Tenda Penuh Sesak dan Masalah Sanitasi


Menengok tragedi Jemaah Haji (Bagian kedua)

Umat Islam dari berbagai negara datang ke Mekah untuk beribadah di Masjidil Haram.. (Getty mage/bbc.com)

Jakarta, (Mas Reko)–Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang mampu. Namun, pelaksanaan ibadah ini sering kali menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah akomodasi dan fasilitas.

Baca juga:Merugikan Negara, APH Didorong Periksa Bos Bapanas-Bulog terkait Demurrage Impor Beras

Tulisan ini membahas berbagai masalah yang dihadapi oleh jemaah haji, terutama terkait dengan tenda yang penuh sesak dan sanitasi yang tidak memadai.

Krisis Akomodasi dan Fasilitas

Tenda Penuh Sesak

Menurut berbagai laporan, mismanajemen oleh pemerintah Saudi memperburuk kondisi selama ibadah haji. Banyak tenda yang penuh sesak tidak memiliki fasilitas pendingin yang memadai, membuat jemaah merasa tidak nyaman. Amina, seorang jemaah dari Islamabad, menyatakan bahwa tenda mereka tidak memiliki AC meskipun cuaca sangat panas di Mekah. Banyak jemaah lainnya juga mengeluhkan hal serupa.

Baca juga:Ulah Bapanas- Bulog, Rakyat yang Kena Getahnya

Sanitasi yang Tidak Memadai

Sanitasi yang tidak memadai juga menjadi masalah utama. Tenda-tenda yang penuh sesak tanpa fasilitas sanitasi yang layak membuat kondisi semakin tidak nyaman bagi para jemaah. Fauziah, seorang jemaah haji dari Jakarta, menyatakan bahwa banyak jemaah yang pingsan karena terlalu banyak orang dan kepanasan di dalam tenda. Selain itu, masalah keterlambatan penyediaan makanan juga menambah ketidaknyamanan.

 Hambatan Jalan dan Manajemen Transportasi

Para jemaah sering kali harus berjalan jauh di tengah panas terik karena hambatan jalan dan manajemen transportasi yang buruk. Seorang jemaah asal Pakistan melaporkan bahwa mereka harus berjalan sejauh tujuh kilometer tanpa air dan tempat berteduh.

Ada berbagai metode pendinginan yang diterapkan saat ibadah haji.(Getty image/bbc.com)

Meskipun kendaraan pemerintah Saudi tersedia, namun tidak digunakan untuk jemaah yang sakit dan kelelahan karena panas.

 Pengalaman Jemaah di Kamp

Baca Juga :Adegan Panas dengan Ariel Tatum, Raditya Dika …

Di kamp-kamp, jemaah diperlakukan seperti ayam atau hewan di peternakan, dengan ruang yang sempit dan kamar kecil yang tidak cukup untuk menampung ratusan orang. Muhammad Acha, salah satu penyelenggara haji kelompok swasta, menyatakan bahwa pengawas Saudi lebih banyak mengontrol daripada membantu. Hal ini menyebabkan jemaah harus berjalan kaki minimal 15 kilometer per hari di musim panas, menyebabkan mereka terkena sengatan panas, kelelahan, dan kekurangan air.

 Bantuan Medis yang Lamban

Banyak jemaah melaporkan bahwa mereka menerima perawatan medis yang tidak memadai. Ambulans dan pertolongan pertama tidak tersedia bagi mereka yang mengalami kelelahan akibat panas atau masalah kesehatan lainnya. Amina menceritakan bahwa ketika seorang rekan jemaah membutuhkan oksigen karena klaustrofobia, perlu waktu lebih dari 25 menit sampai ambulans tiba meskipun mereka sudah memohon dengan putus asa.

Meskipun demikian, Menteri Kesehatan Saudi menekankan bahwa pemerintah telah mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk menjamin kesejahteraan jemaah. Pemerintah Saudi menyatakan telah menyediakan 189 rumah sakit, pusat kesehatan, dan klinik keliling dengan kapasitas gabungan lebih dari 6.500 tempat tidur, serta lebih dari 40.000 staf medis, teknis, administrasi, dan sukarelawan.

Baca Juga :9 Tewas Akibat Panas Ekstrem di Rajasthan India

Mereka juga menyebutkan adanya lebih dari 370 ambulans, tujuh ambulans udara, dan jaringan logistik yang mencakup 12 laboratorium, 60 truk pasokan, dan tiga gudang medis keliling yang ditempatkan secara strategis di seluruh tempat suci.

Para jemaah haji menerima siraman air saat tiba di Gunung Arafa. (Getty image/bbc.com)

Pelaksanaan ibadah haji memang penuh tantangan, terutama terkait dengan masalah akomodasi, sanitasi, transportasi, dan bantuan medis. Meskipun ada upaya dari pemerintah Saudi untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan, masih banyak hal yang perlu diperbaiki untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para jemaah haji. Semoga di masa depan, pengalaman ibadah haji bisa menjadi lebih baik dengan adanya perbaikan-perbaikan tersebut.(RS)

sumber : bbc.com

Berita Terkait

Top