Di Cina terjadi panas yang ekstrem dan banjir yang hebat


Banjir yang melanda China telah menimbulkan kekacauan, membuat jalan dan rel kereta api terendam, dan kerugian material. Banjir juga menyebabkan 15 orang tewas. (REUTERS/Stringer).

JAKARTA, (Mas Reko)-BANJIR ini kali menghantam daerah-daerah yang cuacanya belum pernah terjadi lebih dahulu. yang menyalahkan pergantian hawa – memperingatkan kalau keadaan terburuk masih bisa dating lagi.

“Aku belum sempat memandang banjir di mari selama sejauh hidup aku kata Zhang Junhua, 38 tahun, yang berdiri di samping hamparan sawah yang luas, yang saat ini sama sekali tidak bermanfaat “Kami cuma tidak menduganya, ” katanya semacam bergumam semacam dilansir BBC News.

Baca juga : 102 Hektar hutan Gunung Ciremai terbakar

Keluarga serta teman-temannya selamat, katanya, sebab mereka diberi banyak peringatan buat berangkat ke tempat yang lebih besar tetapi seluruh orang di desanya saat ini mengalami bulan-bulan yang susah di masa depan.

Terlebih lagi, kehancuran yang terjalin di Provinsi Heilongjiang, Cina timur laut, berakibat besar pada pasokan santapan untuk segala negeri

Sudah musnah sudah

Bulan ini, 40% tumbuhan padi Wuchang yang populer di daerah tersebut sudah musnah, nampak rata sebab volume serta kecepatan air. Tempat-tempat yang sepatutnya nampak produktif serta hijau saat ini berganti jadi coklat serta mati.

“Ladang tempat kami menanam tumbuhan seluruhnya terendam. Kami tidak dapat menanam lagi tahun ini,” kata petani yang lain Zhao Lijuan, sembari tersenyum serta berupaya berfilsafat tentang akibatnya terhadap komunitasnya.

“Kerugiannya tidak terhitung. Kami memiliki puluhan ribu hektar sawah di mari kata laki-laki berumur 56 tahun itu, seraya meningkatkan kala aku memandang air tiba ke mari aku menangis. Airnya menghancurkan segalanya serta aku khawatir topan hendak kembali.” Seperti dilaporkan koresponden BBC News, Stephen McDonell.

Baca juga : Siapa Berkontribusi Polusi Udara Jakarta …..

Paling tidak 81 orang tewas dalam banjir baru-baru ini, tercantum sebagian orang yang berupaya menyelamatkan orang lain.

Tetapi penderitaan ekonomi yang dirasakan jauh lebih besar, di negeri yang telah berjuang buat pulih sehabis 3 tahun mempraktikkan langkah-langkah pengendalian virus corona yang ketat.

Serta bila pemerintah mau mengukur akibat langsung dari tidak lekas menanggulangi pergantian hawa pemerintah cuma butuh memandang statistiknya sendiri.

Dalam waktu kurang dari satu dekade, jumlah banjir yang tercatat di negeri ini sudah bertambah 10 kali lipat.

Pada masa panas tahun 2011, tercatat terjalin 6 sampai 8 banjir bulanan di Cina Tahun kemudian tercatat lebih dari 130 permasalahan pada bulan Juli serta 82 permasalahan pada bulan Agustus.

Bagi Berdasarkan Dokter Zhao Li dari Greenpeace Asia Timur, kenaikan jumlah banjir sebagian diakibatkan oleh Cina yang meningkatkan sistem yang lebih baik buat memantau serta mencatat informasi banjir.

Baca juga : Mengenal yang berbeda di Hawaii yang lain

Tetapi ia berkata pemanasan global jelas masih ialah aspek pemicu utama.

temperatur yang lebih hangat bisa tingkatkan laju penguapan, sehingga menciptakan lebih banyak kelembapan di suasana katanya. kenaikan kandungan air ini bisa menimbulkan curah hujan yang lebih deras serta badai yang lebih kerap serta parah, tercantum angin topan serta topan.”

Suatu riset Greenpeace yang dicoba 2 tahun kemudian memakai pemetaan panel hawa PBB, menciptakan kalau lebih banyak gelombang panas serta curah hujan ekstrem hendak memperpanjang masa panas sepanjang satu bulan sepanjang abad ini di provinsi dekat Beijing serta Shanghai. Di delta Sungai Mutiara, diperlukan waktu lebih dari 40 hari.

Pejabat Administrasi Meteorologi pemerintah Cina sudah memberi tahu kalau temperatur yang sangat besar serta curah hujan yang ekstrim sudah bertambah semenjak pertengahan tahun 1990an.

Tetapi dalam mengalami kemampuan bencana, Dokter Zhao Li dari Greenpeace memperingatkan kalau umat manusia belum siap mengalami apa yang hendak terjalin

“Kami tidak siap mengalami peristiwa cuaca ekstrem. Pengalaman banjir baru-baru ini menggarisbawahi perihal itu,” kata Dokter Zhao.

Ialah tugas yang sangat besar serta bisa jadi tidak realistis buat tingkatkan seluruh infrastruktur supaya sanggup mengalami banjir yang ialah yang terburuk dalam ratusan tahun. Tetapi pergantian hawa membuat peristiwa yang terjalin sekali dalam satu abad ini jadi bergilir dengan frekuensi yang menampilkan kalau kita hendak melaksanakannya lekas wajib mengatur bencana lagi.”

Baca juga : Suplemen minyak ikan tak seindah …..

