Stroke, Yang muda bisa terkena juga
Lingkar pinggang menjadi ukuran untuk menjaga berat badan seseorng. (foto: Andres Ayrton/pexels)
SOLO, (Mas Reko)- STROKE merupakan salah satu kondisi medis yang serius dan berpotensi mengancam nyawa. Ini terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, entah karena pembuluh darah yang pecah (stroke hemoragik) atau pembuluh darah yang tersumbat (stroke iskemik).
Kondisi ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada kualitas hidup seseorang. Artikel ini akan membahas tentang pencegahan dan pengobatan stroke, serta mengidentifikasi siapa saja yang berisiko terkena stroke.
Baca Juga : Permahkah Anda Dibayangi Kecemasan
Untuk mencegah stroke agar tidak menghampiri calon penderita, masyarakat perlu mengubah gaya hidup sehat. Yakni perbaikan gaya hidup seseorang berpengaruh pada langkah penting dalam mencegah stroke.
Ini melibatkan konsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan berlemak, dan makanan rendah garam. Di samping menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan trans juga penting. Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.
Olahraga teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, menjaga tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi darah. Setidaknya 150 menit aktivitas aerobik ringan hingga sedang per minggu direkomendasikan. Ini bagian berolah raga ringan untuk mencegah stroke.
Pengelolaan Stres: Stres kronis dapat meningkatkan risiko stroke. Teknik relaksasi seperti penyembuhan, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu mengurangi stres.
Kendalikan Penyakit Penyerta: Penanganan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan hiperlipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah) sangat penting. Ikuti anjuran dokter dan minum obat secara teratur.
Baca Juga : Ternyata Djamal Terserang Scabies
Jika seseorang diduga mengalami stroke, segera hubungi nomor darurat dan bawa ke fasilitas medis. Pemberian terapi trombolitik (obat penghancur gumpalan darah) pada beberapa jenis stroke iskemik bisa sangat efektif jika diberikan dalam waktu yang singkat.
Perawatan stroke pada penderita muda
Upaya Pemulihan Stroke Optimal merupakan kondisi medis yang umumnya dikaitkan dengan usia lanjut. Namun, kenyataannya adalah bahwa stroke juga dapat mempengaruhi individu yang masih muda.
Meskipun prevalensinya lebih rendah pada kelompok usia ini, dampak stroke pada penderita muda dapat sangat signifikan. Oleh karena itu, perawatan yang tepat dan dukungan yang adekuat sangat penting dalam membantu penderita muda pulih dan menjalani kehidupan normal kembali.
Apa itu serangan? Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, entah karena sumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibatnya, area otak yang terpengaruh dapat mengalami kerusakan permanen. Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada bagian otak yang terkena, tetapi gejala umum meliputi kelumpuhan, kesulitan berbicara, kehilangan keseimbangan, dan gangguan penglihatan.
Baca Juga : Kang Suro Disengat “Parkinson”
Stroke pada penderita muda meskipun lebih umum terjadi pada usia lanjut, stroke juga dapat menyerang penderita yang jauh lebih muda. Faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke pada usia muda meliputi:
Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan riwayat stroke dapat meningkatkan risiko stroke pada individu muda. Penyakit Jantung masalah risiko jantung seperti penyakit jantung bawaan atau irama jantung yang tidak normal dapat meningkatkan penyakit stroke.
Hipertensi: Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama stroke pada segala usia. Gaya Hidup Tidak Sehat: Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan buruk, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko stroke. Serta Penyakit Autoimun: Penyakit seperti arteritis gigant sel atau lupus dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Merawat dan merawat
Perawatan stroke pada penderita muda serupa dengan perawatan pada usia lanjut, namun adanya faktor usia yang lebih muda dapat mempengaruhi pendekatan perawatan. Beberapa aspek penting dari perawatan stroke pada penderita muda meliputi, penanganan medis segera. Pengobatan segera setelah timbulnya gejala sangat penting. Pemberian obat pengurai patung (trombolitik) atau tindakan endovaskular dapat membantu mengembalikan aliran darah otak.
Baca Juga : Hawaii Oh Hawaii, sepatutnya jadi surga wisata
Pemulihan setelah stroke melibatkan rehabilitasi untuk memulihkan fungsi tubuh yang terkena, seperti fisioterapi, terapi wicara, dan terapi okupasional.
Kelola faktor resiko
Pengelolaan Faktor Risiko bagi Penderita Stroke: keluarga perlu mengetahui langkah-langkah penting.
Stroke adalah kondisi serius yang dapat mengancam jiwa dan kualitas hidup seseorang. Faktor risiko memainkan peran kunci dalam pengembangan stroke, dan faktor pengelolaan risiko ini memiliki peran penting dalam pencegahan sekunder serta menjaga kesehatan penderita stroke.
Penderita stroke memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke berulang kali. Oleh karena itu, penting untuk mengelola faktor risiko dengan baik agar dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya stroke kedua. Beberapa faktor risiko yang umum terkait dengan stroke antara lain tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, kadar kolesterol tinggi, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat.
Kontrol tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko utama stroke. Penderita stroke perlu secara teratur memeriksa tekanan darah dan bekerja sama dengan tenaga medis untuk menjaga tekanan darah dalam kisaran yang aman. Ini dapat melibatkan perubahan pola makan, aktivitas fisik, dan jika diperlukan, penggunaan obat-obatan.
Di samping itu penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terhadap stroke. Mengontrol kadar gula darah dengan diet sehat, olahraga teratur, dan penggunaan obat-obatan jika diperlukan sangat penting untuk mengurangi stroke. ***(Reko Suroko)
Dirangkum dari berbagai sumber