Menekan harga beras yang tinggi, solusinya impor ?
Foto: Bongkar muatan 5.000 ton beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana
JAKARTA , (Mas Reko)— Harga beras yang masih menunjukkan tren kenaikan sejak September 2023, masyarakat tak peduli akan impor atau tidak, sama saja. Akhirnya pemerintah memilih dalih impor untuk menekan harga, tidak impor bela kepentingan petani. Apalagi sekarang ada pengaruh El Nino, semakin sahih alasannya.
Data harga pangan
Data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga beras medium, Rabu (4/10/2023) pukul 11.30 WIB naik 0,38 persen menjadi Rp13.330 per kilogram. Adapun harga beras premium juga naik 0,4 persen menjadi Rp14.930 per kilogram.
Baca yuk : Kiamat Beras , Siapa pegang kuasa?
Kabarnya harga ini telah bertengger di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.7/2023 sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium, dan Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.
Jika pemerintah tak memiliki kesaktian untuk mengendalikan harga, bagaimana mungkin masyarakat akan percaya piranti-piranti yang dimiliki pemerintah.
Harga di Cipinang turun
Meski demikian, ada kabar bahwa harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) diklaim mulai turun sejalan dengan digelontorkannya cadangan beras pemerintah (CBP).
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo menjelaskan, pada saat pertama kali beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) diguyur ke PIBC pada 13 September 2023 harga beras masih di kisaran Rp12.675 per kilogram dengan stok 25.394 ton.
Apakah efeknya sampai ke masyarakat dan sampai kapan?
Kemudian, setelah 31.000 ton beras SPHP masuk ke PIBC, harga beras pada 2 Oktober 2023 turun 11 persen menjadi Rp11.185 per kilogram. Adapun stok beras di PIBC saat ini telah mencapai 31.410 ton.
“Nah saat ini fokus kita adalah bagaimana kita melakukan penyaluran sampai ke downline-downline atau pengecer, dengan harapan pengecer semua atau masyarakat akan mendapatkan harga yang murah,” ujar Pamrihadi, Rabu (4/10/2023).
Baca yuk :Perencanaan Pemerintah Soal Beras Kacau
Pemerintah menargetkan terjadi penurunan harga beras medium di PIBC hingga ke level harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram. Adapun harga jual beras SPHP di PIBC ditetapkan sebesar Rp10.385 per kilogram.
Harga Bulog
Adapun, harga beras dari Bulog sebesar Rp9.950 per kilogram. Dengan harga jual beras SPHP di bawah HET beras medium, maka diharap harga beras yang terbentuk di pengecer bisa sesuai HET.
Pamrihadi menyebut saat ini ada 116 pedagang PIBC yang menyalurkan beras SPHP. Sementara itu, jumlah toko pengecer beras SPHP di wilayah Jakarta ada 159 toko rekanan pedagang PIBC dan 49 toko ritel mitra Food Station.
“Minggu ini kita targetkan kita mulai untuk mengkoordinasikan dengan daerah-daerah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, bekerja sama dengan dinas setempat dengan bupati walikota setempat agar beras SPHP ini bukan hanya dinikmati oleh warga Jakarta saja,” ujarnya.
Upaya stabilisasi harga tentu tidak bisa hanya pakai cara membanjiri pasar dengan CBP. Perlu ada pengawasan agar beras yang digelontorkan tidak disalahgunakan misalnya saja tindak penimbunan atau dioplos.
Bakal ditindak tegas
Menteri BUMN Erick Thohir telah mewanti-wanti bahwa pelaku penimbunan maupun pengoplos beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bakal ditindak tegas. Apalagi selama ini sudah ada Satgas Pangan yang mengawasi distribusi beras SPHP hingga ke tangan konsumen.
Baca yuk : Pembelian beras di toko ritel dibatasi 10 Kg per hari
Erick mengatakan sejumlah tindakan curang dengan mengoplos beras SPHP menjadi beras premium berisiko terjadi dilakukan oleh oknum yang ingin mencari keuntungan saat krisis beras.
“Wasit saja ketangkap, apalagi penimbun beras,” ucap Erick saat meninjau stok beras di PIBC, Rabu (4/10/2023). (Reko Suroko)
Sumber: Bisnis.com