Cara untuk merawat orang tua yang sudah lanjut usia.


Merawat oarng tua yang lanjut usia, agar tak merasa sepi. (Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay)

SOLO, (Mas Reko)-Orang dewasa yang berusia 50 tahun ke atas, jika kerap merasa kesepian dan terasingkan, beresiko membahayakan kesehatan mereka, karena. Isolasi sosial secara signifikan meningkatkan risiko kematian dini seseorang dari semua penyebab, risiko yang mungkin menyaingi risiko merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik

Baca Juga: Warga Cugenang Meratapi Sanak Saudara Yang Hilang

Usia lanjut kerap membuat seseorang merasa kesepian. Perasaan seorang diri itu juga disebut dapat memangkas harapan hidup seorang lansia.

Berdampak serius

Penelitian anyar yang dilakukan di University of California, San Fransisco, Amerika Serikat menemukan, bahwa keterasingan dan kesepian berdampak serius pada kehidupan lansia. Bahkan, kesepian ini juga berpengaruh terhadap angka harapan hidup lansia.

Mengutip Woman’s Health Magazine, studi yang diikuti oleh 1.600 orang dewasa dengan usia rata-rata di atas 71 tahun. Risiko kematian kian tinggi akibat rasa kesepian yang semakin dirasakan oleh para lansia.

Hampir 23 persen partisipan yang merasa kesepian meninggal dalam waktu enam tahun penelitian, dibandingkan dengan 14 persen dari mereka yang tidak merasa kesepian.

Baca juga: Bursa Transfer, Klub Italia Ini Galang Para Talenta Muda Eropa

Kesendirian membawa bahaya sendiri terhadap lansia. Mulai dari meningkatkan tekanan darah, perilaku kesehatan berisiko seperti tidak aktif, hingga demensia.

“Kebutuhan yang kita miliki seumur hidup, seperti memiliki orang-orang di sekitar yang menghargai dan membuat kita bahagia, itu tidak pernah hilang,” ujar pekerja sosial di Massachusets, Barbara Moscowitz.

Merawat orang tua agar tak merasa sepi . (Gambar oleh 🆓 Use at your Ease 👌🏼 dari Pixabay)

Semakin bertambah usia, semakin berubah pula cara seseorang memprioritaskan koneksi persahabatan. Ketika seseorang merasa bahwa sisa waktu yang dimiliki kian singkat, mereka akan berkonsentrasi pada hubungan yang terjalin bersama dengan orang-orang yang mereka anggap paling bermakna.

“Mereka berinvestasi lebih banyak pada koneksi yang tersisa. Mereka mengoptimalkan persahabatan, daripada mencoba memaksimalkannya,” ujar pakar psikiatri Montefiore Medical Center, Gary Kennedy, mengutip New York Times.

Tak hanya itu, prioritas lansia terhadap koneksi sosial dengan orang-orang penting di sekitarnya juga disebut berkaitan dengan keterampilan relasional yang penting di usia senja

Baca juga: Kisah bursa transfer musim panas seolah menjadi milik M Salah

Mereka cukup toleran terhadap ketidaksempurnaan dan kekhasan teman, lebih dari orang dewasa muda. Seseorang akan membangun pertemanan yang lebih hebat di usia tua,” ujar psikolog Prof Rosemary Blieszner.

Merawat koneksi emosional

Penting untuk merawat koneksi emosional seorang lansia. Membuat mereka selalu terhubung dengan orang-orang di sekitar adalah hal terbaik untuk menepis rasa sepi, sekaligus memperpanjang angka harapan hidup lansia.

Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mengundang kerabat datang ke rumah atau mengajak mereka makan malam bersama.

Baca juga: Tips untuk Tetap Bugar dan Sehat bagi lansia

Menghabiskan waktu berkualitas bersama kakek dan nenek dapat membantu mereka menjalin koneksi emosional yang membuatnya jauh dari rasa sepi.

Emotional loneliness terjadi karena lansia kurang mendapat perhatian, kunjungan, dan kasih sayang dari keluarga sehingga membuat lansia merasa tidak berarti lagi. ( Reko Suroko)

Sumber : Woman’s Health Magazine
New York Times

Berita Terkait

Top