Kemenkes Aktifkan Pusat Krisis Kesehatan
Jakarta, (Mas Reko)–Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menetapkan serangkaian langkah untuk menangani para korban banjir lahar dingin di beberapa wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut Analis Penanggulangan Krisis Kesehatan Puskris Kemenkes, Albet Nomeri, pada hari Senin, 13 Mei, Puskris akan mengaktifkan Pusat Operasi Darurat Kesehatan untuk menangani para korban banjir.
Baca juga : Banjir Bandang dan Aliran Lahar di Sumbar 34 Tewas, 16 Hilang
Selain itu, Puskris akan menggerakkan Tim Cadangan Kesehatan-Darurat (TCK-EMT) dan memberikan fasilitas kepada pengungsi yang berada di SD Negeri 08 Kubang Duo, Kabupaten Agam.
Albet menegaskan bahwa semua sumber daya manusia yang tersedia akan dimaksimalkan untuk membantu para penyintas banjir.
Saat berkunjung ke Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam yang terdampak banjir lahar dingin, Albet mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penyakit menular pasca bencana.
Di antara penyakit yang perlu diwaspadai adalah diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), karena pasca bencana lahar dingin, pasokan air bersih biasanya terganggu.
Puskris juga mengimbau masyarakat, khususnya pengungsi, untuk menjaga kebersihan diri dan menggunakan masker secara konsisten guna mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Baca juga : Korban Tewas Banjir di Brazil Capai 126 Orang
Enam warga ditemukan
Di sisi lain, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kota Padang, Abdul Malik, menginformasikan bahwa hingga pukul 13.00 WIB Senin, tim gabungan telah berhasil menemukan enam warga yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Dua di antaranya berhasil diidentifikasi oleh keluarga dan beralamat di Nagari Rambatan dan Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar. Sementara itu, korban lain yang belum teridentifikasi telah diserahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batusangkar.(RS)
Sumber : VOI