Kucingku Late Sudah Ketemu, Sabtu Dini Hari
Oleh : Reko Suroko
MAS REKO. COM– SOLO-Kucingku Late sudah ketemu, dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB. Ketika aku sedang sholat tahajud dan kuteruskan sholat witir tiga raka’at. Saat sampai di raka’at hampir tiga, kudengar suara mengeong depan pintu rumahku.
Saat aku membuka pintu tidak ada apapun, namun suara mengeong anak kucing kencang sekali. Aku ikuti asal suara itu, ternyata berasal dari suara anak kucing. Dan itu berada di rumah kost, tetangga sebelah.
Baca Juga : Sedih, Anak Kucingku Belum Pulang
Kulihat dari balik pintu gerbang dan terlihat anak kucing yang mengeong. Saat kupanggil namanya, Late, mengeongnya semakin kencang. Benar itu kucingku, Late.
Diapun berusaha keluar dari pintu gerbang yang bagian bawahnya terbuka, diapun mbrobos lewat lubang itu.
Kakinya Pincang
Awalnya aku tak menyangka bila ada luka di bagian tulang selangka. Maka dia tak bisa jalan sempurna, dia keluar pintu gerbang dengan perjuangan penuh. Bagaikan calon TKW yang dikurung dan berhasil melepaskan diri.
Saat itu sekitar jam dua dini hari, selepas aku sholat tahajud. Ada moment indah saat itu, dua kucing saudaranya, Amel dan Oreo, bak menyambutnya di depan pintu gerbang. Amel berciuman dengan Late, seolah-olah Amel membaui, untuk memastikan ini benar-benar saudaranya.
Aku masih ragu, kubangunkan anakku Ardan. Kutanyakan bahwa itu Late, dia membenarkan.
Baca Juga : Hadapi Malaysia, Lima Pemain Garuda Absen Termasuk Egy
Kebetulan makanan basah di rumah sudah habis, aku berjalan ke Indomart. Tentu membeli makanan kucing yang basah. Kubeli dua bungkus.
Saat separo kuhidangkan untuk Late, sisanya untuk Oreo dan Amel serta induk kucing, Basyiroh. Dia bisa tertidur.
Siang nanti Late akan dibawa ke klinik hewan milik Pemkot Solo, di Jl. Slamet Riyadi. Late akan diajak kontrol, untuk melihat luka dalamnya di tulang selangka. Tentu, aku berharap tak ada luka yang serius.
Istirahat Di samping Ardan
Sementara ini Late tidur di samping Ardan. Dia terlihat tidak kesakitan, tandanya dari dia tidak mengeong.
Baca Juga : Nyaris, Otot Pinggangku Ketarik
Dua saudaranya, Amel dan Oreo, seperti mengajaknya bermain kejar-kejaran. Late hanya memandanginya dari tempat tidur.
Basyiroh, induk kucing, kini tak lagi lesu dan tidak mengeong terus.
Kupandangi jarum jam di dinding bergerak ke kiri kanan, aku justru gelisah menanti hasil kontrolnya. Aku yakin pasti dirontgen juga. Semoga lukanya tidak serius. ***