Hawaii Oh Hawaii, sepatutnya jadi surga wisata
Suasana haru menyelimuti kebakaran di Hawaii. (foto: Rich Browner/AP)
SOLO, ( Mas Reko )-HAWAII sepatutnya jadi surga wisata di Amerika Serikat (AS). Tetapi saat ini negeri bagian itu bak kota mati.
Separuh Pulau Maui terbakar habis. Mengutip AFP, Jumat (18/8/2023), sebanyak 111 masyarakat dilaporkan tewas, apalagi sebagian mati dengan keadaan mengenaskan.
Sebanyak 2.700 bangunan sirna Hawaii diperkirakan hadapi kerugian US$ 5,6 miliyar
Baca Juga : Mengenal yang berbeda di Hawaii yang lain
Sehabis kebakaran hutan menghancurkan sebagian pulau Hawaii di Maui, salah satu tujuan wisata sangat terkenal di AS, para pejabat memperingatkan wisatawan buat menghindar Namun ribuan orang senantiasa tinggal serta yang yang lain terus terbang, membuat marah penduduk sehabis kejadian itu.
Di Tepi laut Wailea Maui pada hari Senin, langit terang serta terang Hotel-hotel elegan berderet di tepi tepi laut tamu-tamu mereka menyebar di atas pasir. Sebagian mengarungi lautan, sedangkan yang lain duduk di dasar payung dengan handuk putih bermonogram di sofa mereka.
Di dalam salah satu hotel, di luar kolam, air mancur 2 tingkatan serta habitat berdinding cermin buat burung beo penduduk, terdapat layar berbingkai kayu yang mengiklankan dana dorongan buat karyawan resor – ciri awal kehancuran di Lahaina, cuma 30 mil (48km) ke tepi laut
Hawaii dalam dua rasa
Sehabis kebakaran hutan, asa frustrasi para turis yang sudah memilah buat melanjutkan liburan mereka semakin bertambah. Banyak orang di Maui berkata kehancuran sudah menyoroti apa yang diketahui selaku “dua Hawaii” – satu dibentuk buat kenyamanan wisatawan serta satu lagi, Hawaii yang lebih keras diserahkan kepada orang Hawaii.
Baca Juga : Lewat instagram pernikahan Britney berakhir
“Semuanya kupu-kupu serta pelangi kala tiba ke industri pariwisata,” kata seseorang penduduk asli Maui berumur 21 tahun serta seseorang karyawan di hotel yang memohon buat tidak disebutkan namanya.
“Tapi apa yang sesungguhnya terdapat di bawahnya agak menakutkan.”
Satu hari sehabis kebakaran hutan, Rabu, pemerintah setempat meminta wisatawan buat meninggalkan Lahaina, serta pulau secara totalitas sedini mungkin.
Pejabatpun lekas menekan orang buat menjauhi pulau itu semuanya, kecuali buat ekspedisi. “Dalam sebagian hari serta pekan ke depan, sumber energi serta atensi kita bersama wajib difokuskan pada pemulihan penduduk serta komunitas yang terpaksa mengungsi,” kata Otoritas Pariwisata Hawaii.
Banyak turis mencermati anjuran itu. Lekas sehabis kebakaran, angkanya mendekati 46.000 orang meninggalkan pulau itu. Padang rumput yang memisahkan lapangan terbang dari jalur raya di sekitarnya saat ini dipagari dengan deretan mobil sewaan yang tiba-tiba kelebihan.
Tetapi ribuan tidak. Sebagian mengabaikan permintaan buat leKrikas meninggalkan Maui, sedangkan yang lain terbang sehabis kebakaran – keputusan yang membuat sebagian orang marah.
“Jika ini terjadi di kampung halamanmu, apakah kalian mau kami datang?” kata masyarakat Chuck Enomoto. “Kita wajib mengurus diri kita sendiri terlebih dahulu.”
Baca Juga : Selebriti Yang Mengenakan Pakaian Kontroversial
Masyarakat Maui yang lain berkata kepada BBC kalau wisatawan berenang di “perairan yang sama dengan tempat orang-orang kami wafat 3 hari lalu” – rujukan yang jelas buat tamasya snorkeling pada hari Jumat cuma 11 mil dari Lahaina.
