku. Walaupun Engkau lakukan dengan cara-Mu yang kadang sulit kupahami.
Ya Allah Engkau sedang bercanda denganku. Orang-orang bilang kalau penyakit jantungku tidak bisa sembuh. Akupun yakin begitu, tapi aku tahu yang Maha Penyembuh adalah Engkau Ya Allah.
Engkau mampu menyembuhkan baik dengan lafas-Mu Kun Fayakun atau dengan cara lain, itu terserah kehendak-Mu. Tapi apapun itu aku ikhlas dan ridho Ya Allah.
Ketika ‘bingkisan’ datang
Ketika ‘bingkisan’ itu datang tubuhku sedang dipijat, lantaran pinggangku terasa sakit. Mestinya tubuhku akan dipijat selama 90 menit. Namun baru berjalan di bagian kaki, aku menyudahinya.
Aku ijin ke toilet, bukan buang air, melainkan muntah. Muntah itu tak bisa kutahan. Akhirnya aku pamit ke terapisnya dan akupun pesan Go-Car menuju ke RS Kasih Ibu.
Baca Juga : Aku Bersyukur Di Kala Senja Masih Diberi Usia
Selain rumah sakit ini lebih dekat dengan rumahku, pirantinya juga memadai. Rumah Sakit ini merupakan RS tipe B, maka untuk menangani pasien sepertiku, gagal jantung, sudah terbiasa.
Aku mendaftar sendiri, anakku Ardan sedang menuju ke rumah sakit.
Karena gejala awalnya jantung, dokter tidak mau berspekulasi. Maka aku ditawari mondok, aku mengiyakan.
Setelah ditangani dokter ahli jantung, yang kebetulan dokter yang menangani aku setiap kali kontrol di RSU UNS, dr Habibie SP. Aku pun yakin akan ditangani dengan baik.
Ternyata ‘bingkisan’ yang kuterima isinya dua, satu ‘bingkisan’ berisi penyakit jantung dan satunya lagi berisi penyakit dalam.
Agak Terkejut
Ketika tubuhku mengeluarkan keringat dingin, kukira hanya jantung. Rupanya ada juga serangan lambung. Aku muntah dan keringat dingin bercucuran dari leherku.
Di atas taksi aku pun muntah dua hingga tiga kali, tapi muntah di luar taksi. Ketika sampai di rumah sakit, aku mendaftar ke perawat. Dan anakku pun segera ke rumah sakit, ketika dia melihat kondisiku, dia pun tenang. Karena aku dalam kondisi sadar.
Baca Juga : Kucingpun Membutuhkan Toilet Lho
Allah pasti ketika bercanda dengan aku, aku pasti berbuat keliru. Keliruku adalah sudah hampir tiga hari ini aku malas minum obat, itu sudah aku perkirakan aku akan mondok di rumah sakit.
Allah hanya bercanda dan membiarkan aku untuk terus menebar kebaikan bagi semua makhluk.
Berbuat baik kelihatan asyik, namun ketika ujian itu datang, maka kesabaran dan keikhlasannya hanya di lidah.
Apakah kebaikan itu akan berbuah? Itu giliran Allah Ta’ala yang memainkannya. ***