Obat Gagal Jantung yang berisiko bagi pasien Gagal Jantung
Serangan jantung tak memandang usia, tua maupun muda bisa terkena serangan. (Gambar oleh Silvia dari Pixabay)
SOLO, (Mas Reko)–Sejak 2012 saya tak mampu menahan serangan jantung. Dada bagian kiri saya seperti terbakar, kadang diremas-remas. Saya akhirnya masuk Instalasi Gawat Darurat, selama 10 hari saya pun dirawat di rumah sakit itu.
Saya masih diberi kesempatan untuk menghirup udara oleh yang Maha Kuasa, kabarnya serangan semacam itu membutuhkan enam jam untuk merusak jaringan otot jantung saya. Dokter yang merawat saya mengabarkan kalau saya terkena serangan kardiovaskular, orang awam serangan jantung.
Gagal jantung
Entah sejak kapan penyakit jantung saya berubah menjadi gagal jantung. Rupanya akibat kurang disiplin dalam minum obat, kemampuan pompa jantung saya berkurang.
Baca yuk : Hari Ini Aku Kontrol ke Spesialis Jantung
Orang normal, maksud saya tidak mengidap penyakit jantung, memiliki pompa jantung yang bisa memompa sekitar 70 %. Jika saya, penderita gagal jantung, jantung saya hanya mampu memompa darah ke seluruh tubuh sekitar 35 %. Tentu, sekarang tak berani lagi meninggalkan obat, takut mondok lagi. Itulah ikhtiar saya untuk menjaga jantung, agar tetap bekerja.
Dulu, pilek langsung minum obat dua tablet obat yang sama. Sekarang saya jaga makan, jarang terkena pilek. Kecuali di hawa dingin, Tawangmangu misalnya.
Ternyata terdapat beberapa obat gagal jantung yang membahayakan bagi pasien gagal jantung. Penyakit gagal jantung masih menjadi penyakit yang banyak diderita dan memiliki angka kematian paling tinggi di negara-negara maju dan berkembang.
Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Diperkirakan kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung pembuluh darah akan terus meningkat dan pada tahun 2030 dapat mencapai 23,4 juta kematian.
Pasien kardiovaskular khususnya penyakit gagal jantung harus terus menjaga kesehatan dan makanan untuk mencegah hal yang lebih buruk salah satunya kematian. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan konsumsi obat dan konsumsi makanan sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan tidak mengkonsumsi obat-obatan yang dapat memperburuk keadaan jantung.
Baca yuk : Kurawat Jantungku Dengan Rajin Kontrol
Bagi penderita gagal jantung, hati-hati dalam menggunakan obat bebas.
Pasien gagal jantung rata-rata diresepkan oleh dokter sebanyak 7 obat per hari, termasuk obat bebas yang dijual diapotek dan suplemen untuk mengatasi gagal jantung dan penyakit penyerta yang lain.
Dengan jumlah obat yang cukup banyak ini semakin meningkatkan risiko adanya interaksi obat dan efek samping yang mungkin dapat membahayakan pasien. Beberapa waktu yang lalu terdapat penelitian yang menyebutkan terdapat lebih dari 100 obat yang dapat memberikan risiko yang berbahaya bagi penderita gagal jantung.
3 Golongan obat
Dari sekian banyak obat tersebut, terdapat 3 golongan obat yang terbanyak yaitu obat anti radang golongan non steroid anti-inflamation drugs (NSAID), obat-obat yang kaya akan sodium, dan obat dekongestan yang berakhiran D. NSAID, contohnya ibu profen dan naproxen dapat menyebabkan retensi garam dan air, sehingga dapat menyebabkan penurunan efek dari obat diuretik, obat yang biasa digunakan oleh pasien gagal jantung untuk mengurangi cairan berlebih pada tubuh.
Selain itu, penggunaan NSAID dapat meningkatkan tekanan darah. Obat-obat yang tinggi sodium contohnya seperti alendronate yang merupakan obat osteoporosis, dan beberapa jenis antibiotik.
Memperberat kerja jantung
Jika pasien gagal jantung mengkonsumsi obat tinggi natrium dapat memperberat kerja jantung. Obat-obat dekongestan, yang merupakan obat untuk mengatasi flu contohnya pseudoefedrin dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Baca yuk : Kang Suro Mengenang Pasang Ring Jantung
Selain obat-obat tersebut, obat antidepresan juga dapat berinteraksi dengan obat-obat pasien gagal jantung. Salah satu obat gagal jantung yang berinteraksi dengan obat antidepresan yaitu digoksin, efek dari interaksi menyebabkan digoksin menumpuk pada darah dan mengakibatkan ritme jantung yang abnormal dan dapat berakibat fatal.
Tidak hanya obat bebas, ternyata beberapa suplemen juga berbahaya
Selain obat-obat, ternyata terdapat suplemen-suplemen yang dapat memberikan efek yang buruk pada pasien gagal jantung. Pasien gagal jantung harus berhati-hati dalam mengkonsumsi suplemen yang mengandung green tea, ginkgo, ginseng, anggur, jus anggur, dan bubuk bawang putih.
Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa bahan-bahan tersebut dapat berinteraksi dengan obat-obat pasien gagal jantung, contohnya green tea yang dapat berinteraksi dan mengganggu kerja obat pengencer darah seperti warfarin.
Selain memberikan efek yang buruk pada pasien gagal jantung, obat dan suplemen tersebut dapat memicu terjadinya gagal jantung bagi orang-orang yang memiliki risiko mengalami gagal jantung.
Obat kemoterapi dapat bersifat toksik pada jantung dan memicu terjadinya gagal jantung. Selain itu obat-obat yang dapat memeberikan efek peningkatan tekanan darah atau merubah irama jantung juga dapat memicu terjadinya gagal jantung.
Baca yuk : Gagal Jantung Bukan End Game Segalanya
Bagi Anda yang menderita gagal jantung, sebaiknya Anda komunikasikan kepada dokter jika hendak mengkonsumsi obat selain obat gagal jantung baik obat-obat bebas yang dijual di apotek maupun suplemen.
Dokter juga perlu untuk memastikan dan mengontrol obat-obatan yang diberikan ke pasien tidak saling berinteraksi, karena pasien gagal jantung biasanya mengkonsumsi cukup banyak obat dan semakin meningkatkan risiko adanya efek samping ataupun interaksi obat.(Reko Suroko)
Guesehat.com