Mesin ekonomi vs sentimen anti turis
Tetapi penentangan terhadap turis bukannya tanpa komplikasi mengingat pulau ini secara ekonomi tergantung pada para turis tersebut. Dewan Pengembangan Ekonomi Maui memperkirakan kalau “industri pengunjung” pulau itu menyumbang hingga 4 dari tiap 5 dolar yang dihasilkan di laci menyebut para wisatawan itu selaku “mesin ekonomi” kabupaten tersebut.
“Kamu dibesarkan buat membenci turis,” kata pekerja hotel muda itu. “Tapi itu satu-satunya cara buat bekerja di pulau. Bila bukan keramahan hingga itu konstruksi.”
Sebagian pemilik bisnis mengatakan, keprihatinannya kalau sentimen anti-turis yang tumbuh bisa terus menjadi merugikan Maui.
“Yang aku takutkan merupakan bila orang terus memandang ‘Maui. tutup’,. serta ‘jangan. tiba ke Maui’,. bisnis kecil yang tersisa hendak hilang,” kata Daniel Kalahiki, pemilik truk makanan di Wailuku.
Penjualan sudah turun 50% semenjak kebakaran, katanya. “Dan setelah itu pulau itu hendak kehabisan segalanya.”
Baca Juga : Cuaca buruk hantam kesehatan mental Anda?
Tetapi pada hari-hari sehabis kebakaran, perbandingan antara penduduk Maui – yang terhuyung-huyung sebab kehabisan yang sangat besar – serta tempat-tempat wisata yang terisolasi sudah terungkap.
Krisis Perumahan
Di satu Hawaii, penduduk setempat mengalami krisis perumahan yang kronis Banyak yang tinggal di rumah satu lantai simpel di area semacam Kahului serta Kīhei. Sebagian di rumah multi-keluarga, dengan masing-masing keluarga dipisahkan oleh gorden ataupun bilik kayu lapis tipis.
Serta mengerjakan beberapa pekerjaan merupakan perihal biasa, kata penduduk setempat kepada BBC, buat mengimbangi peningkatan bayaran Jen Alcantara mengabaikan keterkejutannya kalau ia bekerja buat suatu maskapai penerbangan Kanada tidak hanya posisi administrasi senior di rumah sakit Maui. “Itu Hawaii,” katanya.
Di Hawaii ini, dampak kebakaran terdapat di mana-mana. Di toko kelontong, para pengungsi mencari kebutuhan pokok, berupaya mengubah harta barang mereka yang lenyap dengan duit berapa juga yang mereka miliki. Di restoran, para pekerja nampak di dapur serta di balik jeruji menahan air mata serta menelepon buat memberi semangat.
Konspirasi baru ?
Kebakaran hutan yang menghancurkan Hawaii , Amerika Serikat (AS) merangsang timbulnya teori konspirasi baru dari para penyangkal pergantian musim. Mereka melaporkan kalau kehancuran itu didalangi oleh senjata tenaga terencana (DEW) pemerintah federal.
Pengguna media sosial mengedarkan gambar cahaya serta laser yang mereka klaim diambil dari Hawaii, saat sebelum kebakaran mematikan pekan ini membakar bangunan memiliki serta membunuh sedikitnya 55 orang di pulau Maui, yang saat ini sudah jadi 80 orang.
“Jika kebakaran di Hawaii itu natural terdapat apa ini?” satu pengguna menulis gambar di jejaring sosial X, lebih dahulu Twitter semacam dilansir dari Newsweek, Sabtu (12/8/2023).
Tetapi platform itu menandai artikel dengan peringatan yang berbunyi, “Gambar menangkap peristiwa yang terjalin di Michigan pada 2018, bukan peristiwa terbaru di Hawaii.”
Baca Juga : Bermukim di negeri resesi, lantas…
“Senjata tenaga terencana yang digunakan di Hawaii lumayan kokoh buat membakar Samudra Pasifik,” kata tokoh sayap kanan online Stew Peters. *** (Reko Suroko)
Sumber : BBC News, CNBC Indonesia, Newsweek, Xinhua dan AFP.