Pejabat AS tuding Israel bertanggung jawab atas ledakan di Lebanon


Pejuang Hizbullah membawa peti jenazah empat rekan mereka yang tewas pada hari Selasa setelah pager genggam mereka meledak, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada hari Rabu, 18 September. (AP/Bilal Hussein)

Jakarta, (Mas Reko)–Pejabat senior dari Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa Israel bertanggung jawab atas ledakan pager di Lebanon yang menargetkan kelompok Hizbullah, di tengah laporan ledakan terbaru. Ledakan pager ini mengakibatkan hampir 3.000 orang terluka di Lebanon.

Baca juga : 9 orang tewas dan sekitar 3 ribuan terluka akibat ledakan bom di Lebanon

Menurut konfirmasi dari seorang pejabat senior AS kepada Fox News, Israel berada di balik ledakan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon. Ledakan yang terjadi pada hari Selasa tersebut menewaskan setidaknya 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan menyebabkan hampir 3.000 orang terluka.

Kejadian ini terjadi setelah beberapa ledakan terdengar di Beirut pada hari Rabu, saat pemakaman anggota Hizbullah dan seorang anak yang tewas dalam ledakan Selasa. TV Al Manar, yang dikelola Hizbullah, melaporkan ledakan di berbagai lokasi di Lebanon, menyebutkan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh meledaknya perangkat walkie-talkie.

Ambulans membawa korban luka akibat pager yang meledak di Beirut, Lebanon, pada hari Selasa, 17 September. (Foto AP/Hassan Ammar)

Baca juga : Bali yang Dulu, Kini Berubah:Imbas Ledakan Wisatawan di Pulau Dewata

Pager diproduksi di Hongaria

Satu perusahaan Taiwan mengungkapkan bahwa perangkat pager Hizbullah yang meledak diproduksi di Hongaria. Kedutaan Besar AS di Beirut mengeluarkan peringatan kepada warga AS untuk lebih waspada terhadap keamanan, tetap tenang, dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka.

Peringatan tersebut juga mencatat bahwa situasi yang sedang berlangsung mengakibatkan penurunan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit dan akses terbatas ke dokter, dengan pengurangan perawatan medis rutin. Warga AS disarankan untuk menghindari perjalanan ke Lebanon karena masalah keamanan dan keselamatan.

Hizbullah mengklaim pada hari Rabu bahwa mereka telah menyerang posisi artileri Israel dengan roket sebagai balasan atas ledakan tersebut, menurut Reuters.

Seorang pejabat AS memberitahu AP bahwa Israel telah memberi tahu Amerika Serikat mengenai serangan pada hari Selasa, sejumlah bahan peledak yang disembunyikan dalam pager meledak. Pejabat tersebut berbicara secara anonim karena tidak berwenang membahas informasi tersebut secara publik.

Baca juga : Penembakan Donald Trump selama kampanye Pilpres AS

Menanggapi ledakan pager pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan, “Amerika Serikat tidak mengetahui atau terlibat dalam insiden ini. Kami masih mengumpulkan informasi dan fakta. Kami sangat jelas mengenai pentingnya semua pihak menghindari tindakan yang dapat memperburuk konflik yang sedang kami coba selesaikan di Gaza. Kami tidak ingin situasi ini menyebar ke wilayah lain.”

Orang-orang berkumpul di luar rumah sakit Universitas Amerika setelah kedatangan sejumlah pria yang terluka akibat pager genggam yang meledak, di Beirut, Lebanon, Selasa, 17 September 2024. (Foto AP/Bassam Masri)

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka melanjutkan “aktivitas ofensif dan defensif” di Komando Utara. Minggu ini, dua latihan brigade dari Brigade ke-179 dan Brigade ke-769 dilaksanakan, fokus pada kesiapan medan di utara, termasuk simulasi operasi di wilayah musuh, evakuasi korban, operasi markas besar, dan pertahanan wilayah utara.(RS)

Sumber : foxnews.com

Berita Terkait

Top