Semeru Erupsi Luncurkan Awan Panas Sejauh Tiga Kilometer


Gunung Semeru saat erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Jumat (12/4/2024), pukul 03.31 WIB. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Lumajang, (Mas Reko)–Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi dengan luncuran awan panas sejauh 3 kilometer pada Sabtu pukul 17:34 WIB.

“Erupsi disertai awan panas dengan jarak luncur 3 kilometer dari puncak ke arah tenggara,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Gunung Semeru mengalami erupsi, dini hari tadi

Menurut Sigit, erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu, 18 Mei 2024, pukul 17:34 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 176 detik,” tuturnya seperti dikutip Antara.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudi Cahyono, menyatakan bahwa erupsi dengan luncuran awan panas sejauh 3 kilometer masih aman dan tidak mengancam permukiman karena zona merah sudah steril dari pemukiman.

“Kami terus melakukan pemantauan di lapangan dan berkoordinasi dengan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mengenai perkembangan aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu,” katanya.

Baca juga: Gunung Ibu Erupsi, Pemkab Halmahera Barat Siapkan Lokasi Pengungsian

Yudi menjelaskan bahwa status Gunung Semeru masih berada pada level Siaga atau Level III. Oleh karena itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 km dari puncak.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar hingga 17 km dari puncak.

Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena risiko lontaran batu pijar. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada anak sungai dari Besuk Kobokan. (RS)

 

sumber :  VOI

Berita Terkait

Top