Irjen Ferdy Sambo Ingin Tiji Tibeh?
ilustrasi :Irjen Ferdy Sambo Ingin Tiji Tibeh?. (foto: pojoksatu.id)
Oleh : Reko Suroko
Mas Reko. com, Jakarta–Kendati sudah ada dugaan dalang di balik pembunuhan Brigadir Josua, namun kisahnya belum tamat.
Peristiwa ini memasuki babak kedua dari sekian kisah drama yang bakal digelar. Entah oleh siapa yang menggelarnya.
Setidaknya ada kisah istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang menjadi bagian cerita panjang. Konon kisah Asmara, yang jadi pemicu terbunuhnya Brigadir Josua.
Baca Juga : Analisa Motif Dibalik Pembunuhan Brigadir Josua
Apakah kisah Asmara itu antara Putri Candrawathi dengan almarhum, Asmara yang berupa pelecehan seksual? Ini masih misteri, walaupun kisahnya masih sumir.
Atau ada asmara yang lain, tentu yang mengembang di medsos. Asmara ini juga jauh lebih seru kisahnya. Hanya saja sulit dikonfirmasi kabarnya.
Babak-Babak Lain
Jika benar yang dikabarkan oleh situs mediakita. co bahwa beredar kabar di media sosial, Irjen Ferdy Sambo mengamuk dan mengancam saat hendak ditangkap dan diamankan oleh Badan reserse dan Kriminal (Bareskrim) dan satuan tugas dari Brigade Mobil (Brimob) pada hari Sabtu, (6/8/2022).
Baca Juga : Menelisik Motif Pembunuhan Brigadir Josua
Dirinya tidak terima ketika hendak ditangkap dan diamankan. Eks Kadiv Propam Polri ini, dikabarkan menolak dan marah sambil berteriak lantang akan membongkar semua yang dia tahu jika dirinya dijadikan sebagai tersangka.
Maka itu akan menjadi kisah yang menarik, lantaran Irjen Ferdy Sambo adalah mantan Kasatgassus. Tentu dengan kapasitasnya yang demikian mudah baginya membeberkan berbagai hal yang diketahuinya.
Maka tak mengherankan jika Irjen Ferdy Sambo patah arang, sehingga dia merasa sendirian di tengah badai yang menghantamnya. Jika di dalam peribahasa Jawa ada tiji tibeh (mati siji mati kabeh), maka bukan tak mungkin Irjen Ferdy Sambo akan melakukan tiji tibeh, mati bersama.
Baca Juga : Jendral Jatuh Dalam Kematian Seorang Brigadir
Tentu yang dimaksud mati bersama bisa mati karier sebagai polisi. Dan itu mudah bagi seorang Irjen Ferdy Sambo, walaupun kekuasannya sudah habis. Pasti, dia memiliki loyalis yang handal.
Sambo Jadi Ancaman
Irjen Ferdy Sambo kini merasa sendirian, orang-orang yang pernah ditolongnya sudah lari tunggang langgang meninggalkan Sambo. Boleh jadi itulah perasaan yang dirasakan oleh Irjen Ferdy Sambo.
Kini, Sambo berubah menjadi ancaman bagi orang-orang yang akan diajak tiji tibeh. Orang-orang demikian itu hanya ikut mukti, sengsara tidak mau. Mereka akan mencari inang yang lain, yang dapat melindungi dirinya.
Atau Irjen Ferdy Sambo adalah ancaman, maka ancaman itu jika tidak bisa dijinakkan, maka pasti dibinasakan. Bisa jadi, Sambo kini terancam oleh koleganya yang dulu sekutunya, kini seterunya.
Baca Juga : Bila Narasi Baku Tembak Ambyar Maka….
Kisah drama Sambo ini menjadi seru, jika Sambo ajak tiji tibeh para teman seterunya. Karena di sini akan banyak kisah saat Sambo menjabat Kepala Satgassus. Meski banyak pula penumpang gelap dalam tiji tibeh itu, yang memanfaatkan Sambo untuk menempelkan kisah lain ke kisah Sambo.
Seseorang yang berkapasitas seperti Sambo pasti paham akan hal itu. Sambo sedang belajar, masyarakat pun belajar, ternyata hanya untuk tahta, wanita atau pun harta manusia lupa bahwa dirinya mempunyai Allah Ta’ala. ***