Ciri-Ciri Seseorang Menjadi Lansia
Surakarta, (Mas Re)–Tak ada manusia yang mampu menghentikan proses penuaan. Menjadi lansia atau lanjut usia merupakan fase alami dalam siklus kehidupan manusia. Proses penuaan ini ditandai dengan berbagai perubahan fisik, mental, dan sosial yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Baca juga : Indonesia Menghadapi Penuaan Penduduk
Bagi banyak orang, perubahan-perubahan ini bisa menjadi indikator bahwa seseorang telah memasuki masa lansia. Berikut adalah beberapa ciri-ciri seseorang yang mulai memasuki fase lansia:
Salah satu tanda paling umum dari proses penuaan adalah munculnya uban. Rambut yang awalnya hitam atau berwarna gelap mulai berubah menjadi putih atau abu-abu karena penurunan produksi melanin di dalam folikel rambut. Uban adalah salah satu indikator alami yang menunjukkan bahwa seseorang mulai menua. Namun, penting untuk diingat bahwa mencabut uban hanya bersifat sementara dan tidak menghentikan pertumbuhan rambut putih baru.
Baca juga : Bukan Halusinasi! Ini Bukti Ekonomi Indonesia Sedang Dalam Masalah
Dikutip dari Today, menghilangkan uban dengan cara mencabutnya hanya bersifat sementara. Ini karena folikel di kulit kepala masih tetap hidup dan akan menggantikannya. Mencabut uban dapat memicu trauma pada folikel. Trauma ini berpotensi meningkatkan risiko infeksi, luka, dan bahkan kebotakan.
Perubahan Kesehatan Fisik
Seiring bertambahnya usia, seseorang akan mulai merasakan penurunan kemampuan fisik. Hal ini dapat berupa penurunan kekuatan otot, elastisitas kulit yang berkurang, serta berkurangnya kemampuan tubuh untuk pulih dari penyakit atau cedera. Kesehatan sendi juga mulai menurun, menyebabkan banyak lansia mengalami arthritis atau nyeri sendi.
Baca juga : 5 Metode Menyinkronkan Tubuh dan Otak Agar Lebih Rileks
Penurunan fungsi kognitif, terutama daya ingat, adalah ciri umum yang dialami oleh lansia. Banyak lansia mulai mengalami kesulitan mengingat hal-hal kecil seperti nama orang, tanggal, atau lokasi tertentu. Ini bisa menjadi gejala dari kondisi seperti demensia atau penyakit Alzheimer, yang sering dialami oleh orang-orang di usia lanjut.
Gangguan penglihatan dan pendengaran sering terjadi pada lansia. Penglihatan bisa mulai kabur, dan banyak lansia membutuhkan bantuan kacamata untuk melihat dengan jelas. Sementara itu, pendengaran juga bisa berkurang sehingga mereka mungkin memerlukan alat bantu dengar. Kondisi ini terjadi karena fungsi indra tubuh menurun seiring bertambahnya usia.
Kulit Menjadi Lebih Tipis dan Berkerut
Kulit merupakan organ tubuh yang paling jelas menunjukkan tanda-tanda penuaan. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen menurun, menyebabkan kulit menjadi lebih tipis, kering, dan berkerut. Kerutan yang tampak di wajah, tangan, dan leher adalah salah satu tanda fisik bahwa seseorang telah memasuki usia lanjut.
Baca juga : Kunyit Bumbu Ajaib yang Bikin Tubuh Makin Oke
Banyak lansia mengalami perubahan pola tidur, seperti sulit tidur di malam hari atau bangun lebih awal dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam ritme sirkadian, yang mempengaruhi siklus tidur alami seseorang. Meskipun tidak selalu membutuhkan banyak waktu tidur seperti orang muda, tidur yang cukup tetap penting bagi kesehatan lansia.
Lansia sering kali mengalami perubahan dalam kehidupan sosial mereka. Banyak yang memasuki masa pensiun, yang mengurangi aktivitas sehari-hari dan interaksi dengan kolega. Perubahan ini bisa memengaruhi kondisi emosional, termasuk rasa kesepian atau depresi. Lansia juga cenderung lebih bijaksana dan memiliki pandangan hidup yang berbeda karena pengalaman panjang mereka.
Baca juga : Kehidupan Bunga dan Manfaatnya bagi Manusia
Dengan bertambahnya usia, risiko mengalami penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung semakin meningkat. Sistem kekebalan tubuh juga melemah, sehingga lansia lebih rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.
Menjadi lansia adalah bagian alami dari kehidupan, dan perubahan fisik serta mental yang terjadi seiring bertambahnya usia adalah tanda-tanda yang wajar. Uban, penurunan kekuatan fisik, perubahan kognitif, serta perubahan sosial adalah beberapa ciri yang umum terlihat pada lansia. Dengan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat, lansia tetap bisa menjalani kehidupan yang berkualitas dan bahagia.
Jika Anda menemukan tanda-tanda penuaan, termasuk kemunculan uban, penting untuk merawatnya dengan benar. Hindari mencabut uban karena **seperti yang dikutip dari Today**, tindakan ini dapat memicu trauma pada folikel rambut, meningkatkan risiko infeksi dan kebotakan. Tetaplah menjaga kesehatan dengan baik agar fase lansia dapat dijalani dengan bahagia dan penuh kualitas hidup.(RS)