Telah Berpulang Satu Lagi Alumni Koran Wawasan
Telah Berpulang Satu Lagi Alumni Wawasan .(foto: dok. Satu Pena Jateng)
Oleh : Reko Suroko
MENJELANG subuh kubaca WA dari Mas Budi Bobo yang mengabarkan bahwa salah satu pejuang Harian Sore Wawasan berpulang, Mas Hadi Supeno.
Baca Juga : Kematian Brigpol J Kisah Seksi Yang Menggoda
Mengapa pejuang Mas Hadi Sepeno bagi Koran Sore Wawasan? Saat itu tahun 1986 koran ini lahir. Entah kapan Mas Peno-begitu aku memanggil- bergabung dengan Koran Sore Wawasan.
Masih kuingat setiap kali ada pertemuan dengan Redaksi, Mas Peno selalu menyuarakan aspirasi koresponden, termasuk saya. Walaupun Mas Penonton dari wilayah Kedu.
Aspirasi tentang kedatangan koran sore, jam kedatangannya yang selalu terlambat. Bahkan, celakanya koran yang wartawan diantarkan berburu pelanggan ini oleh tim pemasaran pagi.
Sungguh luar biasa bagi korespondennya yang mencari pelanggan. Malu kepada sumber berita yang dirayu agar berlangganan. Ee sudah mau berlangganan datangnya terlambat.
Babat Alas
Aku yakin Mas Peno sebagai koordinator di Karesidenan Kedu pasti babat alas. Babat alas mengembangkan pasar deni kekokohan Harian Sore Wawasan.
Baca Juga : Menikmati Bangsal Rawat Inap Rumah Sakit
Karena masyarakat di Jawa Tengah, saat itu, tidak terbiasa membaca koran sore. Maka mempromosikan produk koran sore membutuhkan perjuangan. Tentu perjuangan dalam merayu calon pelanggan yang dijadikan nara sumber.
Aku memang tidak bergaul intens dengan Mas Peno. Namun sangat akrab saat bergaul maupun diskusi di pertemuan Redaksi. Hangat dan sejuk teknik bicaranya, ketika ada lawan bicara meledak nada suaranya, Mas Peno enak dipandangnya.
Siapa Berhutang Siapa
Lama banget aku tidak ketemu baik dengan WA maupun fisik. Ketika sama-sama bergabung di dalam ‘Satu Pena’ kudapat nomor WA Mas Peno. Akupun langsung kontak ke almarhum.
Setelah berbicara basa basi, Mas Peno menawarkan diri, “Dik, kalau ke Banjarnegara mampir lho. Jangan lupa mampir,” kata Mas Peno yang kuingat. Dan aku masih berhutang ke Mas Peno, berkunjung ke Banjarnegara
Baca Juga : Misteri Polisi
Akupun mengiyakan dan dia mengulang permintaannya. Selamat berpulang Mas Peno, Insya Allah jannah-Nya sudah menanti panjenengan. ***