Wow! Harta Karun Banyak Bertebaran di Bawah Laut RI, Ada 1.167 Lokasi


Foto: BMKT berupa harta karun berupa guci dan keramik pada zaman Dinasti Song yang berasal dari China pada abad 10 hingga 13 masehi yang diangkat secara ilegal. (Dok. KKP)

Jakarta, (Mas Reko) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 1.167 titik lokasi Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) atau harta karun yang tersebar di bawah laut Indonesia. Informasi ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut.

Rencana Tata Ruang Laut dan Harta Karun yang Menakjubkan

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Kusdiantoro, menjelaskan bahwa ribuan harta karun yang tersembunyi di dasar laut Indonesia ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk mendapatkan keuntungan, namun tentunya dengan sistem bagi hasil yang telah diatur oleh pemerintah. Sistem bagi hasil temuan BMKT ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Benda Muatan Kapal Tenggelam.

Baca juga :Konflik di Laut China Selatan Memanas

Perpres Nomor 8 Tahun 2023 memberikan peluang keuntungan yang besar bagi para pelaku usaha. Aturan ini mengatur pembagian hasil yang lebih menguntungkan bagi pelaku usaha, di mana mereka bisa mendapatkan 55% dari hasil bersih temuan BMKT, sementara pemerintah mendapatkan 45%. Kusdiantoro menjelaskan bahwa dengan pembagian yang lebih besar untuk pelaku usaha ini, diharapkan bisa memberikan semangat agar para pelaku usaha lebih aktif dalam memanfaatkan BMKT dan pada akhirnya berdampak positif terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Meskipun kontribusi hasil temuan BMKT terhadap PNBP masih kecil, Kusdiantoro yakin bahwa Perpres 8/2023 bisa menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif bagi para pelaku usaha. Beliau juga mengakui bahwa pihaknya belum bisa merinci jumlah potensi keuntungan dari satu lokasi BMKT karena potensi ekonomi yang didapat tergantung pada ukuran kapal dan lokasi BMKT berada. Namun, dengan total jumlah 1.167 lokasi, potensi ekonomi yang bisa didapat diyakini cukup besar dan tidak akan habis dieksplorasi dalam 10 tahun ke depan.

Strategi Pemerintah dalam Memanfaatkan BMKT

Pemerintah melalui KKP telah mengatur berbagai kebijakan untuk memanfaatkan BMKT demi kepentingan ekonomi nasional. Dengan adanya sistem bagi hasil yang lebih menguntungkan pelaku usaha, diharapkan bisa menarik lebih banyak investasi dan partisipasi dari pihak swasta dalam eksplorasi dan pemanfaatan BMKT.

Baca juga :Banjir Libya : Ditemukan mayat-mayat yang membusuk di laut

Teknologi memegang peranan penting dalam eksplorasi BMKT. Dengan teknologi canggih, eksplorasi bawah laut menjadi lebih efisien dan aman. Pemerintah mendorong pelaku usaha untuk menggunakan teknologi terbaru dalam mencari dan mengekstraksi BMKT. Penggunaan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan bahwa proses eksplorasi tidak merusak ekosistem laut yang sensitif.

Foto: BMKT berupa harta karun berupa guci dan keramik pada zaman Dinasti Song yang berasal dari China pada abad 10 hingga 13 masehi yang diangkat secara ilegal. (Dok. KKP)

Pemanfaatan BMKT diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Selain meningkatkan PNBP, eksplorasi dan pemanfaatan BMKT juga bisa menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi BMKT. Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan regulasi yang mendukung dan memastikan bahwa pemanfaatan BMKT dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Peran Masyarakat dan Pelaku Usaha

Baca juga :Prediksi Copa America: Argentina vs Kolombia

Masyarakat dan pelaku usaha memiliki peran penting dalam pemanfaatan BMKT. Dengan adanya regulasi yang jelas dan pembagian hasil yang adil, diharapkan bisa tercipta sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan BMKT. Kerjasama ini diharapkan bisa mengoptimalkan potensi ekonomi dari BMKT dan memastikan bahwa hasilnya bisa dinikmati oleh seluruh pihak yang terlibat.

Dengan adanya lebih dari 1.167 lokasi BMKT yang tersebar di bawah laut Indonesia, potensi ekonomi yang bisa dihasilkan sangat besar. Pemerintah melalui berbagai regulasi berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menguntungkan bagi para pelaku usaha.

Baca juga :Karen Agustiawan Tuduh KPK dan BPK Rekayasa Kasus Korupsi LNG Pertamina

Dengan dukungan teknologi dan kerjasama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan pemanfaatan BMKT bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.(RS)

 

 

Sumber : CNBC Indonesia

 

Berita Terkait

Top