Raja Lingga Turunkan 5 Titah, Panglima Pajaji serta Satria Melayu Siapkan Pasukan
Polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Spt./kabar24)
Jakarta , (Mas Reko )—Raja Kesultanan Riau-Lingga, Panglima Dayak ialah Panglima Pajaji, dan Satria Pembela Melayu beraksi keras. aAtas penegasan pemerintah tentang tanah itu tidak bertuan serta kosong. Tetapi kenyataannya masyarakat Rempang-Galang telah tinggal semenjak 300 tahun silam.
Titah raja itu terbit Selasa,(12 /9/23), yang dipertegas dalam titah Raja Riau-Lingga, Sultan Hendra Syafri Riayat, Raja Kesultanan Riau-Lingga. Itu dikatakan kalau masyarakat Rempang tinggal semenjak tahun 1720, berjuang mengusir penjajahan Belanda bersama Raja Haji Fisabilillah dalam Perang Riau I pada tahun 1782 sampai 1784.
Tanah pemberian Sultan
Karena Rempang itu merupakan tanah Pemberian Sultan-sultan Melayu. Perihal ini ditegaskan oleh Sultan Hendra Syafri Riayat kalau status tanah kampung-kampung mereka atas jara mereka membela NKRI dari Penjajah.
Baca yuk:PB NU Soal Rempang: Rakyat jangan dikorbankan
Perihal ini dipertegas pula dengan pernyataan dari Budayawan serta Guru Besar Profesor Dokter Dato Abdul Malik, dengan menunjukkan nukilan arsip sejarah Inggris, lanjutnya, diceritakan terdapat sebanyak 8.000 prajurit yang berpatroli di lautan.
“Mereka merupakan generasi Para Perjurit Kerjaan Lingga. Mereka anak pejuang veteran,” ucapnya
Panglima Pajaji ikut terlibat
Sedangkan itu, Panglima Pajaji, salah satu Panglima sakti dari suku Dayak Borneo, di Kalimantan Barat memberikan pendapatnya. Dia mengimbau para penguasa supaya memakai hati nurani.
“Carilah jalur terbaik, jangan adu sesama bangsa sendiri wahai penguasa,” jelas semacam dikutip dari akun tiktoknya, 13 September 2023.
Baca yuk:Pulau Rempang: ‘Kami tidak hendak pindah walaupun kami terkubur di sana ‘
Lewat akun Facebooknya, Panglima Pajaji SKW, laki-laki bernama lengkap Agustus Lucky ini pula memberikan bantuan kepada warga Rempang serta Galang yang tengah berjuang mempertahankan haknya.
“Bangkit lah wahai para saudara-suadaraku, telah bukan zamannya kita dijajah, save Rempang Galang,” tulisnya.
Kemudian Panglima Pajaji kembali memposting video demonstrasi masyarakat Rempang dengan caption; “Ratakan,.. batam.. lawan ketidakadilan..sudah lumayan kita dijajah, lawan terus, jangan mundur kami siap meluncur, Kalimantan Barat, malam ini berangkat,” tulisnya.
Tetapi terpaut pertumbuhan apakah Panglima Pajaji hendak mengerahkan pasukannya yang diketahui sakti ialah Pasukan Pantak Padagi Borneo? belum terdapat jawaban dikala dikonfirmasi Sriwijaya Post di akun Facebooknya.
Himbauan Satria Pembela Melayu
Sedangkan itu, Satria Pembela melayu mengimbau supaya aparat serta Presiden Jokowi berlaku bijak. Bila tidak, hingga Satria Pembela Melayu hendak turun melaksanakan aksi besar-besaran keluhan keras.
Baca yuk :Muhammadiyah Desak PSN Rempang Eco-City Dicabut: Sangat Bermasalah
Hingga menyikapi inilah Raja Riau-Lingga, merendahkan 5 titahnya, antara lain memohon pemerinta bijak menyikapi permintaan masyarakat Rempang serta tidak mengusir warga adat di sena.
Tidak hanya Raja Lingga memohon supaya demonstran yang ditahan buat dibebaskan sebab mereka cuma menuntut hak mereka.
Tidak terdapat alibi yang bisa dibenarkan buat mencederai hati-sanubari kami Bangsa Melayu di Tanah Tumpah Darah kami sendiri.
“Mereka sadar hendak sejarah panjang, jauh saat sebelum bangsa ini merdeka ataupun sehabis bangsa ini jadi Negeri Kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Profesor Abdul Malik.
“Nilai heroisme ini yang luar biasa, kenapa tidak kita hargai. Itu kan anak-anak pensiunan perang yang mepertahankan bangsa serta negeri kita sehingga terwujud Indonesia,” ucapnya. (Reko Suroko)
Sriwijaya Post