Makin Banyak Kaum Muda Indonesia Kena Serangan Jantung, Apa Saja Penyebabnya
Jakarta, (Mas Reko)–Jika Anda berpikir serangan jantung hanya menyerang orang lanjut usia, pikirkan lagi. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pasien jantung muda di Indonesia meningkat. Apa penyebabnya?
Baca juga: Makanan Sehat bagi Penderita Gagal Jantung
Ryan Keswani, 40 tahun, adalah seorang dokter spesialis bedah saraf yang aktif berolahraga. Namun, pada 7 November 2021, ia mengalami nyeri ulu hati, jantung berdebar, dan keringat dingin. Setelah mengalami kesulitan bernapas, Ryan didiagnosa miokarditis di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Proses pemulihan memakan waktu hampir setahun, mengubah gaya hidupnya secara drastis.
BBC News Indonesia melaporkan banyak pasien muda mengikuti program rehabilitasi jantung di Fasilitas Rehabilitasi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Barat. Pusat ini menyerupai pusat kebugaran dengan berbagai alat olahraga dan lintasan jogging. Banyak pasien muda, terutama pria, berolahraga di sana untuk memulihkan kesehatan jantung mereka.
Baca juga:Obat Gagal Jantung yang berisiko bagi pasien Gagal Jantung
Johan, 41, dari Bekasi, menjadi pasien di RS Harapan Kita setelah mengalami keringat dingin dan sesak napas yang awalnya disangka sebagai asam lambung. Johan mengakui stres, kurang olahraga, dan pola makan tidak sehat sebagai faktor penyebab serangan jantung yang dialaminya. Selain itu, penyakit gula dan karang gigi turut mempengaruhi kondisinya.
Serangan jantung meningkat
Dokter Basuni Radi, yang telah bertugas di rehabilitasi jantung sejak 2014, mencatat peningkatan jumlah pasien serangan jantung muda. Sementara itu, data Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit jantung pada usia muda, dengan serangan jantung meningkat 2% setiap tahun dari 2000 hingga 2016.
Baca juga:Saya pasien gagal jantung
Dokter Siska Suridanda Danny menekankan bahwa serangan jantung pada usia muda disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres yang lebih rentan di generasi muda karena media sosial. Fenomena generasi sandwich juga berkontribusi pada tekanan finansial, fisik, dan emosional, meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Aktivitas olahraga intensitas tinggi secara tiba-tiba juga menjadi faktor risiko. Matias Ibo, fisioterapis dan pelatih kebugaran, menyarankan pemeriksaan medis menyeluruh sebelum mulai berolahraga serius untuk menghindari risiko kesehatan.
Merokok tetap menjadi penyebab utama serangan jantung pada usia muda. Data menunjukkan bahwa 80% serangan jantung pada usia di bawah 40 tahun terjadi pada perokok.
Baca juga: Gagal Jantung Bukan End Game Segalanya
Ryan dan Johan berkomitmen untuk menjaga kesehatan mereka dengan mengikuti program rehabilitasi dan menghindari kebiasaan yang berisiko. Ryan meyakini bahwa gaya hidup sehat yang dijalaninya membantu pemulihannya setelah sakit menjadi lebih cepat dan lancar. (RS)
Sumber : bbc.com