Indonesia Menghadapi Penuaan Penduduk
Seorang lansia mendapat pelayanan mata. (foto: The Convertions.com)
Jakarta, (Mas Reko)–Indonesia sedang memasuki fase penuaan penduduk dengan proporsi warga berusia 60 tahun ke atas yang terus meningkat akibat menurunnya tingkat kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup.
Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, proporsi penduduk lanjut usia (lansia) mencapai 9,9%, naik dari 7,6% pada 2010 dan diproyeksikan mencapai 19,85% pada 2045.
Baca juga : 8 Cara Menjaga Kesejahteraan Lansia
Namun, peningkatan ini tidak diimbangi dengan jaminan kesejahteraan yang memadai bagi lansia, banyak di antaranya hidup dalam kemiskinan dan masih harus bekerja untuk bertahan hidup.
Badan Pusat Statistik (BPS) tidak mengategorikan kemiskinan berdasarkan kelompok umur, sehingga informasi resmi tentang kemiskinan lansia masih minim. Namun, data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan SMERU menunjukkan bahwa kemiskinan lansia pada 2019 adalah 11,1%, lebih tinggi dibandingkan kemiskinan nasional sebesar 9,4%.
Baca juga :Tips untuk Tetap Bugar dan Sehat bagi lansia
BPS juga melaporkan bahwa pada 2018, 44,45% lansia berada dalam kelompok pengeluaran 40% terbawah, sementara pada 2022 angkanya turun sedikit menjadi 41,11%. Selain itu, 50% lansia masih bekerja, sebagian besar di sektor informal dengan upah rendah dan risiko tinggi.
Memaksa lansia bekerja
Kemiskinan memaksa banyak lansia untuk terus bekerja, meskipun idealnya mereka seharusnya bisa menikmati masa pensiun dengan tabungan yang cukup. Namun, banyak yang tidak mampu menabung karena pendapatan mereka hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan ketiadaan jaminan pensiun memperparah situasi ini.
Untuk mengatasi masalah ini, Indonesia perlu memperkuat jaminan sosial bagi lansia. Data BPS 2022 menunjukkan hanya 8,52% rumah tangga lansia memiliki jaminan pensiun dan hanya 5,28% memiliki jaminan hari tua. Tanpa jaminan sosial yang memadai, peningkatan jumlah lansia akan membebani anggaran negara dan keluarga, terutama dalam hal biaya kesehatan.
Baca juga : Rupanya Aku Tak Muda Lagi, Aku Lansia
Meskipun Indonesia memiliki berbagai program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), cakupannya masih rendah dan sering tumpang tindih.
Memperluas jaminan pensiun bagi lansia dapat menjadi solusi, meskipun populasi lansia yang besar membuat implementasi segera sulit. Alternatifnya, pemerintah bisa fokus pada lansia miskin dengan pendataan yang akurat.
Selain itu, persiapan pasar kerja untuk lansia dengan aturan dan undang-undang yang melindungi mereka juga penting. Jika langkah-langkah ini diambil, bekerja bagi lansia bisa menjadi bentuk aktualisasi diri, bukan karena keterpaksaan ekonomi semata.(RS)
Sumber: The Conversation.com