Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo….


Jika Gibran dinsandingkan dengan Prabowo, suara Gerindra di daerah terancam ambyar. (foto: screenshot/Reko Suroko)

SOLO, (Mas Reko)–  Jokowi menyorongkan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal Cawapres Prabowo. Kendati lewat suara Projo Banten. Jika itu dipaksakan, suara Gerindra di daerah ambyar,

Nada dari orkestra itu mulai ditabuh dalam Musyawarah Daerah (Musda) Projo, Banten. Projo adalah pendukung Jokowi dalam dua periode Jokowi menjadi presiden.

Baca Juga : Disinyalir Anies Terus Menguat

Demikianlah benang merah dalam perbincangan antara jurnalis senior dari Forum News Network (FNN), Hersubeno Arief, dengan pengamat serba bisa, Rocky Gerung.

Perbincangan itu berlangsung, Ahad petang, di kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Dalam Musda itu sudah disuarakan Gibran Rakabuming Raka disandingkan dengan Prabowo Subianto sebagai Cawapres. Menurut Rocky, kendati nada itu keluar dari satu sekrup, itu pasti ada konduktornya.

“Masyarakat semakin tahu, bahwa Jokowi memainkan politik yang ugal-ugalan, ” tandasnya.

Rakyat Muak

Rocky mengungkapkan, jika nantinya Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan perubahan usia cawapres minimal 35 tahun. “Jika yudisial review disetujui MK,  maka batas usia yang semula minimal 40 tahun, menjadi 35 tahun, ” kata Rocky.

Bahkan dari awal sudah diprediksi bahwa Jokowi hanya merasa aman,  kalau yang mendampingi siapapun presidennya, adalah darah keturunannya.

Baca Juga : Tunda Pemilu, Jebakan Glembuk Solo Bagi Jokowi?

Rocky menjelaskan, ada proses supaya Gibran bisa tiba di 2024 , di dalam kapasitas sebagai paling enggak orang kedua.

“Itu kan nggak mungkin pak Jokowi merasa aman,  kalau dia bukan datang atau wakil presiden Prabowo, ” tandas Rocky.

Artinya, katanya, Jokowi nggak bisa kendalikan partai politiknya ,  kalau datang dari tokoh yang sebetulnya adalah proxynya, Jokowi ingin siapapun jadi presiden, proxynya harus ada di dalam kawasan dinasti Pak Jokowi.

Satu halaman berikutnya adalah, “kita mau tahu tuh blangko kosong yang disodorkan Jokowi mau ditandatangani sebagai persetujuan tentang integritas sebuah mahkamah yang seharusnya bertumpu pada prinsip konstitusionalisme.”

Permainan Sekrup Kecil

Ini sekrup kecil, kata Rocky, tapi sekrup kecil tetap obengnya adalah obeng Jokowi. “Kan bilang aja buat kami ingin agar supaya Gibran itu masuk dalam hitungan politik nasional itu, ” ujarnya.

Baca Juga : Lansia Juga Manusia, Lansia Juga Butuh ‘Cinta’

Menurut Rocky, artinya dia mesti jadi wakil presiden kan enggak bisa Gibran itu diusung-usung hanya hanya demi jadi Gubernur DKI . Ituenggak ada urusannya.

Kalau Gibrannya didorongkan oleh Pak Jokowi, kata Rocky, karena Gerindra sendiri menyatakan bahwa calon presidennya Pak Prabowo itu akan dibicarakan akan dikonsultasikan,  istilahnya dengan Pak Jokowi.

“Saya kira berlebihan tuh dari segi Gerindra kan Gerindra tetap zigzak,  Gerindra kasih sinyal, Gua Oke Pak Prabowo akan taat asas,” ujarnya.

Prabowo, kata Rocky, tidak akan membatalkan semua proyek  yang dirancang oleh Jokowi.  Menurutnya, tapi tentu akan ada beberapa proyek yang diefisiensikan. Itu dalil dari Gerindra itu, tandasnya.

Tetapi kalau sudah wakil presiden selalu di ujung, kata Rocky.  Kemudian siapapun yang ditempelkan di situ poster Pak Prabowo dengan Pak Jokowi ada dimana-mana orang masih menganggap Oke.

Baca Juga : 5 Kebiasaan Anak Muda Agar Bahagia di Usia Tua

Yaitu bagian untuk mengingatkan Pak Prabowo atau memperlihatkan konsistensi Pak Prabowo terhadap dominasi Pak Jokowi, ujar Rocky. “Karena dianggap oke,  Prabowo sebagai Junior karena tidak akan melakukan sesuatu yang frontal itu baik aja.”

Pikiran Publik Berubah

Menurutnya, kalau pada akhirnya orang tersebut Gibran,  itu memang disorongkan untuk untuk mendampingi Pak Prabowo . Pikiran, katanya, pikiran publik bisa berubah .

Prabowo akhirnya akan dikendalikan terus oleh Pak Jokowi . Karena Pak Prabowo mengerti itu,  kelihatannya Gerindra  akan sangat rentan untuk pecah.

Tetap menginginkan ada jarak antara Prabowo dan Jokowi, kata Rocky,  jarak itu adalah  jarak kebijakan. Itu artinya pengaturan remote control dari Jokowi terhadap Prabowo kan itu menjengkelkan. Sebetulnya banyak pihak di Gerinda itu sudah urusan mereka

Rocky mengungkapkan,  demokrasi akan macet , karena kalau begitu maka kedinastian itu diresmikan sebagai kultur politik Indonesia.  

Jika Prabowo  menerima Gibran sebagai satu pilihan terbaik dan Rocky memperkirakan mungkin dengan menerima Gibran itu, Prabowo berharap semua resourcisnya Jokowi sebagai presiden begitu.

Baca Juga : Mencengangkan, Rusia Gagal Bayar Hutang

Artinya politik ini mulai dari birokrasi pemerintah dari POLRI,  TNI bahkan KPU semua dikerahkan untuk memenangkan pasangan ini.  Katakanlah menang, ujarnya,  tapi buat elektabilitas partai, baginya  para caleg Gerinda pasti akan ketir-ketir.

Karena gelombang penolakan, lanjut Rocky, pasti akan sangat besar semacam itu. Terutama dampaknya pada calon-calon di daerah-daerah tertentu. (Reko Suroko)

Berita Terkait

Top