Saksi Mata : Saat Jatuhnya Helikopter di Bali…
BADUNG, (Mas Reko) – I Wayan Agus Sidiantara, yang akrab dipanggil Tumpling (30), menyaksikan helikopter Tour PK-WSP jatuh di Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, pada Jumat (19/7/2024) siang.
Baca juga : Biden Yakinkan Para Donor Bahwa Ia Dapat Menang Kembali
Saat itu, Tumpling sedang berbincang dengan kerabatnya di luar rumah. Tiba-tiba, ia melihat helikopter yang terbang rendah, sekitar 100 meter dari atap rumah warga. Pada awalnya, Tumpling, yang berprofesi sebagai instruktur selancar, mengira helikopter tersebut akan melakukan pendaratan darurat di lahan kosong dekat rumahnya.
“Helikopter itu datang dari timur dan terbang cukup rendah. Paman saya bilang, kok ada helikopter yang mau mendarat di sini. Saya jawab, tidak mungkin, tapi ternyata benar dan helikopter itu menabrak tebing,” kata Tumpling.
Baca juga :Ronaldo Kembali Jadi Sorotan di Euro 2024
Ia mendengar suara keras saat helikopter menabrak tebing, membuatnya dan beberapa warga segera berlari ke lokasi kejadian. Saat sampai di lokasi, Tumpling melihat helikopter dalam kondisi terbalik.
Empat penumpang sudah keluar, sementara satu orang WNA masih berada di dalam kabin. “Istri WNA itu sudah keluar dan berteriak minta tolong, ‘tolong suami saya’. Kami membantu mengeluarkan mereka dari dalam kabin,” kata Tumpling.
Awalnya, Tumpling merasa takut helikopter bisa tiba-tiba meledak, apalagi terlihat ada asap keluar dari mesinnya. Namun, empati terhadap korban membuatnya tetap membantu. Saat dievakuasi, WNA tersebut tidak bisa bergerak karena mengalami patah tulang punggung.
Baca juga :An Se-young Kembali Bangkit dari Cedera
“Kondisinya sangat lemah, dengan sedikit darah keluar dari kakinya. Bagian punggungnya keras dan tidak bisa digerakkan,” tambah Tumpling.
Tumpling menduga helikopter jatuh karena terlilit tali layang-layang. Beberapa teman dan warga setempat bercerita bahwa ada layang-layang yang putus sebelum helikopter jatuh. Selain itu, pada baling-baling helikopter terlihat banyak lilitan tali layang-layang. Namun, ia dan warga setempat tidak tahu siapa pemilik layang-layang tersebut.(RS)
Sumber : Kompas.com