Penyebab Awal Turbulensi Singapore Airlines yang Menewaskan 1 Orang


Situasi di kabin pesawat Singapore Airlines. (REUTERS/Stringer/CNN Indonesia)

JAKARTA, (Mas Reko)–Sejumlah pihak berusaha memahami penyebab terjadinya turbulensi parah pada pesawat Singapore Airlines yang menyebabkan satu orang meninggal.

Baca juga : Pesawat Jemaah Haji Mengalami Kerusakan dan Kebakaran

Shantanu Gangakhedkar, konsultan senior penerbangan di perusahaan riset pasar Frost and Sullivan, menyatakan kepada Channel NewsAsia (CNA) bahwa turbulensi bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk badai dan awan.

Gangguan yang paling sulit diprediksi, menurut Gangakhedkar, adalah turbulensi udara jernih (clear air turbulence/CAT) yang bisa terjadi tanpa tanda-tanda.

CAT sering menyebabkan cedera pada penumpang karena terjadi tanpa peringatan, sehingga awak pesawat mungkin tidak sempat menginstruksikan penumpang untuk kembali ke tempat duduk dan mengenakan sabuk pengaman.

“CAT terjadi saat langit benar-benar cerah. Kita tidak dapat melihatnya dan ia terjadi tiba-tiba. Saat ini, kami belum memiliki teknologi untuk memprediksi (atau mendeteksi) CAT, terutama pada ketinggian 36.000 kaki,” jelas Gangakhedkar kepada CNA.

Baca juga : Jamaah Calon Haji Kloter 5 Diterbangkan dengan Pesawat Pengganti

“Jika seseorang sedang berjalan-jalan, ia bisa terlempar jika terjadi turbulensi mendadak. Kondisi ini bisa menyebabkan cedera serius. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap duduk dengan sabuk pengaman terpasang selama di ketinggian jelajah, bahkan ketika tanda sabuk pengaman tidak menyala,” tambahnya.

Menurut maskapai, turbulensi tersebut sangat hebat sehingga pesawat yang terbang dari London ke Singapura itu harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, pada pukul 15.45 waktu setempat.

Data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa pesawat Boeing 777-300ER tersebut berada pada ketinggian 37.000 kaki pada pukul 04.06 waktu setempat. Namun, dalam waktu empat menit, pesawat turun drastis sebesar 6.000 kaki menjadi 31.000 kaki pada pukul 04.10 waktu setempat.

Maskapai menyatakan bahwa terdapat 211 penumpang dalam penerbangan tersebut, termasuk 18 awak pesawat.

Menurut maskapai, hingga pukul 19.50 waktu Singapura, sebanyak 18 orang telah dibawa ke rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 12 orang masih dirawat.

Baca juga :Sumbar: Seharusnya korban 67 orang bisa dihindari

Satu korban tewas hingga kini belum diketahui kewarganegaraannya.

“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang dibutuhkan, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan,” demikian pernyataan Singapore Airlines dalam unggahan di Facebook.

“Prioritas kami adalah memberikan seluruh bantuan yang krusial kepada seluruh penumpang dan awak kabin,” lanjut maskapai tersebut.(RS)

Sumber : CNN Indonesia/ Channel News Asia

Berita Terkait

Top