Kasus Sambo Sisakan Motif Yang Tersembunyi


Ilustrasi: Kasus Sambo Sisakan Motif Yang Tersembunyi. (foto: republika.co.id)

Oleh : Reko Suroko

Mas Reko.com, Jakarta— Masyarakat luas masih penasaran dengan motif pembunuhan Brigadir Josua. 

Walaupun saat ini Irjen Ferdy Sambo sudah menjadi tersangka dengan sangkaan pasal yang cukup berat ancamannya, yakni hukuman mati atau penjara seumur hidup. 

Baca Juga : Irjen Ferdy Sambo Ingin Tiji Tibeh?

Ancaman pasal apapun bagi tersangka, Irjen Ferdy Sambo, tidak akan berpengaruh bagi keinginan publik untuk mengetahui soal motif yang sebenarnya. 

Memuaskan Keinginan Publik

Memuaskan keinginan publik bukan berarti memenuhi semua keinginan publik, menyajikan motif yang wajar apa adanya. Bukan menyajikan motif yang dikorup, motif yang dibuat seolah-olah. 

Baca Juga : Analisa Motif Dibalik Pembunuhan Brigadir Josua

Tentu, Polri tidak ingin membuat kesalahan yang sama kedua kalinya. Saat nantinya Polri menyampaikan motif pembunuhan Brigadir Josua. 

Karena biasanya pembunuhan pasti diiringi motifnya. Kasus ini di luar kebiasaan Polri dalam menangani kasus. 

Sebenarnya publik, sebagian besar, sudah menebak motif sesungguhnya dari Irjen Ferdy Sambo, saat menghilangkan nyawa Brigadir Josua. Dasar publik menebak adalah latar belakang posisi Irjen Ferdy Sambo sebagai bagian dari Satgassus Merah -Putih. 

Dugaan Motif Yang Berkembang

Sejauh ini motif pembunuhan yang mengembang adalah asmara. Asmara bukan tentang Ny Putri Candrawathi, namun menyangkut tersangka, Irjen Ferdy Sambo. 

Ada ketakutan pada diri tersangka, jika asmara yang terlarang ini dibuka oleh almarhum Brigadir Josua kepada Ny Putri Candrawathi. 

Jika dilihat selintas motif ini memang rasional, namun yang tidak rasional adalah efek ketakutan yang ditimbulkan. Asmara terlarang ini adalah urusan rumah tangga yang dapat diredam, meski sulit. 

Baca Juga : Menelisik Motif Pembunuhan Brigadir Josua

Di dunia media sosial berkembang motif dalam kaitan ruang yang boleh diketahui orang dewasa. Ranah ini yang paling ditakuti, boleh jadi, oleh tersangka. 

Motif di ranah ini yang bisa menjadi bola liar, efeknya bisa menghantam ketenangan dan kenyamanan seseorang. Motif ranah orang dewasa ini bisa mengganggu kenyamanan yang sudah terkondisikan selama ini. 

Bukan tidak mungkin, bakal ada bargaining motif, satu sisi kondisi tetap nyaman dan motif yang terungkap motif remeh temeh. 

Pendapat IPW

Terkait motif, Sugeng menjelaskan bahwa di dalam peristiwa pidana, motif tidaklah penting. Ia mengatakan, perbuatan dan kehendak untuk menghilangkan nyawa orang lainlah yang menjadi poin penting.

Baca Juga :  Bharada E Jadi Tersangka, Lantas Siapa Lagi?

“Itu pentingnya di sana. Motif nanti akan tergali pada proses lebih lanjut,” ujarnya, seperti dikutip Kompas.tv, Rabu (10/8/2022) 

Senada dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD, Sugeng menilai, motif Irjen Ferdy Sambo dalam kasus polisi tembak polisi yang menyebabkan meninggalnya Brigadir J itu mungkin tak perlu diungkap kepada publik.

Ia meminta publik untuk menghargai keputusan pihak berwenang yang tidak mengungkapkan motif tersangka, demi kebaikan keluarga korban maupun tersangka.

Baca Juga : Brigadir J Kenapa Dibunuh, Jawabnya Begini

“Motif ini mungkin tidak perlu disampaikan, karena seperti Pak Mahfud bilang, hanya untuk konsumsi orang dewasa, mungkin ini nanti akan membuat terpuruk pihak-pihak tertentu, keluarga korban, mungkin juga terkait keluarganya FS,” lanjut Sugeng.

Tidak Untuk Konsumsi Publik

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto menyatakan penyidik tidak akan membuka motif kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat ke publik

Agus menuturkan hal tersebut karena untuk menjaga perasaan banyak pihak yang terlibat

Sehingga, untuk sementara ini informasi terkait motif Irjen Ferdy Sambo menyuruh Bharada E atau Richard Eliezer menembak Brigadir J hanya menjadi konsumsi penyidik.

Baca Juga : Kucingpun Membutuhkan Toilet Lho

“Untuk menjaga perasaan semua pihak biarlah jadi konsumsi penyidik,” kata Agus kepada wartawan Kamis (11/8/2022) dikutip dari Kompas.com.

 

Berita Terkait

Top