Bohong Jika Penarikan Duit Muhammadiyah Rp15 Triliun di BSI tak Berdampak


Jakarta, (Mas Reko)—-Secara bertahap, komunitas besar Muhammadiyah di berbagai daerah mulai menarik dana mereka yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI). Tindakan ini sesuai dengan instruksi PP Muhammadiyah melalui memo nomor 320/I.0/A/2024 mengenai konsolidasi dana.

Baca juga : Dua Alasan Muhammadiyah Menarik dan Mengalihkan Dana dari BSI

Dr. Kumara Adji Kusuma, seorang ekonom dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Jawa Timur, sangat yakin bahwa penarikan dana oleh PP Muhammadiyah tersebut memiliki dampak yang signifikan. Menurutnya, tidak benar jika dikatakan bahwa keputusan ini tidak memiliki efek.

“Dari perspektif teori ekonomi, penarikan dana oleh Muhammadiyah dari BSI berdampak signifikan, baik pada tingkat mikro maupun makroekonomi,” kata Kumara, dikutip pada Senin (24/6/2024).

Menurut Kumara, keputusan ini mencerminkan perilaku rasional dari nasabah bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.

Tentu saja, keputusan ini tidak dibuat secara tiba-tiba, tetapi berdasarkan analisis risiko dan kinerja, serta diyakini akan memengaruhi pasar keuangan, termasuk stabilitas ekonomi secara keseluruhan. “Reaksi dari pihak terkait seperti BSI, otoritas regulasi, dan nasabah lain akan sangat menentukan sejauh mana dampak ini akan terasa,” tambah Kumara.

Baca juga : Muhammadiyah Alihkan Dana dari BSI ke Bank Syariah Lain

Memang benar, Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan modern dengan aset yang cukup besar. Aset tersebut mencakup masjid, lembaga pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi, rumah sakit, dana, dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) lainnya, dengan total mencapai Rp400 triliun.

Pada 30 Mei 2024, PP Muhammadiyah memutuskan untuk memindahkan dana simpanan sebesar Rp13 triliun hingga Rp15 triliun dari BSI, dan keputusan ini mulai diikuti oleh perwakilan Muhammadiyah di berbagai daerah.

Misalnya, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, telah menyatakan ‘putus hubungan’ dengan BSI. “Sikap Unismuh adalah sami’na wa atho’na. Apapun keputusan PP Muhammadiyah, Unismuh akan patuh,” tegas Kepala Bagian (Kabag) Humas Unismuh Makassar, Hadi Saputra, dikutip pada Senin (24/6/2024).

Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah di Tuban, Jawa Timur, telah menarik dananya di BSI sebesar Rp30 miliar.

Baca juga : Muhammadiyah Desak PSN Rempang Eco-City Dicabut: Sangat Bermasalah

“Mungkin lebih dari Rp 30 miliar dari RS Muhammadiyah, namun jumlah pasti dari beberapa lembaga lain belum bisa dipastikan,” kata Masyrukin, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban.

Dia mengakui bahwa instruksi untuk menarik dana dari BSI baru dipahami oleh kalangan Muhammadiyah di daerah. Hal ini yang membuat kekhawatiran bahwa seluruh badan usaha Muhammadiyah akan ramai-ramai mencabut dananya dari BSI, yang bisa mengurangi aset bank syariah pelat merah terbesar ini secara signifikan.

“Belum semua badan usaha Muhammadiyah menarik saldo dari BSI karena instruksi pimpinan baru dipahami oleh warga usaha Muhammadiyah Tuban dalam sepekan ini,” tambahnya.

Perlu diingat, PP Muhammadiyah memutuskan untuk menarik dana yang diperkirakan mencapai Rp15 triliun dari BSI pada 30 Mei 2024, seiring dengan terbitnya memo PP Muhammadiyah nomor 320/I.0/A/2024 tentang konsolidasi dana.

Baca juga : Dua cangkir kopi per hari bisa mengurangi risiko Parkinson

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil konsolidasi keuangan PP Muhammadiyah dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Yogyakarta pada 26 Mei 2024.

Memo tersebut ditujukan kepada seluruh lembaga amal usaha Muhammadiyah, mulai dari Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah, pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, pimpinan RS Muhammadiyah dan Aisyiyah, hingga pimpinan Badan Usaha Milik Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

Baca juga :  Tenda Penuh Sesak dan Masalah Sanitasi

“Dengan ini kami meminta dilakukan rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan di BSI dengan pengalihan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lain yang selama ini bekerja sama baik dengan Muhammadiyah,” seperti tertulis dalam memo tersebut. (RS)

 

 

Sumber : Inilah.com

 

 

 

Berita Terkait

Top