Dapen pekerja BUMN digasak oknum-oknum biadab Erick : Saya kecewa, saya sedih
Menteri BUMN Erick Tohir bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, usai melaporkan kasus dugaan korupsi dana pensiun BUMN yang ditaksir merugikan negara Rp300 miliar. (Foto:Inilah.com/ClaraAnna)
JAKARTA , ( Mas Reko)– Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, sangat kecewa dan sedih dana pensiun (Dapen) milik pekerja BUMN digasak oleh oknum tak bertanggung jawab. Tidak tanggung-tanggung akibat perkara korupsi dapen BUMN itu negara dirugikan sedikitnya Rp 300 miliar.
Saya kecewa, saya sedih
“Saya kecewa, saya sedih karena pekerja yang sudah bekerja puluhan tahun, yang tentu kurang, itu hasilnya dirampok oleh oknum-oknum yang biadab,” ujar Erick di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2023).
Baca yuk : Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung meredakan polemik, menyenangkan warga
Menteri BUMN menegaskan, sebanyak 70 persen dari 48 dana pensiun (dapen) yang dikelola perusahaan pelat merah bermasalah. Hal itu diketahui setelah Kementerian BUMN membentuk Tim Khusus untuk menyelidiki adanya perkara penyelewengan dan kesalahan tata kelola dana investasi pensiunan karyawan BUMN tersebut.
Oleh karena itu, Erick Thohir menyerahkan hasil audit Dapen BUMN tersebut kepada Kejaksaan Agung (Kejagung), Selasa (3/10/2023).
Hari cerah jadi sirna
Erick menandaskan, langkah ini adalah komitmen Kementerian BUMN bersih-bersih dapen BUMN. Ia juga memastikan langkah hukum atas perkara itu akan diproses Kejaksaan Agung tanpa pandang bulu.
Baca yuk : Kepala BP Batam diam, ketika dituding bekingi dalam konflik Pulau Rempang
“Jaksa Agung punya komitmen yang sebelum-sebelumnya dia tuntaskan tanpa pandang bulu. Pak Jaksa Agung dan seluruh Kejaksaan akan menyikat oknum-oknum yang memang sangat merugikan para pensiunan, hari tua mereka yang tadinya cerah menjadi sirna,” ujarnya.
Langkah yang tepat
Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management, Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto, menyebut upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melibatkan Kejaksaaan Agung (Kejagung) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam bersih-bersih dana pensiun (Dapen) BUMN adalah langkah yang tepat.
Toto berharap hal ini dapat membuat transparansi atas penyelesaian kasus di Dapen BUMN. Dia menegaskan seperti ini sangat diperlukan dalam membenahi tata kelola Dapen BUMN.
Baca yuk : Pembelian beras di toko ritel dibatasi 10 Kg per hari
Toto menambah kan, titik lemah pengelolaan dapen BUMN karena kurangnya pengawasan yang terstruktur dari elemen pendiri dapen. Serta lemahnya kualitas pengelola Dapen, terutama di fungsi pengelola investasi. (Reko Suroko)
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID