Jangan Percaya Anjuran Detoks Vaksin COVID-19


Mural di Indonesia untuk menyemangati sesama dalam menghadapi pandemi COVID-19. (Antara)

Jakarta- (Mas Reko)–Sebagian masyarakat masih memiliki kekhawatiran mengenai efek samping vaksin COVID-19. Kekhawatiran ini telah memicu munculnya narasi liar di media sosial yang menyarankan untuk melakukan detoksifikasi setelah menerima vaksin COVID-19.

Baca juga : Jadwal Final Hong Kong Open 2023 Hari Ini: 3 Wakil Indonesia Kejar Gelar, Jonatan Christie Salah Satunya

Detoksifikasi diartikan sebagai usaha untuk membersihkan, menetralkan, atau mengeluarkan zat beracun atau toksin dari dalam tubuh. Narasi ini menyarankan masyarakat untuk membersihkan racun yang diduga terkandung dalam vaksin.

Beberapa metode yang dianjurkan termasuk melakukan cuci darah berulang kali serta mandi dengan boraks, soda kue, atau garam epsom.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI), Hinky Hindra Irawan Satari, menegaskan bahwa anjuran tersebut tidak benar.

Baca juga :AstraZeneca Menarik Vaksin COVID-19 dari Pasar Global

Hinky menjelaskan bahwa cuci darah berfungsi untuk menetralisir toksin, sedangkan vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh bertujuan untuk membentuk antibodi, bukan toksin.

“Maka, cuci darah tidak akan mengeluarkan antibodi karena antibodi bukanlah racun. Jika sesuatu tidak bersifat racun, maka tidak akan dikeluarkan, karena itu bermanfaat bagi tubuh,” kata Hinky dalam keterangannya, Minggu, 9 Juni.

Fungsi  soda kue

Selain itu, Hinky menekankan bahwa soda kue berfungsi untuk menetralisir asam, sementara bahan seperti boraks bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker.

“Jadi, bukannya menyelesaikan masalah, metode ini justru akan menambah masalah kesehatan,” ungkapnya.

Baca juga :Kasus Kedua Flu Burung Terinfeksi Peternak di Michigan yang Berhubungan dengan Sapi Perah di AS

Hinky juga menjelaskan bahwa vaksin COVID-19 yang disuntikkan adalah mikroorganisme atau komponen virus yang telah diinaktivasi atau dilemahkan. Tujuannya adalah untuk membentuk kekebalan tubuh atau menghasilkan antibodi.(RS)

 

Sumber : VOI

Berita Terkait

Top