Film Pendek Bertema Sederhana ‘Receh’
Film Pendek Bertema Sederhana ‘Receh’. (foto:Mojok.co)
Oleh : Reko Suroko
SOLO, Mas Reko.com— Ini tentang cerita film pendek yang tayang di YouTube, judulnya “Receh”. Aku tak mengenal satupun dari awak film pendek ini.
Baik itu sutradara, penulis naskah apalagi pemain yang memperagakan karakter -karakter di dalam film pendek itu.
Baca Juga : Chico Dan Fajar/Rian Juarai Malaysia Master 2022
Yang aku ingat dan hafalkan adalah pemroduksi film pendek itu. Namanya A Fajar Safi’i, begitu tertulis di YouTube itu. Aku mencoba mencari karyanya yang lain, tapi aku belum menemukan karya yang lainnya.
Tema Cerita
Begitu banyak cerita yang dijadikan konten YouTube, pilihan cerita yang remeh jarang kutemukan. Biasanya tema tentang cinta, misteri atau tema sejarah kerajaan.
Atau tema podcast yang super berat. Ada Refly Harun Chnnel atau Rocky Gerung. Tema itu memang bukan genre film pendek ini.
Genre film ini seperti Bakar Productions, Woko Channel atau Wagundeso. Serta Suritel dj yang juga berkisah keseharian, tapi cenderung digarap tidak terlihat orisinal.
Baca Juga : Gula Darahku Mulai Menembus Batas
Namun semuanya itu beda dengan film pendek’Receh’ karya A Fajar Safi’i ini. Kisahnya bermula saat seorang anggota legislatif suatu kota, yang mobilnya mogok. Gara-gara sopirnya lupa mengisi bensin.
Anggota legislatif itu namanya Djarot tinggal di kota, sedangkan mobil Djarot mogok di daerah pedesaan di wilayah Dapil nya.
Tiba-tiba seorang emak-emak menyapanya dan mengatakan bahwa emak -emak itu adalah salah satu pemilih Djarot, saat pileg lalu.
“Maaf, saya buru-buru mau arisan, apalagi saya sudah dandan begini. Monggo biar anak saya yang ngladeni Pak Djarot, ” kata wanita itu, sembari teriak memanggil anaknya.
Baca Juga : Harga Gandum Menggila, Ancaman Pangan Bagi Global
Si Tole meladeni Djarot dengan menuangkan bensin eceran ke mobil Djarot. Saat mengembalikan kembalian uangnya kurang seribu. Si Tole mengambil receh seribu di dalam rumah, namun Djarot keburu pergi.
Si Tole kebingungan, ingin segera mengembalikan uang receh itu. Si Tole bicara dengan emaknya, si emak mengatakan tidak tahu alamat Djarot. Si Tole gelisah, dia merasa berhutang pada Djarot.
Emaknya pun mendapatkan alamat Djarot. Sang Emak mengajak Tole ke rumah Djarot yang berada di kota.
Dengan naik motor butut emak berboncengan dengan Tole. Di tengah jalan kehabisan bensin. Motor berjalan beberapa langkah bannya kempes.
Rupanya ban dalamnya tipis dan sudah banyak tambalannya. Uang si emak mepet. Dia berdiskusi dengan si Tole, duit yang ada duit dilema. Bisa ganti ban dalam, tapi tak bisa ‘kulakan’bensin.
Antar Tole
Si Tole pun terdiam, wajahnya memperlihatkan rasa kecewa. Emak pun tak tega, bannya pun diganti yang baru.
Baca Juga : Balada Mi Instan Hingga Ke Ukraina
Sepeda motor emak sampai di depan rumah besar yang bergaya arsitek Jawa. Emak pun mengetuk pintu berkali-kali, ketika dibukakan pintu Emak dan Tole pun dipersilahkan masuk.
Sementara di luar rumah cuaca sudah hujan deras. Di depan Djarot, Emak mengutarakan niatnya.
“Saya ke sini mengantar Tole pak. Tole ingin mengembalikan uang seribu kekurangan kembalian dulu pak, ” kata Si Emak.
Djarot pun mengulurkan tangannya tanpa terlihat wajahnya. “Yuk le kita pulang, nanti hujannya tambah deras, ” kata emak mengajak Tole keluar dari rumah.
Tole mengembalikan uang receh, tiba-tiba ada adegan bergepok gepok uang diterima Djarot.
Baca Juga : Mie Sedaap Diduga Mengandung Residu Pestisida?
Ada tuntutan di dalam film pendek ini, meski receh hutang tetap hutang, sampai kapan pun wajib hukumnya dikembalikan.
Bagi Djarot atau siapapun itu uang receh mungkin tak berarti. Namun bagi Tole yang personifikasi wong cilik, uang receh sangat berarti. Selamat menikmati tontonan YouTube, Receh produksi A Fajar Safi’i. ***