Korban tewas akibat banjir melonjak jadi 11.300 di kota pesisir Derna di Libya


Seperempat area kota Derna, Libya tersapu banjir bandang menghanyutkan apapun yang berdiri di atasnya tak terkecuali gedung, manusia bahkan mobil hingga ke pantai. (FOTO: AP)

DERNA, (Mas Reko)— Jumlah korban tewas di kota pesisir Derna di Libya sudah melonjak jadi 11.300 orang ketika upaya pencarian terus berlangsung menyusul banjir besar yang diakibatkan oleh jebolnya 2 bendungan dikala hujan lebat kata Bulan Sabit Merah Libya pada Kamis.

Baca yuk: Korban tewas bertambah mencapai 5.100 orang akibat banjir bandang di Libya

Marie el-Drese, sekretaris jenderal kelompok bantuan tersebut, berkata kepada The Associated Press lewat telepon kalau 10.100 orang yang lain dilaporkan lenyap di kota Mediterania tersebut. Otoritas kesehatan lebih dahulu mengatakan jumlah korban tewas di Derna sebanyak 5.500 orang. Badai tersebut pula membunuh dekat 170 orang di tempat lain di negeri tersebut.

Banjir menyapu semuanya

Banjir menyapu segala keluarga di Derna pada Pekan malam serta menguak kerentanan di negeri kaya minyak yang sudah terperosok dalam konflik semenjak pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan diktator lama Moammar Gadhafi.

Daniel, badai Mediterania yang luar biasa kuatnya, menimbulkan banjir mematikan di beberapa daerah di Libya timur, tetapi yang sangat parah terserang akibatnya merupakan Derna .

Ketika badai menghantam tepi laut pada pekan malam, masyarakat berkata mereka mendengar ledakan keras ketika dua bendungan di luar kota jebol. Air bah mengalir ke Wadi Derna, suatu lembah yang membelah kota, menghancurkan bangunan-bangunan serta menghanyutkan orang-orang ke laut.

Perkiraan PBB

Seseorang pejabat PBB berkata pada hari Kamis kalau sebagian besar korban sesungguhnya dapat dihindari.

“Bila layanan meteorologi beroperasi wajar mereka dapat saja menghasilkan peringatan,” kata pimpinan Organisasi Meteorologi Dunia Petteri Taalas kepada wartawan di Jenewa.

“Otoritas manajemen darurat hendak sanggup melaksanakan evakuasi.”

Baca yuk:Banjir di Libya mengirimkan air bah lewat Derna serta tempat-tempat lain.

WMO berkata Ahad pagi ini kalau Pusat Meteorologi Nasional menghasilkan peringatan 72 jam saat sebelum banjir, memberitahukan seluruh otoritas pemerintah lewat email serta media.

Para pejabat di Libya timur memperingatkan warga tentang badai yang hendak tiba serta pada hari Sabtu, mereka memerintahkan penduduk buat mengungsi dari wilayah pesisir, sebab khawatir hendak gelombang laut. Tetapi tidak terdapat peringatan menimpa runtuhnya bendungan tersebut.

BAGAIMANA KONFLIK DI LIBYA PENGARUHI BENCANA?

Kehancuran yang mengejutkan mencerminkan keseriusan badai, namun juga kerentanan Libya. Libya yang kaya akan minyak sudah terpecah di antara pemerintahan-pemerintahan yang bersaing sepanjang sebagian besar dekade terakhir – satu di daerah timur, yang yang lain di ibukota, Tripoli – serta salah satu akibatnya merupakan meluasnya pengabaian terhadap infrastruktur.

2 bendungan yang runtuh di luar Derna dibangun tahun 1970-an. Suatu laporan oleh badan audit yang dikelola negera pada tahun 2021 mengatakan bendungan-bendungan tersebut tidak dirawat walaupun ada alokasi lebih dari 2 juta euro untuk perawatan tersebut pada tahun 2012 serta 2013.

Baca yuk:Mengharukan, gelar perkawinan satu desa selamat dari gempa Maroko

Perdana Menteri Libya yang berbasis di Tripoli, Abdul-Hamid Dbeibah, mengakui permasalahan pemeliharaan tersebut dalam rapat Kabinet pada hari Kamis serta memohon Jaksa Penuntut Universal buat lekas membuka penyelidikan atas runtuhnya bendungan tersebut.

Runtuhnya persatuan

Bencana ini memperlihatkan momen persatuan yang tidak sering terjadi ketika lembaga-lembaga pemerintah di segala negari, bergegas menolong daerah-daerah yang terlanda banjir.

Sedangkan pemerintah Libya timur yang berbasis di Tobruk memimpin upaya bantuan pemerintah barat yang berbasis di Tripoli mengalokasikan dana setara dengan $412 juta buat rekonstruksi di Derna serta kota-kota timur yang lain serta kelompok bersenjata di Tripoli mengirimkan konvoi dorongan kemanusiaan.

