Aku Bukan Apa – apa
Oleh : Reko Suroko
MAS REKO.COM – Aku bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Maka aku biasa saja, tak ada yang istimewa. Aku hanya lelaki seperti kebanyakan lelaki lainnya. Kalau toh aku bisa menulis, seperti ini, itu tak lain karena kulak warta adol warti.
Suka Copy Paste
Kamu sungguh benar, aku lelaki yang suka copy paste dan hanya melabeli. Aku tak mengelak tudingan itu. Apalagi tudingan itu datang dari lelaki yang adigang, adigung, adiguna.
Aku bukan apa-apa, aku pun bukan siapa-siapa, aku hanya pintar melabeli copy paste semata. Aku tak bisa melogika peristiwa, menganalisis fakta dan mengubahnya menjadi cerita.
Aku bukan apa-apa, ketika aku tak mengelak, karena elakkan model apa, pasti tekuk lutut dengan argumentasimu yang ciamik . Karena aku bukan siapa-siapa, maka seindah apapun elakanku tetap saja remehkan temeh. Karena kamu sudah terbiasa meremehkan orang lain. Kamu adalah manusia yang pinunjul , serba tahu.
Bukan Siapa-siapa
Aku bukan siapa-siapa, maka aku tidak mengerti ilmu urip . Kamu yang paham ilmu urip , justru tidak ngurupi , agar hidup menjadi terang.
Aku bukan apa-apa, tapi bisa apa-apa. Aku bisa belajar kepada alam, gurunya urip . Jika aku mengerti apa-apa, aku takkan melakukan apa-apa. Aku terlalu takut terkena pusaran bebendu. Entah dengan dirimu, tak perlu takut tentunya.
Alam banyak mengajariku tentang urip itu bagaikan jalanan. kadang ada yang mulus, ada pula yang terjal. Jalanan memberiku ilmu urip , jalan ada yang berlubang, ada pula yang rata.
Dalam hidup kadang bertemu dengan ‘lubang’. Tetapi aku yakin jika kujalani urip dengan biasa saja, maka akan kutemui jalan rata.
Aku yakin kamu pasti mengerti akan hal itu. Karena dipikiranmu penuh ilmu urip , ilmu urip yang untuk ngurupi liyan . Bukan untuk ngurupi diri sendiri.
Aku bukan siapa-siapa, maka kamu tega mengusikku. Aku bukan siapa-siapa, akupun tak berani apa-apa. Sungguh aku tak berani menyentuhmu. Aku takut terjebak dalam pusaran bebendu neng urip.
Suka Melabeli
sebagian besar kemungkinan kuhabiskan kulak warto adol warti . Sehingga dengan copy paste sudah biasa. Apalagi berkaitan melabeli sudah menjadi pekerjaanku.
Maaf, aku tidak pandai bermain melenturkan (kepalsuan). Sehingga label yang kugunakan adalah asli bukan tiruan.
tidak ada siapa-siapa, tapi aku masih memiliki doa. Aku hanya ingin mencari ikhlasing ati lan ridho Ilahi.
Jika memang takdirku hanya seekor ayam, mengapa saya berusaha menjadi bebek. Aku akan berusaha menjadi ayam yang tidak menggelisahkan tuannya. Bisaku hanya pasrah kepada Allah Ta’ala. ***