Anak kucingku diarenya ada darah encer
Kucingku Junior ini sedang teserang diare, kotorannya ada darahnya. (foto: Mas Reko)
Oleh : Reko Suroko
SOLO, (Mas Reko) SAAT sebagian besar anak kucing hendak terkena diare. Permasalahan yang ringan dengan satu ataupun dua kasus sampai permasalahan yang lebih parah terjadi
Diare bisa jadi keadaan medis yang serius untuk anak kucing, sebab badan mereka tidak mempunyai peralatan yang baik buat menanggulangi diare untuk anak kucing . Mereka bisa dengan kilat menghadapi kehilangan cairan tubuh serta kekurangan gizi.
Untuk memantau anak kucing Anda dengan teliti, serta berkonsultasi dengan dokter hewan, buat memastikan langkah yang sangat tepat. Agar Anda tahu kondisi diare pada anak kucing.
Kenapa anak kucingku terserang diare?
Baca Juga : Ketika Kang Suro Menidurkan Anak Kucing
Terdapat banyak cara yang jadi pemicu diare pada anak kucing, serta tidak bisa jadi buat mengenali penyebabnya bersumber pada tampilan diarenya. Memandang umur anak kucing, sejarah, serta apa yang sudah terjalin bisa menolong mempersempit pemicu potensial.
Pemicu diare umumnya pada anak kucing meliputi:
Peradangan kuman
Bermacam peradangan kuman bisa menimbulkan diare pada anak kucing. Ini tercantum kuman yang umumnya ditemui di usus anak kucing namun berkembang di luar kendali, dan kuman dari dalam.
Escherichia coli (E. coli) :
E. coli pula diketahui selaku colibacillosis) merupakan kuman yang ditemui di usus. Dikala anak kucing tekanan pikiran ataupun sakit, E. coli bisa tumbuh biak.
Itu pula bisa diambil dari bermacam sumber santapan serta sekitar Anak kucing muda yang bisa terpapar E. coli di tempat yang penuh sesak serta kotor, ataupun oleh induknya bila mereka melawan peradangan E. coli akibat tekanan pikiran kehamilan serta membesarkan anak kucing .
Pada anak kucing di bawah umur dua pekan, Anda bisa memandang diare berair , yang tiba-tiba seiring dengan muntah , lesu , lemas, ataupun sepsis.
Baca Juga : Mengenal yang berbeda di Hawaii yang lain
Pada anak kucing yang lebih tua, E. coli umumnya berubah selaku diare, tiba-tiba dengan muntah serta berkurangnya nafsu makan. Anak kucing dengan E. coli bisa dengan kilat hadapi kehilangan cairan tubuh serta wajib lekas dilihat oleh dokter hewan.
Salmonella :
Peradangan Salmonella lebih bisa jadi terjalin pada kucing serta anak kucing yang lagi tekanan pikiran di area yang sangat padat, ataupun pada pola makan mentah . Anak kucing yang mengidap salmonella bisa jadi hadapi diare berdarah dengan lendir, muntah, nafsu makan menurun serta demam. Anak kucing ini bisa jadi pula lagi sulit buang air besar serta kayaknya sakit perut.
Enterotoksikosis Clostridial :
Ini diakibatkan kala kuman Clostridium perfringens yang umumnya ditemui di usus berkembang sangat kilat sebab tekanan pikiran antibiotik, daging mentah, ataupun penyakit. Ini bisa menimbulkan diare dengan lendir serta sisa darah, serta Kamu hendak kerap memandang anak kucing Kamu mengejan buat buang air besar. Peradangan bisa jadi membaik dalam seminggu, ataupun dapat kambuh tiap sebagian pekan
Yersinia :
Anak kucing bisa terserang Yersinia enterocolitica sehabis makan daging mentah ataupun separuh matang. Anak kucing yang terserang bisa jadi lebih kerap buang air besar serta berupaya keras buat buang air besar.
Campylobacter :
Campylobacter bukan pemicu universal diare pada anak kucing, serta cenderung melanda anak kucing di bawah umur 6 bulan yang mempunyai permasalahan lain, semacam parasit usus ataupun sistem imunitas yang tertekan.
Baca Juga : Kucingpun Membutuhkan Toilet Lho
Kadang-kadang nampak pada anak kucing yang makan santapan mentah. Ini bisa menimbulkan diare kronis yang berkisar dari encer sampai berdarah, dengan ataupun tanpa lendir. Anak kucing yang terserang hendak sulit buang air besar serta bisa jadi pula kurang nafsu makan ataupun muntah sesekali.
Campylobacter bisa diatasi dengan antibiotik serta perawatan suportif secara rawat jalur. Namun bila anak kucing Anda masih sangat muda ataupun sakit parah, penyembuhan yang lebih kasar bisa jadi dibutuhkan (cairan IV, antibiotik, pelindung gastrointestinal, serta diet hambar).***
sumber : https://www.dailypaws.com/