PM Palestina Kunjungi Madrid setelah Spanyol, Norwegia, dan Irlandia Akui Negara Palestina
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez (tengah), berfoto bersama Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares (barisan depan, nomer dua dari kiri) di Istana Moncloa di Madrid, Spanyol, Rabu, 29 Mei 2024. (AP/Manu Fernandez)
Rafah, (Mas Reko)–Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa serta sejumlah pejabat penting dari Timur Tengah di Madrid pada Rabu (29/5), setelah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia mengakui negara Palestina.
Baca juga:Fakta-Fakta Rafah: Satu-Satunya Pintu Masuk Gaza Tanpa Lewat Israel
Langkah diplomatik dari tiga negara Eropa Barat ini dikecam oleh Israel dan tidak akan berdampak langsung pada konflik di Gaza, tetapi ini merupakan kemenangan diplomatis bagi Palestina dan mungkin akan mendorong negara-negara Barat lainnya untuk mengambil langkah serupa.
Mustafa didampingi oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan; Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani; serta menteri luar negeri dari Turki dan Yordania. Mereka adalah bagian dari Komite Menteri Luar Negeri Negara-negara Arab dan Islam untuk Gaza dan juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares.
Lebih dari 140 negara, atau lebih dari dua pertiga anggota PBB, telah mengakui negara Palestina.
Baca juga:Israel Serang Gaza saat PBB Adakan Pertemuan Mengenai Serangan Mematikan
Dengan pengakuan dari Spanyol dan Irlandia, kini sembilan dari 27 negara Uni Eropa secara resmi mengakui negara Palestina. Norwegia, meskipun bukan anggota Uni Eropa, biasanya mengikuti kebijakan luar negeri blok tersebut.
Slovenia, anggota Uni Eropa, akan memutuskan pengakuan negara Palestina pada hari Kamis dan akan membawa keputusan tersebut ke parlemen untuk persetujuan akhir.
Pengakuan ini telah memperburuk hubungan antara Uni Eropa dan Israel. Madrid dan Dublin mendorong Uni Eropa untuk mengambil tindakan terhadap Israel atas serangan berkelanjutan di Rafah, Gaza Selatan.
Keputusan Spanyol, Irlandia, dan Norwegia ini diambil setelah tujuh bulan serangan Israel menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, di mana militan menyerbu perbatasan Gaza ke Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Baca juga;Tank Israel Masuki Pusat Rafah di Tengah Serangan
Serangan udara dan darat Israel telah menewaskan 36.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, tanpa membedakan antara kombatan dan warga sipil.(RS)
Sumber : VOA Indonesia