Jokowi Perlu Desak Kapolri Bicara
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit dan Presiden Joko Widodo. (Foto: Dok. Biro Setpres)
Jakarta, (Mas Reko)–Ketua PBHI, Julius Ibrani, khawatir kebisuan polisi terkait penguntitan Jampidsus Febrie Adriansyah akan memicu situasi semakin gaduh. Julius menyatakan, banyak informasi beredar yang menyebut keterlibatan oknum polisi berpangkat tinggi.
Baca juga: Kejagung Tunggu Respons Polri Soal Pengintaian Jampidsus
“Informasi A1 menyatakan keterlibatan bintang empat, mantan jenderal, mantan Kapolri, dan sebagainya. Ini semakin membahana,” ujar Julius kepada Inilah.com, Minggu (26/5/2024).
Julius menegaskan, hal ini bisa memperburuk opini publik jika Kapolri Jenderal Listyo Sigit tidak segera bertindak.
Jokowi Diminta Beri Perhatian Khusus
Selain Kapolri, Julius juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian khusus karena insiden ini melibatkan Kejagung, Densus 88, dan TNI.
“Presiden harus segera turun tangan, memperjelas duduk persoalannya, dan menindak tegas pelanggaran yang terjadi, baik oleh Densus 88 yang tidak sesuai tupoksinya atau pelanggaran lain,” ujarnya.
Julius menilai setiap peristiwa seperti ini biasanya memicu eskalasi di tingkat institusi, seperti yang terjadi pada KPK melalui revisi UU KPK.
Baca juga: ART Minta Polri Bertindak Terkait Dugaan Densus 88 Mata-matai Jampidsus
Menurutnya, Presiden Jokowi dan Kapolri harus tegas mengambil tindakan dan berdialog dengan semua pihak terkait. Julius mengingatkan Kapolri pernah memanggil jajaran Polri setelah peristiwa Ferdy Sambo.
“Ke depan, pemerintahan baru tidak boleh terjebak dalam konflik antar lembaga seperti ini lagi agar ada kemajuan di bidang hukum. Selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, hukum diperlakukan seperti anak tiri bahkan dihancurkan,” pungkasnya.(RS)
Sumber : Inilah.com