Pejabat Administrasi Meteorologi pemerintah Cina sudah memberi tahu kalau temperatur yang sangat besar serta curah hujan yang ekstrim sudah bertambah semenjak pertengahan tahun 1990an.

Tetapi dalam mengalami kemampuan bencana, Dokter Zhao Li dari Greenpeace memperingatkan kalau umat manusia belum siap mengalami apa yang hendak terjalin

“Kami tidak siap mengalami peristiwa cuaca ekstrem. Pengalaman banjir baru-baru ini menggarisbawahi perihal itu,” kata Dokter Zhao.

Foto udara jalanan terendam banjir setelah hujan deras di Zhengzhou, provinsi Henan, Cina, Rabu, 21 Juli 2021. Puluhan ribu orang dievakuasi dari daerah yang terdampak banjir. REUTERS/China Daily

Ialah tugas yang sangat besar serta bisa jadi tidak realistis buat tingkatkan seluruh infrastruktur supaya sanggup mengalami banjir yang ialah yang terburuk dalam ratusan tahun. Tetapi pergantian hawa membuat peristiwa yang terjalin sekali dalam satu abad ini jadi bergilir dengan frekuensi yang menampilkan kalau kita hendak melaksanakannya lekas wajib mengatur bencana lagi.”

Para pejabat di Cina berupaya meringankan akibat banjir baru-baru ini dengan memakai sistem bendungan saluran air buat mengganti arahnya.

Baca juga : Batuk seorang presiden dan ISPA rakyat Jakarta

Perkaranya merupakan air wajib mengalir ke sesuatu tempat, serta Zhuozhou di Provinsi Hebei-lah yang terserang akibatnya

Kota di Cina dilanda banjir

Ini merupakan opsi yang susah tetapi pada kesimpulannya keputusan pemerintahlah yang memastikan siapa yang wajib mengidap demi kebaikan yang lebih besar.

Di Zhuozhou, untuk banyak orang, masa depan terang masih jauh.

“Aku membutuhkan waktu 8 sampai 10 tahun buat pulih dari kerugian ini,” kata Zhang, yang mempunyai 2 usaha kecil di situ “Pemerintah belum berkata apakah mereka hendak membagikan kompensasi kepada kami. Aku mengelola 2 toko, tetapi apa yang dapat aku jalani

Sebagian pekan yang kemudian mobil-mobil masih melaju lama-lama melewati sisa-sisa air banjir serta lumpur di jalur utama. Di kedua sisi jalur ada kendaraan-kendaraan yang berlumuran lumpur, cermin depannya rusak dikala terendam kala air tiba-tiba naik dengan kekuatan yang begitu besar.

Garis coklat menampilkan ciri-ciri udara besar dengan seluruh berbagai benda di lantai awal terisap serta terlempar ke jalur dikala banjir menularkan kematian.

“Kami mengidap kerugian besar: truk serta kendaraan lain; barang-barang kami; sektor pertanian; seluruh kepunyaan kami sirna kata Nyonya Han, yang mengoperasikan gudang pengiriman bersama suami.

Ia menampilkan bagaimana barang-barang yang ditaruh jauh di atas rak 3 m juga sirna

Setelah istrinya membuka pintu ke rumah terdekat mereka – menyusun lumpur tebal yang menutupi semuanya.

Baca juga :  Tips Tetap Bugar dan Sehat bagi Lansia

Setiap hari kami terus berupaya mensterilkan lebih banyak lumpur,” katanya. aku tidak dapat menggambarkan bagaimana perasaan aku saat memandang ini. Seolah-olah pekerjaan hidup kita telah berakhir

Para ilmuwan hawa merupakan orang awal yang mengakui kalau kita tidak dapat melihat pengalaman cuaca ekstrem secara terpisah.

Pada bulan Juni, daerah Cina bagian utara menghadapi musim panas terik, dengan pekan demi pekan suhu melonjak di atas 40C (104F), serta setelah itu hujan turun sepanjang sebulan dalam 24 jam.

“Peristiwa cuaca ini terjadi tanpa adanya pergantian hawa kata Profesor Cascade Tuholske.

“Mekanisme yang mendesak kejadian-kejadian individu, ataupun kejadian-kejadian gabungan semacam gelombang panas serta banjir yang menimpa Cina pada masa panas ini adalah lingkungan tetapi pergantian hawa membuat kejadian-kejadian ekstrem jadi lebih sering terjadi serta lebih intens.”

Prof yang ialah pakar geografi di Montana State University ini meningkatkan kalau “cuaca ekstrem yang disebabkan oleh pergantian hawa adalah permasalahan besar karena Cina karena populasinya yang padat serta seluruh negeri dengan perekonomian global yang besar”.

Dia pula berkata kalau “setiap ton CO2 yang tersisa di dalam tanah berarti terus menjadi sedikit orang di Cina yang hendak diarugikan di masa depan”.

Baca juga :  Butuh perhatian untuk merawat otak lansia

Entah karena kekeringan ataupun banjir yang tiba-tiba, cuaca ekstrem kembali menarik atensi terhadap akibat pergantian hawa ke Cina dengan persoalan sungguh-sungguh yang terjadi menimpa apakah langkah-langkah yang diambil dikala ini sedikit desakan buat mengatur kekuatan destruktif dari pergantian hawa peristiwa-peristiwa yang berpotensi memunculkan bencana ini.

Tetapi perihal ini adalah tantangan global yang tidak bisa dituntaskan hanya di satu negeri saja..*** ( Reko Suroko )

Sumber : Berita BBC

Berita Terkait

Top