Kaki Kang Suro ‘Nyandung’ Anak Kucing
Anak kucing imut ini menjilati kaki Kang Suro. Mungkin minta diasuh. (foto : Mas Reko)
Oleh : Reko Suroko
HARI menjelang pagi, selepas sholat subuh kaki Kang Suro dijilati anak kucing. Nyaris kaki itu ‘Nyandung’ salah satu makhluk Allah tersebut.
Ketika Kang Suro memungutnya ternyata anak kucing, anak kucing ini sedang mencari induknya. Di sekitar rumah Kang Suro tak ada yang memiliki anak kucing.
Baca Juga : Sedih, Anak Kucingku Belum Pulang
Lebih miris usia anak kucing itu belum ada satu bulan. Padahal anak kucing di bawah usia lima bulan dan itu membutuhkan perawatan yang ekstra telaten.
Dibuangkah?
Mungkin orang yang ‘melepasnya’ itu tahu kalau di rumah Kang Suro ada banyak kucing. Mau tak mau Kang Suro harus membelikan wed food, karena kalau makan dry food, anak kucing ini pasti mencret.
Juga dibelikan susu, tapi anak kucing itu menolaknya. Padahal yang dibeli itu susu khusus anak kucing. Kang Suro mencarikan pipet, agar air susu itu bisa diminum lewat sisi kiri atau kanan dari mulutnya.
Memasukkan susu lewat cara itu agar air susu tidak langsung masuk ke paru-parunya. Sayang, anak kucing ini tetap tidak doyan.
Tambah ‘keluarga’
Kehadiran anak kucing ini berarti menambah jumlah ‘keluarga’ Kang Suro. Semula jumlah kucing yang dipelihara ada 13 kucing, baik anakan maupun kucing dewasa.
Baca Juga : Kang Suro Disengat “Parkinson”
Namun, belakangan banyak yang meninggal, dengan berbagai sebab. Ada yang terjangkit virus, ada pula makan racun, tetangga menaruh racun tikus tapi dimakan kucing.
Terakhir kucing Kang Suro tinggal tiga, datang lagi ke rumah kucing kondisi sakit. Kucing yang begini juga kupelihara.
Djamal pulang
Selain itu, tiba-tiba kucing Kang Suro yang hilang kembali pulang. Djamal pulang dalam kondisi kurus. Kucing Kang Suro yang dewasa dinamakan Sisri, dia sedang mengandung.
Selain Djamal ada pula Mamiek dan anak kucing jantan diberi nama Roger. Untuk kucing yang sakit dilabeli Bobby. Kini anak kucing yang dibuang belum memiliki nama.
Kini, keenam kucing Kang Suro dipelihara di dalam rumah. Walau sebenarnya di rumah juga ada kandang kucing , namun kasihan kalau di kandang.
Hanya saja terkadang dikandang, kalau kucing kelewatan nakal. Dikandangkan hanya untuk “menghukum” kucing yang mbeling. Kalau kucingnya baik-baik saja kandangnya nganggur.
Baca Juga : Gusti , Engkau Sedang Bercanda?
Kepulangan Djamal ke rumah disambut suka cita oleh anakku, Ardan. Ardan kasihan melihat fisik Djamal, kondisinya terlihat kurus.
Mencemooh
Kang Suro berlagak pilon, ketika banyak orang ‘ngrasani’ dirinya. Duit kok dihambur-hamburkan untuk ngopeni kucing , begitu orang -orang menggunjingkannya.
Bu Surti yang di kampung Kang Suro dijuluki Sang Ratu ghibah bersuara pula. “Mending kalau kucingnya ras, bisa menghasilkan. Lha ini kucing kampung, tandas Bu Surti.
Kucing kampung kan tidak ada hasilnya, tambahnya kepada Bu Zaenal.
Baca Juga : Secangkir ‘Perkosaan’ Di dalam Cawan
Kang Suro mendengar itu tapi tetap diam, Kang Suro hanya memegang bahwa Islam itu Rahmatan Lil Alamin. Islam itu Rahmat bagi siapa pun, termasuk makhluk hidup yang ada di bumi.***