Dirut Pertamina: RI Punya 7 Sumber Migas ‘Big Fish’


Foto: Sumur minyak PHE. (Dok PHE)/CNBC)

Jakarta, (Mas Reko)–PT Pertamina (Persero) mengungkapkan hasil survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 35 ribu km di 22 cekungan, yang menemukan tujuh sumber daya migas besar. Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan bahwa temuan ini membuat pemerintah memutuskan untuk menawarkan tujuh sumber daya migas tersebut di tujuh lokasi berbeda untuk dilelang.

Baca juga:Yang Bersimpuh di Raudhah Demi Target Produksi Minyak 1 Juta Barrel

“Dari 22 cekungan ini, pemerintah memutuskan bahwa tujuh ‘big fish’ yang ditawarkan berada di tujuh lokasi dan ini sedang dalam proses pencarian mitra. Pertamina tidak otomatis mendapatkan, kita harus melalui lelang dengan mitra atau sendiri,” kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (28/5/2024).

Nicke merinci bahwa tujuh temuan sumber daya migas tersebut berada di wilayah darat (onshore) dan lepas pantai (offshore). Namun, ia menyadari bahwa proses mengubah temuan tersebut menjadi produksi memerlukan waktu yang panjang, sekitar 6-7 tahun, namun bisa dipercepat menjadi 5 tahun.

Baca juga: Suplemen minyak ikan tak seindah …..

Selain itu, untuk meningkatkan produksi dengan cepat, Pertamina juga mempertimbangkan untuk mengakuisisi blok migas yang sudah berproduksi di luar negeri, guna menambah cadangan baru dan menjaga rasio cadangan terhadap produksi (R to P).

“Untuk menjaga ketahanan energi nasional, dua hal tersebut yang kami lakukan. Dalam RKAP dan RJPP Pertamina, lebih dari 60% anggaran capex dialokasikan untuk sektor hulu guna menjaga ketahanan energi nasional,” tambahnya.

Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, sebelumnya memproyeksikan bahwa produksi migas hingga akhir tahun ini akan meningkat sekitar 2% dari realisasi produksi migas tahun 2023 yang mencapai 728 ribu boepd, dan lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 711 ribu boepd. Chalid mencatat, sejak 2014 tren produksi migas Pertamina rata-rata tumbuh 7%.

Baca juga: Soal Kuota Minyak, Saudi Tak Pedulikan Tuduhan AS

“Jika kita lihat, produksi migas meningkat dari 711 ribu boepd di 2022, kemudian di 2024 menjadi 742 ribu boepd,” kata Chalid dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (28/5/2024).

Berita Terkait

Top