Kehilangan Semangat Untuk Menulis


Oleh ; Reko Suroko

SOLO, ( Mas Reko.com )SELEPAS opname aku seperti kehilangan nafsu untuk menulis. Untuk memulai lagi sungguh terasa berat. Inginku hanya rebahan di tempat tidur.

Padahal hanya dengan menulis aku mendapatkan kesenangan. Hanya dengan menulis aku merasa ‘hidup’. Dengan menulis setidaknya masih ada bara dan asa di usia senjaku.

Baca JugaMenjadi Pendengar Cerita Orang Tak Dikenal

kadang-kadang tidak hanya ragaku yang mulai merapuh, tapi aku takut semangatku juga rapuh. Aku harus selalu membangun asa agar tetap ‘hidup’ dan mampu menjelmakan kesegaran baru bagi ragaku.

Bersahabat Dengan Asam Lambung

entah yang ke berapa aku opname di rumah sakit, tidak terhitung. Dan sudah berapa rumah sakit yang kutiduri bangsalnya.

Paling tidak, di RS Kasih Ibu, RSUP dr Mawardi, RS UNS, dan RSU Panti Waluyo. Ini untuk rumah sakit yang ada di Solo. Sedangkan untuk rumah sakit di Semarang, saya pernah menginap di RSI Roemani dan RSI Sultan Agung serta di RSUD dr Kariyadi.

Hampir sebagian besar berkaitan dengan penyakit gagal jantung. Gagal jantung itu kemampuan pompa jantung sudah tidak seperti manusia normal. Artinya kemampuan pompa maksimal hanya 35% dari jantung orang normal.

Baca Juga :  Aku Bersyukur Di Kala Senja Masih Diberi Usia

Dan terakhir aku opname di rumah sakit karena serangan asam lambung. Muntah, mual dan mengeluarkan keringat dingin. Itulah yang membawaku masuk bangsal rumah sakit lagi.

Sekarang penyakitku, asam lambung naik, masih dalam pengobatan. Pernah kukonsultasikan ke dokter, “apakah penyakit ini bisa sembuh total?” Dan dokternya mengatakan, bisa.

Aku terkadang mengenali gejalanya, karena aku juga terkena pembengkakan portstat. Perut terasa nyeri, ini biasanya asam lambung. Jika porstat sulit buang air kecil, maka perut di bagian atas kelamin terasa penuh.

Porstat ini bisa mengarah ke kanker, untung ketika di rontgen tidak mengarah ke kanker. Asam lambung pun dapat mengarah ke kanker usus. Kamis aku menjalani USG di usus ini. Dan jumat kontrol lagi ke RS Brayat Minulyo untuk menyerahkan hasil rontgen.

Baca Juga :  Rumahku Kamu Acak-acak, Aku Terdiam

Aku ingat omongan seorang pasien di RS UNS, kontrol itu bagaikan berwisata, maka akan senang menjalaninya. Dan pikiran kubuat demikian adanya, berwisata.

Ganti Dokter

Selepas opname aku mendapat kesempatan kontrol sekali di rumah sakit tempat aku nginap, RSU Kasih Ibu. Setelah itu, saya harus mencari surat rujukan faskes pertama dan rumah sakit tipe c, karena RS Kasih Ibu rumah sakit tipe b.

ketika rujukan dari faskes pertama sudah kudapat, maka saat ke rumah sakit tipe c, aku berpindah dokter. Tidak lagi ke RSU Kasih Ibu, melainkan di RSU Brayat Minulyo, tipe c. Jadi urusanya aku potong di tingkat ini.

Model prosedur faskes pertama, rumah sakit tipe c dan rumah sakit tipe b, tidak banyak ditemui orang. Apalagi jarang berwisata ke rumah sakit.

Baca Juga :  Aku Tak Muda Lagi, Aku Lansia

Sakit memang melelahkan, tapi akan lebih melelahkan jika tak ikhlas menjalaninya. ***

 

Berita Terkait

Top