Mabuk Kecubung, Efek Berbahaya Tumbuhan Herbal yang Disalahgunakan


Buah kecubung yang disebut juga apel berduri ini memiliki efek berbahaya bila disalahgunakan. Foto: Pixabay/hansbenn/Free

 

Jakarta, (Mas Reko) — Sebanyak 44 orang harus dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akibat keracunan kecubung.

Baca juga 5 Metode Menyinkronkan Tubuh dan Otak Agar Lebih Rileks

Dari jumlah tersebut, dua orang meninggal dunia, terdiri dari seorang pria dan seorang wanita. Sembilan pasien menjalani perawatan jalan, sedangkan yang lainnya harus dirawat inap karena mengalami halusinasi parah.

“Kondisi mereka beragam, ada yang tak sadarkan diri dan ada yang sadar tetapi meracau, sehingga dokter memberikan obat penenang,” kata Budi Harmanto, Kepala Seksi Humas dan Informasi RSJ Sambang Lihum, dikutip dari detikcom, Kamis (11/7/2024).

Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Adam Erwindi menyampaikan bahwa berbagai langkah penting telah diambil terkait kejadian tersebut. Berdasarkan data RSJ Sambang Lihum, sebanyak 47 orang mengalami gejala keracunan kecubung, dengan dua korban meninggal dunia.

Baca juga: ABG 13 Tahun Dijebak dan Diperkosa 8 Orang

Direktorat Resnarkoba Polda Kalimantan Selatan juga menangkap seorang pengedar obat berusia 47 tahun berinisial M, yang diduga memberikan obat tanpa merek kepada para korban. Polisi mengamankan 20 ribu butir obat dari tersangka.

“Langkah-langkah ini diambil untuk :mengatasi, mencegah, dan melindungi masyarakat dari bahaya konsumsi obat tanpa izin dan kontrol yang tepat,” jelas Adam.

Bagaimana Kecubung Bisa Menyebabkan Kematian?

Kecubung adalah tanaman semak yang mudah ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Tanaman ini sering dijadikan tanaman hias karena bunganya yang indah dan menarik. Kecubung bisa ditemukan di halaman rumah, taman, atau pinggir jalan, dengan ciri khas buah bulat berduri dan bunga berwarna putih atau ungu yang menjuntai ke bawah seperti terompet.

Baca juga: Bali yang Dulu, Kini Berubah:Imbas Ledakan Wisatawan di Pulau Dewata

Namun, di balik keindahannya, kecubung memiliki bahaya yang mengerikan jika disalahgunakan. Tanaman ini mengandung zat adiktif atau psikotropika yang dapat mengubah fungsi otak, persepsi, suasana hati, kesadaran, pikiran, emosi, dan perilaku seseorang. Di Amerika Serikat, kecubung dikenal sebagai devil’s trumpet karena memiliki efek racun yang serius jika tertelan. Gejalanya meliputi muntah, diare, pusing, hingga kesulitan bernapas.

Tumbuhan kecubung yang di kalangan masyarakat selama ini digunakan untuk mengobati kulit bengkak, sembelit, dan mengatasi ketombe. Foto: Wikimedia Commons/Pancrat/CC BY-SA 3.0

Dikutip dari alodokter, kecubung mengandung alkaloid tropana seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin yang berbahaya jika dikonsumsi. Dampaknya bisa menyebabkan halusinasi, kecanduan, dehidrasi, demam, sakit kepala, sakit perut, diare, muntah, kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, hingga takikardia.

“Takikardia terjadi ketika denyut jantung lebih dari 100 kali per menit, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, bahkan kematian.”

Baca juga:  Banyak Penderita Kanker Beralih ke Alkohol

Efek halusinasi disebabkan oleh kandungan alkaloid tropana dalam kecubung yang memiliki efek antikolinergik, meracuni sistem saraf dan menyebabkan halusinasi serta kejang. Delirium juga bisa terjadi, yang merupakan keracunan pada sistem saraf, membuat penderita linglung, sulit fokus, gelisah, dan sulit mengenali orang di sekitarnya. (RS)

 

 

Sumber : Mongabay.co.id

Berita Terkait

Top