Pesawat Jemaah Haji Mengalami Kerusakan dan Kebakaran


Ilustrasi. Kemenag memberikan teguran keras kepada Garuda Indonesia setelah pesawat yang mengangkut jemaah haji mengalami kerusakan salah satu mesin. (Detikcom/Rachman Haryanto)

Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie, menanggapi insiden pesawat Garuda Indonesia yang harus kembali ke landasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akibat kerusakan mesin saat menerbangkan jemaah haji kloter lima dari Embarkasi Makassar (UPG-05). Dia menyayangkan kejadian ini dan menekankan pentingnya profesionalisme dari Garuda Indonesia.

Jakarta, (Mas Reko)–“Garuda Indonesia telah meminta maaf kepada jemaah dan Kementerian Agama. Kami menghargai permintaan maaf tersebut, namun kami sangat menyayangkan insiden kerusakan mesin ini. Garuda Indonesia harus profesional karena keselamatan penerbangan jemaah adalah prioritas utama. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang,” kata Anna di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Baca juga : Jamaah Calon Haji Kloter 5 Diterbangkan dengan Pesawat Pengganti

Anna menjelaskan bahwa setelah mendarat, jemaah haji dievakuasi ke Asrama Haji Embarkasi Sudiang Makassar.

“Kami telah memberikan teguran keras kepada Garuda Indonesia,” tambahnya.

Saat ini, jemaah haji berada di Aula Asrama Haji untuk beristirahat sambil menunggu jadwal penerbangan berikutnya. Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Muh Tonang, turut mendampingi jemaah bersama Tim Kesehatan dan Kepala UPT Asrama Haji.

“Malam ini, Tenaga Ahli Menteri Agama Hasanuddin Ali dan seorang pejabat Ditjen PHU akan terbang ke Makassar untuk memeriksa situasi langsung di lapangan,” ungkap Anna.

Hasil diskusi dengan pihak Garuda Indonesia menghasilkan kesepakatan bahwa jemaah haji UPG-05 akan diberangkatkan kembali menuju Madinah pada pukul 21.00 WITA.

Pesawat yang awalnya disiapkan untuk memberangkatkan UPG-06 besok pagi akan digunakan untuk UPG-05, sementara Garuda Indonesia akan menyiapkan pesawat lain untuk UPG-06 pada 16 Mei 2024.

Baca juga : Jemaah Umrah Belum Pulang, Terancam Berhaji Tanpa Visa Resmi

“Kami meminta Garuda Indonesia untuk tetap berkomitmen pada keamanan dan keselamatan dengan mempersiapkan pesawat secara optimal sejak awal. Perubahan jadwal atau penggantian pesawat mendadak dapat mengacaukan rencana perjalanan jemaah, termasuk penempatan hotel, transportasi, dan konsumsi di Madinah,” tegas Anna.

“Kami meminta Garuda untuk menyiapkan mitigasi dan langkah antisipasi yang menyeluruh. Jadwal penerbangan harus tetap sama untuk menghindari efek domino,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kementerian Agama mengadakan rapat koordinasi untuk memberikan respons cepat terhadap masalah penerbangan di Makassar dan dampaknya. Hadir dalam rapat ini Sekjen Kemenag M. Ali Ramdhani, para Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama, Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, serta Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Ahmad Fauzin. Ikut secara daring Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, para pejabat Eselon II dan III Ditjen PHU, Vice President Garuda Indonesia Iqbal Ishandi, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Baca juga : Jamaah haji lansia dapat prioritas pelayanan

Sebelumnya, pesawat Garuda dengan kode GIA 1105 yang membawa 450 jemaah haji asal Gowa terbang sekitar pukul 15.30 WITA dan mendarat kembali di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17.15 WITA setelah berputar untuk mengurangi bahan bakar.(RS)

 

Sumber : tvonenews.com

Berita Terkait

Top