Mengapa Lansia Mudah Depresi dan Ini Cara …
Surakarta, (Mas Re)–Seiring bertambahnya usia, banyak orang yang memasuki masa lansia mulai merasakan perubahan fisik, mental, dan emosional yang signifikan. Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh para lansia adalah depresi.
Baca juga : DKPP Pecat Ketua KPU karena langgar Etik
Depresi pada lansia adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas penyebab depresi pada lansia dan cara efektif untuk mengatasinya.
Penyebab Depresi pada Lansia
Depresi pada lansia dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik fisik maupun psikologis. Berikut beberapa penyebab utama depresi di usia dewasa akhir:
Masa pensiun sering kali menjadi titik balik besar dalam hidup seseorang. Hilangnya rutinitas pekerjaan, status sosial, serta peran dalam masyarakat dapat menyebabkan rasa kehilangan identitas dan kepercayaan diri. Kondisi ini sering kali menjadi pemicu utama depresi pada lansia.
Baca juga : Will Smith dan Martin Lawrence di Bad Boys 4 Tuai Kritikan
Lansia sering mengalami kesepian karena lingkaran sosial yang menyusut. Kematian teman atau pasangan, anak yang tinggal jauh, atau keterbatasan mobilitas fisik dapat membuat lansia merasa terisolasi. Kesepian dan kurangnya dukungan sosial ini dapat memicu depresi.
Penurunan kesehatan fisik, seperti penyakit kronis, keterbatasan mobilitas, atau rasa sakit yang berkepanjangan, sering kali menjadi faktor yang memicu depresi. Lansia yang mengalami masalah kesehatan juga mungkin merasa tidak berdaya dan putus asa, yang berkontribusi pada kondisi mental yang buruk.
Setelah pensiun, lansia sering kali harus mengandalkan dana pensiun atau tabungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kekhawatiran tentang keuangan, terutama jika penghasilan pasca pensiun tidak mencukupi, dapat meningkatkan stres dan memperparah kondisi mental.
Baca juga :Arab Saudi Menyambut Jemaah Haji Tertua di Dunia, Usia 130 Tahun
Jenis Gangguan Mental yang Umum pada Lansia
Selain depresi, lansia juga rentan terhadap beberapa gangguan mental lainnya, di antaranya:
– Gangguan Kecemasan: Lansia sering mengalami kecemasan yang berlebihan terkait kesehatan, kematian, atau masalah keuangan.
– Gangguan Bipolar: Beberapa lansia mungkin mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, yang sering dikaitkan dengan gangguan bipolar.
– Gangguan Makan: Depresi atau kecemasan pada lansia juga dapat mempengaruhi nafsu makan mereka, baik berkurang drastis atau makan berlebihan.
Seiring bertambahnya usia, beberapa penyesuaian dalam hidup secara signifikan dapat meningkatkan risiko depresi. (Alomedika.com)
Gejala Depresi pada Lansia
Gejala depresi pada lansia mungkin berbeda dari usia yang lebih muda. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
Baca juga :Hasil Australian Open 2024 – Wakil Tuan Rumah Tersisa Satu Pemain Putri
– Perasaan sedih yang mendalam dan terus-menerus
– Hilangnya minat pada aktivitas yang dulunya menyenangkan
– Merasa rendah diri, tidak berharga, atau putus asa
– Gangguan tidur, baik susah tidur atau tidur berlebihan
– Penurunan berat badan atau perubahan nafsu makan secara drastis
– Mudah marah dan sering menangis tanpa sebab jelas
Cara Mengatasi Depresi pada Lansia
Mengatasi depresi pada lansia memerlukan pendekatan yang holistik, melibatkan perawatan fisik, emosional, dan mental. Berikut beberapa tips yang dapat membantu mengatasi depresi pada lansia:
1. Tetap Aktif Secara Fisik
Olahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi. Aktivitas ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau berenang sangat dianjurkan untuk lansia.
Baca juga :Petualangan Gemilang Chico Aura Dwi Wardoyo di Australian Open 2024
2. Jaga Pola Makan Sehat
Nutrisi yang baik berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Mengonsumsi makanan kaya akan vitamin dan mineral, serta rendah gula dan lemak jenuh, dapat membantu meningkatkan mood dan energi.
3. Perluas Dukungan Sosial
Lansia harus terus menjaga hubungan sosial yang positif. Menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, atau bergabung dalam kelompok sosial bisa membantu mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
4. Lakukan Kegiatan yang Menyenangkan
Memiliki hobi atau kegiatan yang disukai dapat menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan pikiran dari perasaan negatif. Aktivitas seperti membaca, berkebun, atau mendengarkan musik dapat memberikan kesenangan dan ketenangan.
Baca juga :Bambang Susantono Mundur sebagai Ketua Otorita IKN, Pengamat: Ini Sinyal Masalah Finansial IKN
5. Konsultasi dengan Psikolog atau Psikiater
Jika depresi semakin parah, penting untuk mencari bantuan profesional. Terapi berbicara dengan psikolog atau psikiater dapat membantu lansia memahami kondisi mereka dan menemukan cara-cara untuk mengatasi depresi.
Depresi pada lansia adalah masalah serius yang memerlukan perhatian khusus. Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasinya, para lansia dapat tetap menjalani hidup yang sehat dan bahagia.
Dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting untuk membantu lansia melewati masa-masa sulit. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan, karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.(RS)