APA YANG TERJADI SAAT INI ?

Derna sudah mulai menguburkan jenazah, sebagian besar di kuburan massal, kata Menteri Kesehatan Libya Timur, Othman Abduljaleel pada Kamis.

Lebih dari 3.000 jenazah sudah dikuburkan pada Kamis pagi, kata menteri, sedangkan 2.000 jenazah yang lain masih diproses. Ia berkata sebagian besar jenazah dikuburkan di kuburan massal di luar Derna, sedangkan yang lain dipindahkan ke kota-kota terdekat.

Abduljaleel berkata regu penyelamat masih mencari reruntuhan bangunan di pusat kota, serta penyelam menyisir laut di dekat Derna.

Tidak terhitung banyaknya yang terkubur di dasar lumpur serta puing-puing, tercantum mobil yang terbalik serta bongkahan beton, yang tingginya menggapai 4 m (13 kaki). Regu penyelamat kesusahan bawa perlengkapan berat kala banjir menghanyutkan ataupun memblokir jalur mengarah wilayah tersebut.

Baca Yuk:Raja Maroko mengunjungi pasien gempa di Marrakesh, dan mendonorkan darah

Parlemen Libya yang berbasis di daerah timur, Dewan Perwakilan Rakyat, pada hari Kamis menyetujui anggaran darurat sebesar 10 miliyar dinar Libya ataupun dekat $2 miliar – buat menanggulangi banjir serta menolong mereka yang terdampak.

BERAPA BANYAK ORANG YANG MENINGGAL?

Hingga Kamis, Bulan Sabit Merah Libya berkata 11.300 orang tewas serta 10.100 yang lain dilaporkan lenyap

Tetapi pejabat setempat memperkirakan jumlah korban tewas bisa jadi jauh lebih besar dari yang diumumkan.

Dalam komentarnya kepada stasiun tv Angkatan laut (AL) Arabia kepunyaan Saudi pada hari Kamis, Walikota Derna Abdel-Moneim al-Ghaithi berkata jumlah tersebut dapat bertambah jadi 20.000 mengingat banyaknya area yang tersapu banjir.

Badai tersebut pula membunuh sekitar 170 orang di daerah lain di Libya timur, tercantum kota Bayda, Susa, Um Razaz serta Marj, kata menteri kesehatan.

Masyarakat Mesir

Korban tewas di Libya timur tercantum sedikitnya 84 masyarakat Mesir, yang jenazahnya dipindahkan ke negeri asal mereka pada hari Rabu. Lebih dari 70 orang berasal dari satu desa di provinsi selatan Beni Suef. Media Libya pula berkata puluhan migran Sudan tewas dalam bencana tersebut.

APAKAH BANTUAN MENJANGKAU PENYELAMAT?

Banjir sudah menimbulkan sedikitnya 30.000 orang di Derna mengungsi, bagi berdasarkan Organisasi Migrasi Internasional PBB, serta sebagian ribu yang lain terpaksa meninggalkan rumah mereka di kota-kota timur yang lain katanya.

Banjir mengganggu ataupun menghancurkan banyak akses jalur mengarah Derna, sehingga membatasi kehadiran regu penyelamat internasional serta dorongan kemanusiaan. Pemerintah setempat sukses mensterilkan sebagian rute, serta konvoi kemanusiaan sudah bisa merambah kota tersebut sepanjang sebagian hari terakhir.

Baca yuk: Banjir Libya menyapu bersih Kota Derna, 10.000 orang dikhawatirkan hilang

Kantor kemanusiaan PBB menghasilkan permohonan darurat sebesar $71,4 juta buat menjawab kebutuhan menekan 250.000 masyarakat Libya yang sangat terserang akibat Kantor tersebut, yang diketahui selaku OCHA, memperkirakan dekat 884.000 orang di 5 provinsi tinggal di wilayah yang terserang akibat langsung hujan serta banjir.

Komite Internasional Palang Merah berkata pada hari Kamis kalau mereka sudah sediakan 6.000 kantong jenazah kepada pemerintah wilayah dan obat-obatan, santapan serta persediaan yang lain yang didistribusikan kepada warga yang sangat terserang akibatnya

Bantuan internasional mulai berdatangan ahad pagi ini di Benghazi, 250 km (150 mil) sebelah barat Derna. Sebagian negeri sudah mengirimkan regu dorongan serta penyelamatan, tercantum negeri orang sebelah Mesir, Aljazair, serta Tunisia. Italia mengirimkan kapal angkatan laut pada hari Kamis yang bawa dorongan kemanusiaan serta 2 helikopter angkatan laut buat digunakan dalam pembedahan pencarian serta penyelamatan.

Presiden Joe Biden berkata Amerika Serikat hendak mengirimkan dana ke organisasi dorongan serta berkoordinasi dengan otoritas Libya serta PBB buat membagikan bonus bantuan. (Reko Suroko)

Sumber AP

Berita Terkait

Top