Kasus Brigpol J Bagi Mantan Ka Bais Makin kabur
Mudah menyelesaikan kasus Brigpol Josua bagi mantan Kabais , Soleman Ponto. (foto: maritimnews.com)
Oleh : Reko Suroko
Mas Reko. com, Jakarta – Kasus kematian Brigadir Josua bagi Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis ( Ka Bais) Soleman Pontoh semakin kabur. Karena, katanya, yang mengembang adalah opini, bukan fakta.
“Sejauh ini baru satu yang didapat dari polisi tembak polisi. Yakni meninggalnya Brigadir Josua, ” katanya, saat berbicara dalam kanal YouTube Refly Harun, Selasa (2/8/2022) sore.
Baca Juga : Jendral Jatuh Dalam Kematian Seorang Brigadir
Bagi Pontoh kehadiran Komnas HAM justru menambah kabur, Menurutnya, penjelasan keberadaan 20 CCTV dari Magelang hingga Jakarta, bukan wilayahnya.
Mestinya, kata Pontoh, yang dikembangkan oleh Komnas HAM adalah penghilangan nyawa. “Bukan melebar ke mana-mana, sehingga mengaburkan fakta yang sesungguhnya. Komnas HAM fokus pada penghilangan nyawa manusia, ” tandasnya.
Libatkan Kejagung
Pontoh berpendapat, seyogyanya Polri melibatkan Kejagung, instansi ini kan memiliki Jamintel. Sehingga, lanjut dia, saat menangani perkara ini tidak asal tolak atau asal terima kasusnya.
Pelibatan kejagung, kata Pontoh, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat yang saat ini masyarakat nyaris tidak percaya sama sekali.
Mencari Irjen Ferdy Sambo
Sementara itu situs populis. id mengabarkan bahwa Laksamana TNI (Purn) Soleman B Ponto mengatakan pengusutan kasus penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J bukan perkara sulit.
Baca Juga : Brigadir J Kenapa Dibunuh, Jawabnya Begini
Dia mengatakan bahkan untuk mengetahui keberadaan Ferdy Sambo ketika peristiwa berdarah itu berlangsung juga bukan sesuatu yang sukar dilakukan.
Adapun Ferdy Sambo mengaku sedang tidak ada berada di rumah saat peristiwa berdarah itu berlangsung dia sedang melakukan tes PCR karena baru tiba dari luar kota.
Ini gampang sekali. Tanya sopirnya PCR-nya dimana? Tempatnya dimana? Benar nggak di situ, jam sekian?” kata Soleman B Ponto, melalui kanal Youtube Corry Official dikutip populis. id, Senin (25/7/2022).
Soleman sendiri tampak meragukan jika Ferdy Sambo melakukan tes PCR di luar rumah, lazimnya kata ketika ada pejabat yang hendak melakukan tes Covid-19 mereka biasanya memanggil petugas kesehatan ke rumah, bukan sebaliknya, para pejabat yang keluar dan mencari tempat PCR.
“Nah, ini melanggar kebiasaan ini tadi. Biasanya raja-raja seperti Kadiv Propam rasa-rasanya kalau PCR (petugas) dipanggil. Zaman aku kan Kabais begitu. Mungkin beliau (Ferdy Sambo) lain,” beber Soleman
Tentang Fakta
Atas pertanyaan Rafly Harun, bagaimana cara bapak menangani perkara ini? Pontoh mengatakan, itu mudah. “Lacak siapa pemilik pistol Glock-17. Setiap pistol ada nomor registernya. Dari sini bisa mengembang, jika yang memegang bukan pemiliknya.”
“Banyak cara yang bisa dikembangkan dan itu mudah bagi bareskrim untuk menanganinya., ” tandas dia.
Baca Juga : Kucingpun Membutuhkan Toilet Lho
Menurutnya, kasus ini sudah mengundang perhatian dunia, bukan hanya perhatian dalam negeri. “Apakah Akan dipertaruhkan negeri ini, hanya untuk melindungi seorang pembunuh, tandasnya. ***