Guru Besar FK Temui Rektor Unair Soal Polemik Dekan


Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Unair Surabaya banjir karangan bunga berisi dukungan untuk Budi Santoso yang dicopot dari posisi Dekan. Dukungan serupa datang dari para guru besar. (CNN Indonesia/Farid Rahman)

 

Surabaya, (Mas Reko)–Perwakilan guru besar dan pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bertemu dengan Rektor Unair, M. Nasih, pada Jumat (5/7). Pertemuan ini membahas polemik terkait pencopotan Budi Santoso dari jabatan Dekan FK.

Baca Juga : Dokter Sebut Suntik Filler Tak Bisa Asal, Filler Payudara Renggut Nyawa ASN

Salah satu perwakilan FK Unair yang hadir adalah Yan Efrata Sembiring, yang juga koordinator aksi solidaritas untuk Budi. Hadir juga para guru besar dan dokter senior lainnya.

“Beberapa perwakilan FK, termasuk saya, profesor senior, dokter, dan beberapa teman-teman diundang Pak Rektor ke ruang kerjanya. Kami sudah melakukan dialog,” ujar Yan pada Sabtu (6/7).

Yan menjelaskan bahwa mereka menyampaikan beberapa tuntutan kepada Nasih, salah satunya mengembalikan Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair karena pencopotan tersebut dinilai tidak sesuai dengan Statuta Unair.

“Tujuan kami menyampaikan aspirasi adalah untuk mengembalikan Prof Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair,” katanya.

Baca Juga : Apa Penyebab Zhang Zhi Jie Meninggal?

Yan mengungkapkan bahwa dialog berlangsung kondusif dan Nasih menerima tuntutan mereka serta akan mempertimbangkan ulang keputusan pencopotan Budi.

“Respons dari rektor adalah akan membuka kembali dialog, artinya ada pertimbangan-pertimbangan yang akan diambil,” ujarnya.

Namun, belum ada keputusan yang diambil dalam dialog tersebut. Nasih masih akan membahas masalah ini dengan majelis wali amanat dan senat.

“Sampai kemarin beliau belum menyebutkan hasil keputusan. Pertimbangannya karena masih akan dibicarakan dengan berbagai unsur lain, salah satunya majelis wali amanat dan senat Unair,” jelasnya.

Yan berharap Nasih bisa bijak dalam mengambil keputusan dan mengakomodasi tuntutan mereka untuk mengembalikan Budi ke posisinya.

Baca Juga : Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Saat Tampil di AJC

“Harapan kami, beliau bijaksana memenuhi keinginan kami agar Unair semakin jaya. Beliau tidak memberikan timeline untuk keputusan, tapi berjanji secepatnya akan mengeluarkan keputusan agar tidak berlarut-larut karena ini sudah menjadi isu nasional,” tutup Yan.

Sebelumnya, Budi Santoso dipecat dari jabatan Dekan FK Unair diduga karena pernyataannya yang menolak rencana kedatangan dokter asing ke Indonesia.

M. Nasih masih belum memberikan banyak komentar terkait pemecatan Budi. “Habis Jumatan, berdoa dulu ya. Belum ada komentar,” kata Nasih saat ditemui di Kampus Unair C, Surabaya, Jumat (5/7).

Nasih tidak mau membeberkan dasar pemecatan serta kronologinya, maupun apakah ini berhubungan dengan komentar Budi tentang dokter asing. “Tidak ada komentar,” ujarnya.

Baca Juga : Jemaah yang Tidak Memiliki Dokumen Resmi

Ia juga mempertanyakan mengapa media menulis berita pemecatan tanpa salinan Surat Keputusan (SK) Rektor. “Kalau enggak ada SK-nya, jangan ditulis,” ucapnya.

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini mengatakan bahwa masalah tersebut akan diselesaikan bersama jajaran pimpinan Unair lainnya. “Tidak ada statement, nanti segera kami selesaikan bersama,” pungkasnya.

Pihak Unair melalui Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Martha Kurnia, membenarkan bahwa Budi Santoso telah dicopot dari jabatan Dekan FK.

Baca Juga : 6 Air Rebusan Ampuh untuk Menghancurkan Lemak di Perut

Namun, ia tidak mengungkapkan alasan pencopotan, hanya menyebut bahwa hal ini merupakan kebijakan internal untuk tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan di FK Unair. (RS)

 

 

Sumber : CNN Indonesia

Berita Terkait

Top