Molen Tawangmangu Yang Bikin Merindu
Pisang dan stroberi menjadi isian cemilan molen. Kini, bahkan varian isinya beranekarasa, ada coklat, ada pula keju. ( foto: pexels.com)
S0LO, (Mas Reko)– Hawa dingin yang sejuk merupakan ciri khas Tawangmangu. Kini, Tawangmangu menjadi tujuan utamaa pelancong yang piknik ke lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar.
Hari Sabtu dan Ahad selalu tidak pernah sepi wisatawan, terutama domestik. Saat akhir pekan datang, lalu lalang motor dan mobil banyak menuju keTawangmangu atau pun turun dari Tawangmangu
Sudah Berubah
Tawangmangu sudah berubah, sudah menjadi tujuan wisata utama di Kabupaten Karanganyar. Dulu, dinginnya udara di Tawangmangu banyak dihindari oleh masyarakat. Kini, udara dingin dan ketinggian kontur tanahnya menjadi suguhan yang menarik.
Suasana alam pegunungan menjadi daya pikat bagi investor dan pengusaha kuliner atau pun rumah inap.
Kontur tanahnya yang berbukit diubah menjadi villa ataupun rumah makan ataupun resto.
Di suasana dingin dan pemandangan indah cocok untuk melupakan berbagai kesibukan kota dan menghilangkan kejenuhan serta kelelahan segalanya.
Baca Juga: Lansia Juga Manusia, Lansia Juga Butuh ‘Cinta’
Suasana sejuk dan nyaman menjadi daya pikat, bukan hanya bagi mahasiswa, namun juga para pekerja.
Mereka sepekan disibukkan dengan suasana kota yang panas, yang gerah. Mereka pun merindu suasana sejuk yang menghijau, suasana Tawangmangu.
Cerita Tentang Molen
Suasana sejuk menghijau sulit dilupakan bagi pelancong yang pernah ke Tawangmangu.
Entah kapan cemilan molen ini menghiasi lapak-lapak di sepanjang jalan menuju Grojogan Sewu. Cemilan ini telah menjadi ikon tersendiri bagi pengunjung di lereng Gunung Lawu.
Karena cemilan molen ini berada di Molen Tawangmangu maka banyak pelancong melabeli dengan Molen TW.
Cemilan yang satu ini biasanya disajikan di lapak-lapak kecil yang menghiasi berderet di sekitar pasar Tawangmangu.
Berbeda dengan molen-molen pada umumnya, ukuran molen TW cenderung lebih kecil sehingga membuatnya lebih kripsi. Molen TW juga lebih manis, karena biasa dinikmati bersama gula lembut.
Boleh jadi, karena molen kecil itu dinikmati sambil menatap pemandangan menghijau nan elok Tawangmangu bersama udara dingin. Mungkin hal itulah yang membuat Molen TW terasa lebih nikmat dan beda sekali dengan molen yang lain.
Molen Diadopsi dari Sekaten
Ada cerita jika cemilan molen Tawangmangu itu berasal dari Sekaten yang dipadukan dengan pisang Bawen. Cerita itu benar demikian atau tidak entahlah.
Baca Juga: Kaki Kang Suro ‘Nyandung’ Anak Kucing
Beredar kabar bahwa molen ini mulai tahun 1984 beredar di lapak sekitar Pasar Tawangmangu. Berawal dari usaha di lapak pinggir jalan. Pemilik lapak itu adalah Jiman Hadimartono. Usaha Jiman berkembang hingga tahun 2007. Akhirnya cemilan molen pisang ijo menjadi ikon kuliner Tawangmangu.
Sebelum cemilan molen ini berkembang di Tawangmangu, sudah ada cemilan ini Solo. Hanya saja tidak viral alias terkenal. Jiman melihat molen sebagai jajanan di Sekaten merasa bahwa jajanan enak dan murah. Jiman yang bermukim di Tawangmangu dia pun membuka usaha cemilan di sekitar Pasar Tawangmangu.
Jika pedagang yang lain jualannya dicampur dengan gorengan yang lain. Tidak demikian dengan Jiman, lapaknya hanya berjualan molen yang dipadu dengan pisang asal Bawen.
Bila molen biasanya menggunakan pisang kepok. Jiman mengisinya dengan pisang Bawen yang banyak di Tawangmangu.
Baca Juga: Rupanya Aku Tak Muda Lagi, Aku Lansia
Rupanya molen buatannya ini digemari para pelancong wisata .Lantaran molen ini rasanya beda. Pisangnya manis dan wangi.
Banyak Ditiru
Molen pisang ini banyak ditiru oleh pedagang lain. Sehingga molen pisang berkembang menjadi molen TW. Jiman sang penemu justru bangga temuannya bermanfaat bagi orang lain
Kini molen TW sudah berkembang, tak hanya berisi pisang, beraneka isian, seperti berisi coklat, keju, stroberi, kacang ijo, pisang coklat (piscok), nanas, nangka, tape, ubi ungu, ketan, juga durian.
Molen pisang ini bisa digoreng, bisa juga dikukus ataupun dibakar. Bahkan kini sudah berkembang molen aneka rasa yang dikemas Frozen.
Baca Juga: Gusti , Engkau Sedang Bercanda?
Allah Maha Kaya tidak hanya memberi hawa dingin dan sejuk, juga cemilan molen yang nikmat. ***(Reko Suroko)