Mengharukan, gelar perkawinan satu desa selamat dari gempa Maroko
Penyintas gempa menunggu bantuan, pasca gempa berkekuatan 6,8 SR, di desa Ighil Ntalghoumt, Maroko. REUTERS/Nacho Doce/liputan6.com
Marrakech, (Mas Reko)– Pada 8 September gempa bumi dahsyat mengguncang Maroko yang akibatnya luar biasa. Daerah yang terdampak gempa Maroko antara lain: Provinsi Al-Houz, Marrakech, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, serta Taroudant serta membunuh hampir 5.000 orang.
Baca yuk: Raja Maroko mengunjungi pasien gempa di Marrakesh, dan mendonorkan darah
Di desa Kettou, momen kebahagiaan berganti menjadi duka. Tetapi cerita luar biasa ini meyakinkan kalau apalagi dalam momen kegelapan terdalam, sinar solidaritas serta harapan masih dapat bersinar cerah
Pesta perkawinan ditengah Gempa
Perkawinan antara Habiba Ajdir serta Mohammed Boudad, yang sepatutnya merupakan puncak dari suatu perayaan yang meriah, secara tidak terduga jadi penyelamat untuk segala penduduk desa yang terlanda gempa Maroko tersebut.
Ketika bertepatan dengan 12 September, desa Maroko yang terletak di Kettou menghadapi momen yang mendebarkan. Ketika suatu gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang daerah tersebut. Gempa tersebut menghancurkan rumah-rumah batu serta bata lumpur penduduk desa, yang ketika itu tengah memperingati perkawinan Habiba Ajdir, 22 tahun, dengan petani apel, Mohammed Boudad, 30 tahun.
Baca yuk: Korban tewas akibat gempa di Maroko capai 2.800 orang , upaya penyelamatan terus dicoba
Mestinya perkawinan ini berlangsung di desa pada hari Sabtu, namun sesuai tradisi, keluarga mempelai perempuan mengadakan acara pranikah pada malam lebih dahulu. Satu video yang terekam oleh seseorang tamu perkawinan menampilkan momen tragis kala gempa tiba-tiba datang.
Pemain musik ceria
Ketika para musisi menggunakan baju tradisional sedang memainkan seruling serta gendang kulit kambing di taman luar ruangan. Tetapi atmosfer penuh keceriaan berganti menjadi kekacauan serta kegelapan ketika gempa bumi tiba-tiba mengguncang desa tersebut.
Boudad serta Ajdir, yang masih menggunakan baju perkawinan mereka, selamat dari gempa tersebut. Tetapi pengalaman traumatis itu sudah meninggalkan mereka dalam kebimbangan serta ketakutan. Boudad, yang berdialog sembari memegang tangan istrinya, mengatakan perasaannya,
“Kami mau merayakannya. Kemudian gempa terjalin Aku tidak ketahui apakah wajib mengkhawatirkan desa ataupun desa saya.”
Baca yuk:Gempa Maroko menghancurkan rumah masyarakat di pegunungan
Ajdir sendiri sangat terpukul oleh gempa tersebut sampai enggan berdialog dengan orang asing. Walaupun perkawinan mereka nyaris berhamburan oleh bencana alam ini, Bounded cuma berpendapat kalau mereka “dipertemukan oleh takdir.” Mereka berdua merupakan salah satu dari sedikit yang selamat di desa Ighil Ntalghoumt.
Desa Ighil Ntalghoumt
Ighil Ntalghoumt merupakan desa yang miskin, serta gempa bumi yang melanda sudah mengubahnya jadi reruntuhan yang sirna berhamburan. Banyak penduduknya saat ini kehilangan tempat tinggal mereka.
Walaupun demikian, kabar baiknya merupakan tidak terdapat korban jiwa ataupun luka sungguh-sungguh yang dilaporkan di desa ini, berbeda dengan wilayah-wilayah lain yang lebih dekat dengan pusat gempa.
Baca yuk: Khasiat Bawang Putih bagi Kesehatan dan Cara Mengkonsumsinya
Gempa ini ialah yang sangat mematikan di Maroko semenjak tahun 1960, yang menimbulkan lebih dari 2.900 orang tewas, sebagian besar di pemukiman terpencil di pegunungan High Atlas di selatan Marrakesh.
Walaupun terdapat kepanikan di tengah perkawinan Habiba Ajdir serta Mohammed Boudad, cuma satu orang anak berumur 8 tahun, Ahmed Ait Ali Oubella, yang terluka ketika batu jatuh mengenai kepalanya. Ia lekas dilarikan ke tempat nyaman oleh bapaknya
Persiapan perkawinan
Walaupun bencana alam ini menghancurkan sebagian besar persiapan perkawinan Boudad, kerabat laki-lakinya, serta istrinya senantiasa melanjutkan ekspedisi ke Kettou pada hari Sabtu. Mereka datang di desa dengan harapan yang penuh kekhawatiran, serta dikala memandang kehancuran yang menyerang desa, mereka menyadari betapa beruntungnya mereka masih hidup.Dampak Gempa di Desa Ighil Ntalghoumt
Baca yuk:
Solidaritas serta kebersamaan jadi kunci kelangsungan hidup di tengah bencana ini. Banyak penduduk desa dari dekat Ighil Ntalghoumt tiba untuk memperingati perkawinan Habiba Ajdir serta makan bersama sup daging sapi tagine.
Ini pula menyelamatkan mereka dari terjebak di rumah mereka yang jadi reruntuhan akibat gempa.
Walaupun nasib mereka masih sangat tidak tentu penduduk desa Ighil Ntalghoumt senantiasa bersatu dalam mengalami tantangan ini. Mereka memerlukan bantuan segera paling utama, mengingat cuaca yang lebih dingin serta lebih basah yang diperkirakan hendak tiba.
Tetapi semangat serta kekuatan komunitas mereka senantiasa kuat serta mereka bersama-sama berjuang buat bangkit dari puing-puing bencana alam yang menghantam desa mereka. (Reko Suroko)
Sumber: Liputan6.com