Media Asing Soroti Postingan Yang Membingungkan Presiden Putin
Presiden Indonesia Joko ‘Jokowi’ Widodo baru-baru ini melakukan perjalanan ke Rusia dan Ukraina sebagai bagian dari ‘misi perdamaian’ yang bertujuan untuk mengakhiri perang antar negara [File: Layanan Pers Presiden Ukraina/Handout via Reuters]
Oleh : Reko Suroko
JAKARTA-Mas Reko.com—SALAH satu media asing yang tertarik lawatan Presiden Joko Widodo ke Ukraina-Rusia adalah Aljazeera.com edisi Indonesia. Media ini pada Selasa (5/7/2022), menurunkan tulisan yang berjudul : Widodo’s Russia-Ukraine trip divides critics in Indonesia (Perjalanan Widodo Rusia-Ukraina membagi kritik di Indonesia).
Berita ini mengawali tulisan : Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan rencana untuk mengunjungi Rusia dan Ukraina pekan lalu, ia mengangkat harapan akan solusi untuk hambatan ekspor yang telah membuat harga pangan melonjak secara global.
Baca Juga : Balada Mi Instan Hingga Ke Ukraina
“Perang harus dihentikan dan rantai pasokan pangan global perlu diaktifkan kembali,” kata Widodo pada Minggu lalu sebelum berangkat ke Ukraina, perjalanan pertama seorang pemimpin Asia Tenggara ke wilayah tersebut sejak perang meletus pada Februari.
Menekankan catatan serupa, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menekankan perlunya “untuk mengamankan koridor gandum” dari Ukraina, yang sering digambarkan sebagai “keranjang roti dunia”, dan melepaskan ekspor makanan dan pupuk dari Rusia.
Perang di Ukraina telah menyebabkan gangguan serius pada produksi dan distribusi pangan, terutama untuk sereal dan biji-bijian, memperburuk lonjakan harga pangan global yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pandemi COVID-19, cuaca buruk, dan panen yang buruk.
Postingan Yang Membingungkan
Namun bagi sebagian pengamat, harapan besar seputar perjalanan tersebut gagal terwujud, dengan komunikasi yang tidak jelas menambah rasa kebingungan tentang apa yang sebenarnya dicapai.
Baca Juga : Presiden Berkepentingan Impor Gandum, Saat Lawatan ke Ukraina dan Rusia
Setelah kunjungannya ke Moskow pada 30 Juni, Jokowi di media sosial menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin . Karena telah menyampaikan “jaminan keamanan untuk pasokan makanan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia” dan mengatakan bahwa satu-satunya kepentingan Indonesia adalah untuk melihat “akhir dari perang.” perang segera dan rantai pasokan makanan, pupuk dan energi segera diperbaiki”
Seorang dosen hubungan internasional di Universitas Airlangga di Surabaya, Radityo Dharmaputra, mengatakan bahwa postingan media sosial Widodo telah menciptakan kebingungan tentang apa yang sebenarnya dikatakan atau disetujui oleh Putin.
“Sepertinya ada pesan yang campur aduk. Putin tidak menjanjikan apa-apa soal ekspor pupuk, jadi sepertinya perjalanan itu tidak berhasil,” kata Dharmaputra seperti dikutip Al Jazeera.
Baca Juga : Lindsay Lohan Rayakan Pernikahannya ?
“Kami tidak tahu apakah Putin akan melakukan sesuatu di belakang layar, tetapi ini tidak didasarkan pada pernyataan publik dan tampaknya tidak ada komitmen tegas yang dibuat tentang makanan dan pupuk.”
Dharmaputra mengatakan optik tur itu efektif, dengan rencana perjalanan Widodo diputar secara real time ketika foto-foto perjalanan, termasuk kunjungan istrinya ke rumah sakit Ukraina, diunggah ke media sosial
Dari sisi komunikasi, itu bagus untuk citra Jokowi, apalagi kalau kita lihat pemberitaan media dalam negeri, tapi jangan hanya itu saja,” katanya.
Klaim Yang Ditolak
Dharmaputra mengatakan unggahan media sosial di mana Jokowi mengatakan bahwa dia telah diminta untuk menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada Putin—klaim yang ditolak oleh pemerintah Ukraina—juga mempertanyakan tujuan “misi perdamaian” secara keseluruhan.
Baca Juga : Bob Tutupoly Sempat Dirawat Intensif Satu Bulan
Keabsahan Zelenskyy tergantung dia tidak berbicara sama sekali dengan Putin setelah tragedi di Ukraina, sehingga akan sulit bagi rakyat Ukraina untuk mendengar pesan dari Jokowi,” kata Dharmaputra.
“Mungkin saja Zelenskyy memang mengirim pesan ke Putin melalui Jokowi, tapi mungkin dia tidak seharusnya memberi tahu publik tentang hal itu. Ini akan menjadi masalah besar bagi Zelenskyy karena orang-orang akan bertanya-tanya apakah maksudnya dia ingin bertemu dengan Putin atau mungkin menyerahkan wilayah kepada Rusia.”.***
Sumber : Al Jazeera.com (https://www.aljazeera.com/economy/2022/7/5/indonesian-leaders-russia-ukraine-trip-divides-critics-at-home)