Konflik Pulau Rempang Kian Memanas, Komisi III DPR RI Hendak Undang Pengusaha
Warga Pulau Rempang, Kepulauan Riau, menolak digusur demi proyek strategis nasional. Mereka menyuarakan penolakan itu dalam Aksi Kamisan di depan Istana Negara pada Kamis (14/9/2023) Gambar : ANTARA FOTO)
Jakarta, (Mas Reko) – Wakil Pimpinan Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, melaporkan timnyanya hendak mengundang para pengusaha yang hendak berinvestasi di Pulau Rempang saat sebelum memanggil Kapolri. Ia memperhitungkan para pengusaha tersebut mempunyai bekingan dari pihak tertentu.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Demokrat Benny K Harman menyebut masyarakat Rempang Kota Batam, Kepulauan Riau yang terancam digusur terpaut rencana pengembangan kawasan Rempang Eco City merupakan kalangan Marhaen.
Baca yuk : Waspada, Investasi Cina Rp175 Triliun di Rempang bisa jadi melayang
“Mereka yg digusur dari lahan yang mereka tinggal di Rempang itu merupakan kalangan marhaen,” kata Benny K Harman, Senin, (18/9/2023).
Benny mengutip Soekarno terkait dengan Marhaenisme.
“Siapa Marhaen itu? Kata Soekarno, Marhaen merupakan mereka yang memiliki tanah tetapi bukan miliknya, ataupun miliknya tetapi tanahnya kecil ataupun tidak bersertifikat sehingga tiap dikala wajib siap digusur serta dengan paksa pindah ke tempat yang lain,” ucapnya
Cari tahu bekingnya
“Banyak pihak yang terpaut serta terdapat dugaan para pengusaha yang dibekingi para pihak,” kata Politikus Partai Nasdem itu kepada Tempo pada Senin, 18 September 2023.
Penyelesaian konflik di Pulau Rempang, kata Sahroni, tidak semudah diperkirakan umum. Permasalahan ini, baginya bukan sekadar proses penegakan hukum.
Ahmad Sahroni juga meminta pemerintah pusat untuk terbuka serta akuntabel soal apa yang terjadi di situ. Baginya bila kedua hal itu tidak dicoba Pulau Rempang malah dapat jadi Pulau Bandit sebab yang berlaku merupakan hukum rimba.
Baca yuk : PBB merevisi angka kematian Libya yang besar
“Banyak dugaan mafia main di Pulau Rempang,” katanya.
Kronologi singkat konflik Pulau Rempang
Bentrokan di Pulau Rempang meletus pada 7 September 2023 sehabis Tubuh Pengusahaan (BP) Batam bersama aparat TNI serta Polri memaksa masuk daerah itu untuk mengukur serta pematokan tanah. Pulau tersebut rencananya hendak digunakan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.
Bentrokan itu menimbulkan trauma mendalam untuk warga Terlebih aparat pernah melontarkan gas air mata ke arah sekolah bawah yang terletak di situ Walaupun demikian, polisi melaporkan pemakaian gas air mata itu telah cocok prosedur. Tidak hanya itu, polisi pula menangkap puluhan orang yang dianggp selaku provokator dalam bentrokan tersebut.
Masyarakat Rempang melaporkan mereka tidak menolak, proyek Rempang Eco-City tersebut. Cuma saja, mereka memohon supaya 16 kampung tua yang berumur ratusan tahun tidak hadapi penggusuran.
Beberapa lembaga juga pernah menekan pemerintah buat mengevaluasi ulang proyek tersebut. Komnas HAM pada Sabtu kemudian 16 September 2023 juga menyuarakan perihal yang sama serta menyebut terjalin pelanggaran HAM dalam penerapan proyek tersebut.
Walaupun memperoleh banyak tekanan, pemerintah membenarkan proyek tersebut tetap jalan terus. Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia melaporkan proyek itu wajib terus. BP Batam lebih dahulu menargetkan masyarakat wajib meninggalkan pulau itu pada 28 September 2023.
Baca yuk : Mengharukan, gelar perkawinan satu desa selamat dari gempa Maroko
Kawasan Rempang Eco-City ini hendak digarap oleh PT Makmur Elok Graha (MEG), anak industri Tim Artha Graha kepunyaan Tomy Winata. Buat sesi dini PT MEG menggandeng industri Xinyi Glass Holdings Ltd buat membangun pabrik panel surya di Pulau Rempang.
Teori sapu lidi
Menurut Benny K Harman, bagi masyarakat Rempang yang digusur merupakan kalangan marhaen, Waketum Demokrat ingatkan rezim tentang Soal Teori Sapu Lidi
“Siapa Marhaen itu? Kata Soekarno, Marhaen merupakan mereka yang memiliki tanah tetapi bukan miliknya, ataupun miliknya tetapi tanahnya kecil ataupun tidak bersertifikat sehingga tiap dikala wajib siap digusur serta dengan paksa pindah ke tempat yang lain,” ucapnya
Kemudian ia menegaskan teori sapu lidi buat membetulkan nasib para kalangan Marhaen ialah wajib bersatu.
“Mereka merupakan orang-orang yang senantiasa dirundung malang serta mengidap selama sejauh masa. Satu-satunya jalur buat perbaiki nasib mereka merupakan jika mereka bersatu. Itu kata Soekarno. Ingat teori sapu lidi, cuma kalo bersatu mereka jadi kokoh serta susah dipatahkan,” tandas anggota DPR RI dari Komisi III ini.
Dikenal pembangunan kawasan Rempang Eco City ialah salah satu fokus pemerintah pusat usai Presiden Joko Widodo ataupun Jokowi melaksanakan kunjungan ke Tiongkok pada akhir Juli 2023 kemudian
Baca yuk : Butuh perhatian untuk merawat otak lansia
Pemerintah berencana meningkatkan kawasan ekonomi baru ataupun The New Engine of Indonesia’s. Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City”. (Reko Suroko)
Sumber: Tempo.co, Fajar.co.id