Media Asing Soroti Ibu Kota Baru RI Nusantara, Ada Apa?


Media AFP, dalam laporannya pada Rabu, yang dikutip Kamis (6/6/2024), menyampaikan berita berjudul “Indonesia replaces new capital chief weeks before opening”. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa mantan Kepala dan Wakil Kepala IKN, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, digantikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Agraria Raja Juli Antoni.

Jakarta (Mas Reko)–Sejumlah media asing menyoroti perkembangan terbaru terkait ibu kota baru Nusantara (IKN). Perhatian ini muncul karena mundurnya Kepala dan Wakil Kepala IKN di saat peresmian yang semakin dekat, pada bulan Agustus mendatang.

Baca juga Kepala Otorita IKN Mundur, Basuki: Presiden Tak Perlu Kemping Lagi

Media AFP, dalam laporannya pada Rabu, yang dikutip Kamis (6/6/2024), menyampaikan berita berjudul “Indonesia replaces new capital chief weeks before opening”. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa mantan Kepala dan Wakil Kepala IKN, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, digantikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Agraria Raja Juli Antoni.

Perombakan ini terjadi hanya beberapa minggu sebelum pembukaan resmi proyek senilai US$32 miliar tersebut di pulau Kalimantan.

AFP mencatat bahwa ibu kota negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini akan dipindahkan secara resmi pada bulan Agustus dari Jakarta yang mengalami kemacetan dan penurunan tanah ke kota baru yang direncanakan, Nusantara.

Baca juga: Bondo Loemakso Dijual Rp 15,5 M, Kerabat Keraton Solo: Sudah Jadi Milik Pribadi

Pemindahan ini dijadwalkan pada Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus. Proyek yang merupakan warisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menghadapi tantangan seperti kurangnya investasi asing, masalah kepemilikan tanah, dan penundaan.

Selain itu, para pemerhati lingkungan bereaksi terhadap rencana ini, karena dianggap akan mempercepat deforestasi di salah satu hutan hujan tropis terbesar di dunia. Pemerintah Indonesia berencana untuk menempatkan 1,9 juta orang di Nusantara pada tahun 2045, yang akan membawa aktivitas manusia dan industri ke jantung Kalimantan.

Ribuan pegawai negeri diharapkan pindah ke kota ini pada bulan September, namun rencana tersebut telah tertunda beberapa bulan karena lambatnya pembangunan.

Sebelumnya, media Reuters juga menyoroti isu ini. Dalam artikelnya yang berjudul “Officials overseeing Indonesia capital city project resign, raising questions”, Reuters melaporkan bahwa pengunduran diri Bambang dan Dhony menimbulkan pertanyaan di dalam negeri.

Baca juga:Kejagung Menegaskan Status Sandra Dewi Masih Sebagai Saksi

Analis dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional Indonesia, Arya Fernandes, menyatakan bahwa pengunduran diri ini akan membuat masyarakat mempertanyakan proyek tersebut dan bagaimana meyakinkan investor bahwa tidak ada masalah.

Dengan perombakan kepemimpinan ini, tantangan besar masih menanti untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyek ibu kota baru Nusantara.(RS)

 

Sumber : CNBC Indonesia

Berita Terkait

Top