Batuk seorang presiden dan ISPA rakyat Jakarta
Akibat cuaca memburuk, menjadikan Kota Jakarta udaranya buruk.. (Foto: rekam gambar/ Mas Reko)
SOLO ( Mas Reko)-Sungguh menyedihkan ketika membaca kabar di BBC News (19/8/2023), perihal anak -anak mulai terserang ISPA, infeksi saluran pernapasan bagian atas. Bayangan saya, ada banyak orang tua yang bingung, kemana mesti berobat.
Bukannya tidak tahu tempatnya , namun bagaimana membayarnya. Mereka tahu ke mana mesti ke klinik, tapi siapa yang bayar?
Baca Juga : Nilai Kontrak Neymar Fantastis
Ketika saluran pernapasan anak terganggu, saluran dana orang tua nyaris tertutup. Selalu ada tempat berkeluh dan meminta, selalu berharaplah kepada Allah Ta’ala.
Ini hanya halusinasi
Ini hanya cerita orang berhalusinasi, bahwa Jakarta dibuat udaranya buruk, yang mengakibatkan anak -anak terserang ISPA. Lantas pikiran halu berkembang, ketika isu perpindahan ibukota ke Penajam, Kaltim, semakin tak laku.
Dan ditawarkan ke oligarki dengan iming-iming konsesi yang menggila, maka salah satu solusinya Jakarta dibuat buruk udaranya.
Ajakan pindah dari Jakarta menjadi solusi, bagi orang -orang berduit. Entah apa solusinya jika tidak punya uang, mungkin tetap korbankan saluran nafasnya untuk menghirup udara yang buruk.
Siapakah yang salah? Tentu bagi oligarki pasti orang -orang susah yang dituding. Para oligarki dan pengusaha kaya sudah bersiap mencaplok tanah -tanah masyarakat yang kesulitan membayar biaya berobat bagi anak -anak.
Baca Juga : Lewat instagram pernikahan Britney berakhir
Orang halu berpikir, kalau pasar mungkin bisa dibakar, barangkali, kalau kota dibuat buruk udaranya. Maka tinggal menanti saja orang bingung menjual bondo sepolo mereka . Jika pikiran halu terbukti, maka sungguh tragis pikiran orang -orang waras.
Cerita Batuk
Ada cerita tentang batuk, karena cuaca panas akan berakibat udara buruk. Udara buruk berdampak Presiden Jokowi batuk. Bahkan kabarnya hingga empat hari batuk Pak Jokowi belum sembuh, itu cerita dari istana.
Menteri Luhut Panjaitan meminta para menteri segera perbaiki udara di Jakarta. Memperbaiki udara berkaitan dengan batuk presiden atau ISPA anak -anak, tidak jelas.
Entah mengapa batuk seorang presiden mesti di-blow up media dan disandingkan dengan gangguan ISPA anak -anak rakyat. Sungguh penyandingan yang tidak elok. Beneran, sungguh tidak elok.
Baca Juga : Memilukan, Britney Spears Umumkan Telah Kehilangan ‘Bayi Ajaibnya’
Biasanya gangguan ISPA itu bersemayam pada warga yang ekonominya cupet. Kalau mereka berduit pasti tidak akan berteriak kencang. Tentu teriaknya tak sekencang suara batuk seorang presiden.***(Reko Suroko)