Investor Berbondong-bondong Menjual Saham Aramco yang Dapat Menghasilkan $13 Miliar
Apa itu kilang minyak?. Photo: iStockPhoto
DUBAI, (Mas Reko) – Penjualan saham perusahaan minyak raksasa Aramco oleh Arab Saudi (2223.SE) menarik minat yang sangat besar, dengan permintaan melebihi jumlah saham yang ditawarkan hanya dalam beberapa jam setelah penjualan dimulai pada hari Minggu. Kesepakatan ini berpotensi mengumpulkan hingga $13,1 miliar, menjadi ujian penting bagi minat internasional terhadap aset kerajaan tersebut.
Baca juga:Yang Bersimpuh di Raudhah Demi Target Produksi Minyak 1 Juta Barrel
Bank-bank yang terlibat dalam transaksi ini akan menerima pesanan institusional hingga Kamis dan menetapkan harga saham pada hari berikutnya. Perdagangan saham diperkirakan akan dimulai pada Minggu depan di Bursa Saudi di Riyadh. Penawaran ini menjadi indikator daya tarik Riyadh bagi investor asing, yang merupakan elemen vital dalam rencana kerajaan untuk mereformasi ekonominya. Investasi asing langsung sering kali tidak memenuhi target yang ditetapkan.
Penjualan saham ini juga mencerminkan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada minyak, sebagaimana dikemukakan oleh Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. Dana kekayaan negara, Dana Investasi Publik (PIF), yang menjadi alat utama dalam mendorong agenda besar kerajaan, kemungkinan akan menjadi penerima manfaat utama dari dana tersebut, menurut para analis dan sumber terkait.
Pada hari Minggu, saham Aramco ditutup sekitar 2% lebih rendah pada 28,45 riyal ($7,53). Arab Saudi menawarkan sekitar 1,545 miliar saham Aramco, atau 0,64% dari total saham, dengan harga antara 26,7 hingga 29 riyal, yang setara dengan hampir $12 miliar pada kisaran harga tertinggi.
Baca juga: Soal Kuota Minyak, Saudi Tak Pedulikan Tuduhan AS
“Buku pesanan penuh pada kisaran harga yang ditawarkan,” kata salah satu bank yang terlibat dalam transaksi tersebut dalam pembaruan kepada investor yang ditinjau oleh Reuters, menunjukkan bahwa permintaan melebihi ukuran kesepakatan.
Bank juga memiliki opsi untuk meningkatkan penawaran sekitar $1 miliar. Jika semua saham terjual, kepemilikan pemerintah Saudi di perusahaan minyak terbesar dunia tersebut akan berkurang sebesar 0,7%.
Penjualan saham ini dikelola oleh bank investasi global terkemuka seperti Citi, Goldman Sachs, HSBC, JPMorgan, Bank of America, dan Morgan Stanley, bersama dengan perusahaan lokal Saudi National Bank, Al Rajhi Capital, Riyad Capital, dan Saudi Fransi.(RS)
Sumber : Reuters